Suara.com - Qualcomm Technologies, Inc. mengumumkan tambahan terbaru portofolio produk Snapdragon Digital Chassis, dengan memperkenalkan Snapdragon Ride Flex SoC.
Flex SoC dirancang untuk mendukung beban kerja dengan level kesulitan secara mixed-critical di seluruh sumber daya komputasi yang berbeda, serta memungkinkan fungsi kokpit digital, ADAS, dan AD berjalan berdampingan dalam satu SoC.
Dirancang untuk memenuhi tingkat keselamatan otomotif tertinggi, Flex SoC memungkinkan arsitektur perangkat keras mendukung isolasi, kebebasan dari gangguan, dan quality of service (QoS) untuk fungsi ADAS tertentu serta dilengkapi dengan Automotive Safety Integrity Level D (ASIL-D).
Selain itu, SoC Flex melakukan integrasi platform perangkat lunak awal yang mendukung sistem multi-operasi secara bersamaan, pengaktifan hypervisor dengan mesin virtual yang terisolasi, dan real-time operating system (OS) dengan Automotive Open System Architecture (AUTOSAR).
Semua ini menyangkut sistem keselamatan bantuan pengemudi, kluster digital yang dapat dikonfigurasi ulang, sistem infotainment, driver monitoring systems (DMS), dan sistem bantuan parkir.
Flex SoC sudah terintegrasi dengan rangkaian Snapdragon Ride Vision, memungkinkan sistem bantuan pengemudi yang sangat terukur dan aman serta pengalaman berkendara otomatis menggunakan kamera depan untuk memenuhi persyaratan peraturan, dan sensor multi-modal (kamera, radar, lidar, dan peta).
Rangkaian Snapdragon Ride Vision memenuhi persyaratan New Car Assessment Program (NCAP) dan Europe’s General Safety Regulations (GSR) sekaligus meningkatkan otonomi ke level yang lebih tinggi.
Flex SoC dibuat secara kompatibel dengan portofolio SoC yang lebih luas dalam Snapdragon Digital Chassis Platform.
SoC Flex dioptimalkan untuk performa terukur, mulai dari sistem komputasi sentral tingkat pemula hingga premium, sehingga menyediakan fleksibilitas bagi pembuat otomotif untuk memilih titik kinerja yang sesuai dengan tingkatan kendaraan mereka.
Baca Juga: Qualcomm Perkenalkan Snapdragon Satellite, Diklaim Pertama di Dunia Berbasis Satelit
Dengan kemampuan ini, perancang mobil dapat mewujudkan kasus penggunaan kokpit yang rumit, seperti kluster instrumen terintegrasi dengan grafik kelas atas yang imersif, tampilan infotainment dan permainan, serta layar hiburan di kursi penumpang.
Flex SoC juga dirancang untuk menjadi platform komputasi sentral di dalam kendaraan yang ideal untuk mendukung solusi Software Defined Vehicle (SDV) generasi berikutnya, dengan memberikan performa tinggi terbaik di kelasnya, komputasi aman heterogen dengan kemampuan untuk menjalankan beban kerja cloud-native.
Komputasi di dalam kendaraan dilengkapi dengan banyak penawaran platform perangkat lunak yang mampu digunakan pada infrastruktur yang telah dikemas.
Flex SoC didukung oleh alur kerja pengembangan perangkat lunak otomotif cloud-native yang mencakup dukungan untuk simulasi platform virtual yang dapat diintegrasikan sebagai bagian dari in-cloud development operations (DevOps) dan machine learning operations (MLOps).
Snapdragon Ride Flex SoC pertama tengah berada pada masa uji coba yang diperkirakan akan mulai diproduksi 2024.
“Rangkaian produk Snapdragon Ride Flex SoC menentukan standar terbaru untuk arsitektur mixed-criticality berkinerja tinggi yang dioptimalkan oleh daya,” jelas Nakul Duggal, Senior Vice President dan GM, Automotive, Qualcomm Technologies, Inc.
Berita Terkait
-
Qualcomm Targetkan Rilis CPU 12-core Berbasis ARM di 2024
-
Qualcomm Perkenalkan CPU Desktop Berbasis ARM 12-core pada 2024, Didesain Mantan Karyawan Apple
-
Rekomendasi Smartphone dengan Snapdragon 8 Plus Gen 1, Cocok Dihunting selama Harbolnas 11.11
-
Samsung Tak Akan Gunakan Chipset Exynos di Galaxy S23, Tetapi Pakai Snapdragon?
-
Samsung Galaxy S23 Hanya Pakai Snapdragon 8 Gen 2, Tak Ada Varian Exynos
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Bocoran Spesifikasi PS6, Lebih Kencang 8 Kali Lipat dari PS5!
-
12 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 16 September 2025: Klaim Hadiah, Hadir Son Heung-min dan Kessie
-
iOS 26 Bikin iPhone Panas dan Boros Baterai, Ini Klarifikasi Apple
-
52 Kode Redeem FF Terbaru 16 September 2025, Klaim M1014 Green Flame Draco dan SG2 OPM
-
Cara Mengedit Foto yang Lagi Viral, Buat Miniatur Efek Retro Pakai Gemini AI
-
HP Baru iQOO Muncul di Geekbench: Usung RAM 16 GB dan Dimensity 9500
-
Apple Rencanakan Peluncuran iPhone dan MacBook Baru di Awal 2026?
-
Ubah Foto Biasa Jadi Profesional LinkedIn, Cuma Modal Gemini AI Pakai Prompt Ini!
-
Lapisan Ozon Menuju Pemulihan Penuh, PBB Sebut Bukti Nyata Kemajuan
-
Video Lawas Budi Arie Viral Lagi, Sebut Masuk Penjara Bila Kalah di Pilpres 2024