Suara.com - Gempa Cianjur, yang telah menewaskan 268 orang, pada Senin (21/11/2022) kembali memantik rasa penasaran publik, mengapa prediksi gempa sukar atau bahkan mustahil dilakukan.
Salah satu yang memperoleh pertanyaan ini dan berani menjawabnya adalah Kepala Pusat Studi Bencana (PSBA) UGM, Dr. Muhammad Anggri Setiawan.
Seperti dilansir dari laman resmi UGM, Rabu, Anggri mengakui bahwa para ilmuwan di Indonesia sudah berusaha untuk memprediksi gempa. Yang paling intens, jelas dia, adalah upaya untuk prediksi gempa di Sesar Lembang dan Sesar Sumatra.
“Hal ini bisa dilakukan dengan menghitung seberapa cepat pergerakan bidang patahan atau sesar dengan acuan bahwa gempa merupakan siklus karena jika pernah terjadi saat ini, pasti pernah terjadi di masa lalu dan akan terjadi di masa depan,” katanya.
Dalam ikhtiar ini, para ilmuwan melakukan pemetaan guna mengidentifikasi secara spasial keberadaan sesar pada suatu daerah. Selanjutnya rata-rata kecepatan pergerakan sesar akan dihitung.
“Dengan data inilah, kita bisa tahu mana sesar yang masih aktif dan tidak serta mana yang paling berpotensi untuk gempa di masa depan,” beber dia.
Meski begitu, metode ini tidak sepenuhnya akurat karena aktivitas alam sangat dinamis. Tapi dengan tersedianya data dasar maka dapat dijadikan acuan terbaik utk skenario mitigasi di masa depan.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sendiri pada Selasa kemarin mengatakan bahwa ada kemungkinan Gempa Cianjur yang sifnifikan seperti pada 21 November bisa berulang setiap 20 tahun. Gempa sekuat itu sebelumnya pernah terjadi pada 1982 dan 2000 silam.
"Jadi antara 18-22 tahun, rata-rata 20 tahun," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam jumpa pers di Pendopo Cianjur, Kabupaten Cianjur.
Baca Juga: BMKG: Tanah Robek Hingga 30 Km Akibat Pergerakan Sesar yang Picu Gempa Cianjur
Meski demikian penting dicatat, seperti yang berulang kali disampaikan oleh BMKG, hingga saat ini belum ada teknologi dan ilmu yang bisa memprediksi gempa secara tepat, baik soal waktu maupun kekuatannya.
Berita Terkait
-
UGM Jawab Sentilan Luhut Soal Penelitian: Kalau Riset Sudah Ribuan
-
Saat Bendera Putih Berkibar di Aceh, Peneliti UGM Kritik Pemerintah Tak Belajar Hadapi Bencana
-
Roy Suryo Bawa Ijazah UGM Asli ke Polda Metro, Klaim Punya Jokowi Tidak Presisi
-
Aplikasi AI Sebut Jokowi Bukan Alumnus UGM, Kampus Buka Suara
-
Pakar UGM: Drama Tumbler Viral Jadi Cerminan Lemahnya Prosedur Layanan Publik
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Render Anyar Motorola Edge 70 Ultra: Ada Varian Carbon dan Martini Olive
-
Ubisoft Akuisisi Game MOBA Milik Amazon, Kreator Rainbow Six Siege Kembali
-
HP Murah Realme Narzo 90 Debut: Desain Mirip iPhone, Usung Baterai 7.000 mAh
-
4 Tablet RAM 8 GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking Kerja Harian
-
iQOO Tancap Gas Sepanjang 2025, Siap Jadi Penentu Arah Smartphone Berperforma Tinggi di 2026
-
5 HP Spek Dewa Diskon Besar Desember 2025: Cocok Buat Game Berat dan Fotografi
-
Registrasi SIM Card Pakai Face Recognition Mulai 2026, Operator Seluler Klaim Siap Tempur
-
Pakai Snapdragon 6 Gen 3, Segini Skor AnTuTu Redmi Note 15 5G Global
-
5 Rekomendasi Smartwatch yang Bisa Hitung Kalori Terbakar Paling Akurat, Cocok untuk Pantau Diet
-
Tak Hanya Layar OLED, iPad Mini 8 Diprediksi Pakai Chip Lebih Bertenaga