Suara.com - Pakar Keamanan Siber dari CISSReC, Pratama Persadha meragukan klaim hacker soal dugaan kebocoran data PT Jasa Marga. Alasannya, sampel data yang dibagikan hacker masih belum kuat.
"Sebenarnya sampel data sembilan file dokumen milik Jasa Marga dari total 252GB yang diklaim tersebut belum bisa membuktikan datanya bocor, berbeda dengan kebocoran data BPJS serta lembaga besar lain misalnya yang data sampelnya dibagikan sangat banyak ribuan bahkan jutaan," jelas Pratama saat dikonfirmasi Suara.com, Kamis (25/8/2022).
Pratama memperlihatkan sampel data yang memang menunjukkan kop surat bertuliskan PT Jasa Marga. Bahkan, ada beberapa KTP dalam contoh data tersebut.
Tapi contoh data itu dinilai Pratama masih belum terlalu kuat. Sebab tak ada source dari database yang bisa dilihat sumbernya darimana.
"Enggak ada source dari database yang bisa dilihat sumbernya darimana. Kalau kayak Telkom kan bisa kami analisis, bisa kami track juga dari mana sumbernya," ucap dia.
Kemudian Pratama menyimpulkan kalau dugaan kebocoran data PT Jasa Marga yang diklaim masih belum bisa dipercaya.
Sebab, data tersebut bisa jadi hanya dari salah satu komputer pribadi pegawainya.
"Kalau Jasa Marga terlalu dini kalau kita bilang itu dari datanya mereka. Bisa jadi hanya salah satu komputer pribadi pegawainya? Atau darimana? Kita enggak tau," katanya.
"Saat ini kita perlu menunggu si peretas memberikan sampel data yang lebih banyak lagi," sambung Pratama.
Baca Juga: Data 252GB PT Jasa Marga Diduga Bocor di Forum Hacker
Lebih lanjut Pratama menyarankan kalau dugaan itu perlu dilakukan forensik digital untuk mengetahui celah keamanan mana yang dipakai untuk membobol data.
"Perlu dilakukan forensik digital untuk mengetahui celah keamanan mana yang dipakai untuk menerobos, apakah dari sisi SQL sehingga diekspos SQL Injection atau ada celah keamanan lain," jelas dia.
Sekadar informasi, dugaan kebocoran data Jasamarga diunggah pada Selasa 23 Agustus 2022 oleh anggota forum dengan nama identitas 'Desorden'.
Di unggahan tersebut juga diberikan sample hasil data yang diduga data milik Jasa Marga.
Pengunggah data tersebut menamakan dirinya Desorden grup. Mereka adalah grup peretas yang sudah beberapa kali melancarkan peretasan di negara-negara Asia seperti India, Singapura, Malaysia, Thailand, Taiwan, dan lainnya.
Desorden juga mengklaim bertanggung jawab atas peretasan dan pelanggaran yang terjadi pada Jasamarga.
Mereka mengaku bahwa ada 252GB data yang diambil dari 5 server milik Jasa Marga.
Pengunggah menyebutkan bahwa data yang bocor berisi pelanggan, karyawan, data perusahaan dan keuangan milik Jasa Marga. Data sampel yang diberikan semuanya berformat .pdf.
"Jika dibuka ada beberapa KTP, surat pengadaan, TDP perusahaan, dan izin usaha. Pengunggah data juga memberikan tangkapan layar total seluruh folder yang berjumlah 252.5 GB dan berisi 418.368 data," tukas Pratama.
Berita Terkait
-
Kominfo Panggil Manajemen Telkom Usut Dugaan Kebocoran Data Indihome
-
Diduga Bocor, 26 Juta Riwayat Browsing hingga NIK Indihome Disebar Hacker
-
PLN Koordinasi dengan Kominfo dan BSSN untuk Investigasi Kebocoran Data Pelanggan
-
PLN: Data Pelanggan yang Bocor Hanya Replikasi, Sudah Tidak Update
-
Komisi I DPR: Tindak Tegas Jika Kebocoran Data Pelanggan PLN Valid
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Bocoran Spesifikasi PS6, Lebih Kencang 8 Kali Lipat dari PS5!
-
12 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 16 September 2025: Klaim Hadiah, Hadir Son Heung-min dan Kessie
-
iOS 26 Bikin iPhone Panas dan Boros Baterai, Ini Klarifikasi Apple
-
52 Kode Redeem FF Terbaru 16 September 2025, Klaim M1014 Green Flame Draco dan SG2 OPM
-
Cara Mengedit Foto yang Lagi Viral, Buat Miniatur Efek Retro Pakai Gemini AI
-
HP Baru iQOO Muncul di Geekbench: Usung RAM 16 GB dan Dimensity 9500
-
Apple Rencanakan Peluncuran iPhone dan MacBook Baru di Awal 2026?
-
Ubah Foto Biasa Jadi Profesional LinkedIn, Cuma Modal Gemini AI Pakai Prompt Ini!
-
Lapisan Ozon Menuju Pemulihan Penuh, PBB Sebut Bukti Nyata Kemajuan
-
Video Lawas Budi Arie Viral Lagi, Sebut Masuk Penjara Bila Kalah di Pilpres 2024