Suara.com - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan teknologi nuklir dapat berperan mendukung upaya pencegahan stunting atau kekerdilan pada anak di Indonesia, melalui teknik analisis nuklir yang mampu mendeteksi kandungan nutrisi pada suatu makanan.
"Teknis analisis nuklir ini memberikan hasil yang memuaskan dalam penentuan komposisi zat gizi khususnya mineral mikro dan makro," kata peneliti di Pusat Riset Teknologi Deteksi Radiasi dan Analisis Nuklir (PRTDRAN) BRIN Prof Dr Muhayatun, MT, Jumat (1/7/2022).
Ia mengatakan dengan mengetahui kandungan nutrisi pada makanan, maka dapat diketahui terjadinya malnutrisi pada anak, sehingga menjadi bahan masukan bagi upaya pencegahan kekerdilan di Indonesia.
Data riset hasil analisis tersebut, kata dia, akan digunakan sebagai informasi atau evaluasi status gizi pada bahan pangan dan asupan pada anak sekolah, batita (bawah tiga tahun dengan usia 2-3 tahun) atau batuta sebagai langkah awal asesmen kecukupan gizi.
Kekerdilan merupakan suatu kondisi terganggunya tumbuh kembang anak yang biasanya disebabkan oleh kekurangan nutrisi, infeksi berulang, atau stimulasi psikologis yang kurang memadai.
Muhayatun menyatakan bahwa teknik analisis nuklir mampu mendeteksi secara baik terkait dengan multi elemen yang ada di dalam sampel yang akan dideteksi.
Menurut dia yang dilakukan di analisis nuklir adalah mengedepankan teknologi berbasis nuklir khususnya yang berbasis sinar gamma yaitu metode Neutron Activation Analysis, X-ray yaitu metode X-ray Fluorescence.
Kemudian, gabungan antara gamma ray dan X-ray yaitu Accelerator Based Ion Beam Technique maupun dengan metode yang lebih kompleks yaitu Synchrotron Radiation Technique.
Ia menambahkan kelebihan dari teknik analisis menggunakan teknologi nuklir antara lain bersifat simultan, tidak merusak, selektif-sensitif, tidak perlu sampel yang banyak, dan juga efektif dari segi waktu.
Baca Juga: Emoh Disalahkan, Amerika Sudutkan Iran Soal Kesepakatan Nuklir yang Kian Memburuk
Dikemukannya ada beberapa penyebab malnutrisi yang dialami anak-anak, diantaranya adalah kurangnya variasi makanan, pola makan kurang baik, lingkungan tidak sehat, juga permasalahan kemiskinan dan kesetaraan di Indonesia.
"Malnutrisi tidak hanya disebabkan oleh kekurangan nutrisi, namun juga bisa disebabkan oleh kelebihan asupan nutrisi ke dalam tubuh," katanya.
BRIN mengambil dan menganalisis sampel berbagai bahan makanan yang dikonsumsi oleh anak balita dari tiga daerah di Pulau Jawa yaitu Bandung Barat, Lebak dan Lamongan.
Hasil analisis menunjukkan masih banyak anak-anak yang mengalami kekurangan gizi karena jumlah mikronutrien yang dikonsumsinya masih banyak yang di bawah Angka Kecukupan Gizi (AKG) atau Recommended Dietary Allowances (RDA).
Dalam studi kasus pada daerah sentra industri, ditemukan bahwa lingkungan sangat berpengaruh pada mikronutrien dalam makanan dalam suatu daerah.
"Ternyata jika berbicara mengenai permasalahan gizi tidak cukup kita hanya memenuhi kebutuhan gizinya saja, tetapi harus dikaitkan dengan environment di sekitarnya, keduanya saling melengkapi satu sama lain," kata Muhayatun.
Tag
Berita Terkait
-
PLTN Ditargetkan Beroperasi 2032, Aturan tentang Badan Operasional Tinggal Tunggu Persetujuan
-
Harap Sabar, Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Baru Bisa Dirasakan 2032
-
Rahasia ASI Berkualitas untuk Lawan Stunting: Fokus Ternyata Ada di Sini, Jauh Sebelum Hamil!
-
Siap Produksi Massal, BRIN dan PTDI Tunggu Pesanan Pesawat N219 dari Pemerintah
-
BRIN Siap Kembangkan Pesawat Amfibi dan Perkuat Alutsista Nasional Sesuai Arahan Presiden
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
Hanya Rp3 Jutaan, Bawa vivo V60 Lite + Kuota 36GB Setahun? Cek Promo Akhir Tahun vivo V60 Series
-
Arkeolog Kembali Temukan Kota Mesir Kuno Berusia 2.500 Tahun yang Hilang di Delta Nil
-
Kaleidoskop 2025: Kembalinya Honor ke Indonesia usai Vakum Sejak 2019
-
Google Photos Luncurkan Recap 2025 dengan Fitur Lebih Personal
-
41 Kode Redeem FF 8 Desember 2025: Klaim SG2 OPM dan Persiapan Lelang Winterland
-
5 Rekomendasi Tablet Mini 8 Inch untuk Multitasking, Ringkas dan Praktis Masuk Tas
-
24 Kode Redeem FC Mobile 8 Desember 2025: Bocoran Nedved dan Ribuan Rank Up Menanti
-
51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
-
24 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 8 Desember 2025, Ada Pemain OVR 115 dan 100 Ribu Koin
-
5 Rekomendasi HP Baterai 6000 mAh Harga Rp1 Jutaan Paling Worth It