Suara.com - Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Luki Hermawan mengatakan sosialisasi Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2022 tentang Pelindungan Infrastruktur Informasi Vital (IIV) menjadi sangat penting dalam menghadapi isu kebocoran data nasional yang merebak beberapa waktu belakangan.
"Jadi hari ini BSSN melakukan, menindaklanjuti, untuk mencegah kejadian-kejadian, hal-hal (kebocoran data) yang semakin meningkat sesuai dengan isu yang berkembang saat ini," kata Wakil Kepala BSSN kepada media di The Tribrata, Jakarta Selatan, Kamis (15/9/2022).
Luki menyebut sosialisasi terkait pelindungan IIV amat penting karena data-data dalam sistem elektronik yang dimiliki oleh kementerian/lembaga tersebut masuk ke dalam sektor strategis.
Ia menuturkan ada delapan sektor strategis sebagaimana termuat dalam Perpres 82/2022 tentang Pelindungan IIV, yakni administrasi pemerintahan, energi dan sumber daya mineral, transportasi, keuangan, kesehatan, teknologi informasi dan komunikasi, pangan, pertahanan dan sektor lain yang ditetapkan Presiden.
"Sektor kritis yang di mana apabila salah satu sektor ini terganggu, ini akan berdampak kepada sektor-sektor lain." ujar mantan Kapolda Jatim ini.
Mengacu pada Perpres 82/2022 tentang Pelindungan IIV, ia menyebut bahwa gangguan, kerusakan dan/atau kehancuran pada infrastruktur tersebut akan berdampak serius terhadap kepentingan umum, pelayanan publik, pertahanan dan keamanan, hingga perekonomian nasional.
Hal tersebut, jelas Luki, merupakan konsep interdependent security, di mana kegagalan pada titik terlemah di dalam sistem yang saling bergantung akan berdampak serius pada sistem secara keseluruhan.
"Di beberapa negara, satu sektor anggap saja listrik mati, itu pasti akan berdampak kemacetan lalu lintas, traffic light, mungkin nanti komunikasi orang terputus," katanya mencontohkan.
Ia juga mengatakan bahwa dampak dari serangan siber terhadap infrastruktur informasi vital dapat berdampak langsung maupun tidak langsung, yang baru akan dirasakan dampaknya dalam jangka panjang. Salah satunya, berupa kerusakan reputasi dan hilangnya kepercayaan terhadap penyedia IIV.
Baca Juga: BSSN Bantu Universitas Brawijaya Atas Serangan Siber yang Incar Data Alumni
Luki pun mengimbau kepada semua kementerian/lembaga, stakeholder atau pemangku kepentingan, maupun masyarakat yang memiliki sistem elektronik untuk bersama-sama menjaga keamanan wilayah NKRI di ruang siber. Sebab, lanjutnya, kebocoran data bisa terjadi dari sektor paling rendah sekalipun sampai dengan sistem yang ada di pemerintahan.
"Keamanan siber saat ini merupakan tanggung jawab bersama tidak ada superhero atau superman atau pemain tunggal dalam mengamankan ranah siber. Hal ini sesuai dengan amanat dari Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2019 Tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik," tuturnya.
Selain Luki, dalam acara tersebut hadir pula Deputi Bidang Strategi dan Kebijakan Keamanan Siber dan Sandi BSSN Dono Indarto yang menyampaikan laporan kegiatan pada awal acara. Kemudian Direktur Kebijakan Tata Kelola dan Sandi BSSN Nunil Pantjawati, Chief of CSIRT PT. Angkasa Pura II Abert Tandilintin dan Ketua Bidang Keamanan Siber APJII Arry Abdi Syalman yang menjadi narasumber acara.
Adapun sosialisasi tersebut diikuti oleh 150 peserta dari lintas kementerian/lembaga, di antaranya Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam), Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), Kantor Staf Presiden (KSP), Badan Intelijen Negara (BIN), Kejaksaan Agung (Kejagung), hingga TNI dan Polri. [Antara]
Berita Terkait
-
BSSN Sebut RUU KKS Masuk Tahap Harmonisasi, Target Selesai Tahun Ini
-
BSSN Bocorkan Isi RUU KKS, Klaim untuk Lindungi Rakyat di Ruang Siber
-
Sepak Terjang Nugroho Sulistyo Budi, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara yang Baru
-
Sudah Teken Pakta Integritas dan Hadir di Istana, Pratama Dahlian Batal Dilantik Jadi Wakil Kepala BSSN, Ada Apa?
-
Selain Mendiktisaintek, Prabowo Lantik Kepala BSSN, Kepala BPS dan Kepala BPKP
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Itel A100C Diumumkan, Punya Desain Mirip OnePlus 15, Baterai Standby 32 Hari
-
Pakar Ungkap Fakta Meteor Jatuh di Cirebon
-
19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Oktober 2025, Banjir Hadiah Pemain OVR 104 dan 108
-
Fakta-fakta Penangkapan 'Bjorka', Polisi Kena Ejek 'Sosok Asli'?
-
Netizen Bandingkan Runtuhnya Al Khoziny dan Sampoong: Antara Dibela vs Dipenjara
-
Viral Gerakan 'Kami Bersama Kiai Al Khoziny': Tuai Pro dan Kontra
-
Spesifikasi Poco M7 yang Masuk Indonesia 10 Oktober, Punya Baterai 7.000 mAh
-
17 Kode Redeem FC Mobile Terupdate 6 Oktober: Raih Pemain 112-113 dan Hujan Gems
-
DJI Mini 5 Pro, Kamera Osmo Nano, dan Mic 3 Resmi Masuk Indonesia, Ini Harganya
-
54 Kode Redeem FF Terbaru 6 Oktober: Klaim Katana Dual Flame dan Grizzly Bundle