Suara.com - Kepala badan antariksa federal Rusia, Roscosmos, mengatakan bahwa Rusia akan memilih keluar dari program Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) setelah 2024.
Roscosmos sebelumnya telah mengancam untuk menarik diri dari ISS selama berbulan-bulan.
Badan antariksa tersebut menyatakan bahwa sanksi yang diberikan oleh Barat akan menghancurkan kerja sama Rusia di atas ISS.
"Keputusan untuk meninggalkan ISS setelah 2024 telah diputuskan," kata Yuri Borisov, kepala Roscosmos, seperti dikutip Space.com, Rabu (27/7/2022).
Di sisi lain, Bill Nelson selaku administrator NASA mengeluarkan pernyataan pada Selasa (26/7/2022) bahwa NASA berkomitmen melakukan misi yang aman dari ISS hingga 2030 dan berkoordinasi dengan mitra.
Nelson menambahkan bahwa NASA belum mengetahui keputusan dari salah satu mitra.
Astronaut NASA yang saat ini berada di ISS, Kjell Lindgren, juga mengaku bahwa pihaknya belum mendengar keputusan tersebut secara resmi dari Rusia.
Sementara itu, Scott Pace yang menjabat sebagai wakil asisten Presiden dan Sekretaris Eksekutif Dewan Antariksa Nasional, dari 2017-2020 menyatakan bahwa pengumuman Rusia tidak mengejutkan.
Pace mengatakan bahwa apa yang terjadi setelah 2024 masih tidak diketahui dan mempertanyakan kapan diskusi teknis dimulai, tentang bagaimana transisi akan dikelola untuk mempertahankan ISS di masa depan.
Baca Juga: China Tengah Mengembangkan Teleskop Luar Angkasa yang Lebih Baik dari NASA
Desain ISS antara Amerika Serikat dan Rusia saling bergantung dan tidak jelas sejauh mana Amerika Serikat dapat mempertahankan fasilitasnya jika Rusia meninggalkan kemitraan.
Agensi mitra ISS saat ini hanya berkomitmen untuk mengoperasikan stasiun luar angkasa hingga 2024.
NASA berencana mulai beralih ke stasiun luar angkasa komersial setelah berakhirnya program ISS.
Meski begitu, ada wacana untuk memperpanjang umur ISS setelah 2024.
NASA berpendapat bahwa ISS dapat beroperasi dengan aman hingga 2028, sementara Nelson mengatakan masa pakai stasiun dapat bertahan hingga 2030.
NASA belum mengeluarkan pernyataan sebagai tanggapan atas keputusan Rusia, serta tidak ada mitra internasional lainnya dalam program ISS seperti Badan Antariksa Eropa (ESA), Kanada, dan Jepang yang menanggapinya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Panduan Lengkap Menghubungkan Laptop Windows dan Mac ke Monitor Eksternal, Ini Langkah-langkahnya
-
Baru Rilis, ARC Raiders Kalahkan Battlefield 6 Dua Pekan Beruntun di Steam
-
LG Pastikan TV Lolos Standar Global Lewat 500 Tes Ketat
-
5 HP 2 Jutaan Kamera Terbaik dan RAM Besar untuk Hadiah Anak di Akhir Semester
-
5 Tablet 2 Jutaan dengan SIM Card, Tak Perlu Wifi dan Bisa Pakai WhatsApp
-
7 HP RAM Besar Kamera Bagus Harga Terjangkau, Bebas Multitasking Tanpa Nge-Lag!
-
31 Kode Redeem FC Mobile Aktif 19 November: Ada Ribuan Gems, Pemain 111-113, dan Glorious
-
Teaser Beredar ke Publik, Fitur dan Warna POCO F8 Ultra Terungkap
-
5 Rekomendasi Smartwatch dengan Fitur AI, Ada yang Bisa Pakai ChatGPT
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan yang Ada NFC untuk Game dan Pembayaran Digital