Suara.com - Sisa-sisa roket Long March 5B, yang diluncurkan ke luar angkasa pada 31 Oktober lalu, diperkirakan akan jatuh kembali ke Bumi pada 6 November 2022 waktu Indonesia.
Belum diketahui di mana roket tersebut akan jatuh. Tetapi pada Agustus lalu serpihan roket China ditemukan jatuh di Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.
Menurut Aerospace Corporation, lembaga yang dibiayai Amerika Serikat untuk meneliti misi luar angkasa, puing roket tersebut berpeluang jatuh di Amerika Serikat, Amerika Selatan, Amerika Tengah, Afrika, India, Asia Tenggara, China dan Australia.
Sementara menurut Profesor Thomas Djamaluddin, pakar astronomi dan astrofisika dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) kecil kemungkinan puing satelit China itu akan jatuh kembali ke tempat yang sama seperti sebelumnya.
"Sangat mungkin tidak akan jatuh di wilayah yang sama," kata Thomas, yang juga mantan Kepala Lapan itu kepada Suara.com saat ditanya apakah ada kemungkinan puing Long March 5B akan kembali jatuh di Nusantara.
Ia mengakui bahwa belum ada cara mengantisipasi jatuhnya roket dari luar angkasa. Satu-satunya peluang adalah terus memantau kemungkinan titik akhir jatuhnya puing agar menekan risiko.
"Waspada perlu, tetapi tidak perlu panik. Kemungkinan sangat kecil jatuh mengenai objek milik manusia," terang Thomas dalam obrolan via Whatsapp pada Kamis (3/11/2022).
Jatuh tak terkendali
Dalam dua tahun terakhir, ini adalah kali keempat roket China jatuh tak terkendali ke Bumi usai membawa muatannya ke orbit.
Baca Juga: Roket China Jatuh ke Bumi Akhir Pekan Ini, Berpeluang Jatuh Lagi ke Indonesia?
Pada Agustus lalu serpihan roket China jatuh di Kalimantan Barat. Sementara sebelumnya, puing-puing roket China juga pernah jatuh dekat Maladewa (2021) dan Pantai Gading (2020).
Adapun bagian roket China yang jatuh kembali ke Bumi itu adalah booster, komponen yang paling padat dan kuat. Komponen ini sangat sukar terbakar habis di atmosfer.
Lazimnya para insinyur akan berusaha untuk mengarahkan roket kembali ke Bumi agar tidak menjadi sampah antariksa dan membahayakan satelit di orbit. Tetapi roket-roket bekas itu biasanya diarahkan agar jatuh ke laut.
Roket memang dirancang agar masih memiliki cukup bahan bakar atau tenaga untuk bisa meloloskan diri dari orbit dan bisa dikendalikan dari Bumi untuk jatuh ke lautan.
Tetapi roket Long March 5B milik China tidak dirancang untuk bisa dinyalakan kembali ketika mesinnya sudah mati. Alhasil, roket tersebut akan jatuh kembali ke Bumi tanpa bisa dikendalikan.
Beijing sendiri mengklaim bahwa roket tidak harus jatuh dikendalikan saat jatuh ke Bumi. Kementerian Luar Negeri China pada 2021 lalu mengatakan bahwa praktik seperti itu sudah biasa dan bahkan dilakukan juga oleh perusahaan antariksa Amerika, SpaceX.
Berita Terkait
-
Tepis Kabar Rektor IPB Arif Satria Bakal Dilantik Jadi Kepala BRIN, Mensesneg: Belum Ada Hari Ini
-
Polisi Sebut Gas Air Mata Terbawa Angin ke Unisba, Ilmuwan BRIN Ungkap Fakta Sebaliknya
-
BRIN dan IOCAS Mulai Riset Laut Jangka Panjang, Soroti Polusi Plastik dan Arus Global
-
Heboh Kabar Dewan Plesiran ke Luar Negeri saat Rakyat Protes, Peneliti BRIN Sindir DPR Nirempati
-
BRIN Dorong Kolaborasi Global untuk Percepat Inovasi Nanoteknologi
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Saham-saham Rokok Jadi Pendorong
Terkini
-
Samsung Galaxy Tab A11 Resmi, Tablet Murah Harga Rp 2 Jutaan
-
Vivo V60 Lite 5G Resmi, HP Pertama dengan Chip Dimensity 7360 Turbo
-
Huawei Watch GT Rilis Global, Punya 100 Mode Olahraga dan Baterai Tahan 21 Hari
-
7 Prompt Foto Dekat Mobil ala Fast and Furious di Gemini AI, Auto Keren!
-
15 Kode Redeem FC Mobile Update 23 September: Ada Pemain Spesial dan Ribuan Gems
-
Pakar Kaspersky Mengidentifikasi Agen Serangan Siber Perusahaan Rusia, Backdoor Loki Berbahaya!
-
Bocoran Update FC Mobile Terbaru September 2025: Messi Gratis dan Pemain 113
-
Kamera iPhone Air dan iPhone 17 Pro Bermasalah, Apple Siapkan Pembaruan Perangkat Lunak!
-
7 Prompt Gemini AI Bikin Foto Menangis, Cocok buat Ekspresikan Galau
-
Pasar Water Heater Ramai, Modena Siap Pimpin Inovasi dengan Seri Onyx!