Suara.com - Menurut laporan Indonesia Digital Report 2022 yang dirilis oleh We are Social (Hootsuite), saat ini pengguna media sosial di Indonesia mencapai 191 juta jiwa atau setara dengan 68,9 persen dari total populasi penduduk tanah air.
Hal ini menunjukkan bahwa banyak sekali masyarakat Indonesia rentan terhadap pencurian data di media sosial.
Pakar keamanan siber dan Presiden Direktur ITSEC Asia, Andri Hutama Putra menegaskan bahwa isu keamanan data pribadi semakin krusial di tengah maraknya kejahatan siber yang menyasar platform-platform media sosial, seperti yang terjadi kepada Twitter baru-baru ini.
“Dengan jumlah populasi penduduk digital yang sangat besar serta infrastruktur keamanan siber yang belum maksimal, maka sangat mungkin bahwa Indonesia menjadi sasaran empuk bagi pelaku-pelaku kejahatan siber untuk mencuri dan mengambil keuntungan dari data-data pribadi masyarakat,” kata Andri.
Menurutnya, penetrasi internet dan pengguna media sosial yang tinggi di Indonesia menjadikan isu data pribadi krusial untuk diberikan perlindungan oleh sistem dan regulasi.
Dia menambahkan, hal ini karena kejahatan siber dapat berdampak sangat merugikan mulai dari pemalsuan identitas, pencurian dan jual-beli data ilegal, pembobolan akun media sosial atau dompet digital, serta penipuan daring.
"Untuk melindungi masyarakat kita, Rancangan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi penting untuk dirampungkan agar dapat memberi kejelasan tanggung jawab penghimpun data dan mengatur sanksi administratif terhadap kasus pelanggaran data,” tambah Andri.
Lebih lanjut, Andri mengungkapkan bahwa menjaga data pribadi penggunanya merupakan salah satu tanggung jawab utama bagi perusahaan penyedia layanan digital / elektronik.
Semakin canggih sistem keamanan yang dimiliki oleh perusahaan, serangan siber yang terjadi akan semakin canggih pula.
Baca Juga: Ini Pasal UU ITE yang Ancam Karyawan Alfamart
Oleh karena itu, ITSEC Asia dalam keterangan resminya, memberikan lima tips yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk mengamankan data pribadinya secara mandiri.
Tidak lain tujuannya untuk mencegah pelaku-pelaku kejahatan siber dengan mudah mencuri dan memanfaatkan data pribadi masing-masing, berikut tipsnya:
1. Bedakan alamat email media sosial dan perbankan
Masih banyak masyarakat yang menggunakan satu alamat email untuk semua kebutuhan mulai dari layanan perbankan, transaksi, media sosial, subscription, dan lainnya.
Hal ini akan sangat bahaya bagi data pribadi masing-masing karena saat email tersebut diserang, semua informasi yang ada di dalamnya bisa rentan dicuri.
Maka dari itu, gunakan alamat email untuk tujuannya masing-masing, misalnya menggunakan alamat email yang berbeda antara kebutuhan transaksi dan media sosial.
Berita Terkait
-
Dikira Goda Pacar, Pemotor Justru Lakukan Hal Baik Ini Bikin Sejoli Salting
-
Minta Ditukar Tambah, Suami Keluhkan Istri Urus Tiga Anak Sendiri Pemalas Gegara Dilapori Tetangga
-
Sedih Kucingnya Hilang, Bocah Ini Bikin Poster Kehilangan Menggemaskan
-
Aksi Saling Serang Netizen Indonesia VS Malaysia di TikTok
-
Tertangkap Kamera Google, Anak Kenang Kedua Orang Tua Semasa Hidup lewat Aplikasi Maps
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Registrasi Kartu SIM Gunakan Biometrik, Pakar Ungkap Risiko Bocor yang Dampaknya Seumur Hidup
-
Rencana Registrasi SIM Pakai Data Biometrik Sembunyikan 3 Risiko Serius
-
Indosat Naikkan Kapasitas Jaringan 20%, Antisipasi Lonjakan Internet Akhir Tahun
-
Anugerah Diktisaintek 2025: Apresiasi untuk Kontributor Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi
-
26 Kode Redeem FC Mobile 20 Desember 2025: Trik Refresh Gratis Dapat Pemain OVR 115 Tanpa Top Up
-
50 Kode Redeem FF 20 Desember 2025: Klaim Bundle Akhir Tahun dan Bocoran Mystery Shop
-
Imbas Krisis RAM, Berapa Harga iPhone 2026? Bakal Meroket, Ini Prediksinya
-
Mendagri Tito Viral Usai Komentari Bantuan Malaysia, Publik Negeri Jiran Kecewa
-
Panduan Mudah: Cara Memblokir dan Membuka Blokir Situs Internet di Firefox
-
Ponsel Murah Terancam Punah Tahun 2026, Apa itu Krisis RAM?