Suara.com - Pemerintah berusaha membersihkan polusi udara Jakarta dengan hujan buatan. Tahukah kalian bahwa ada dampak negatif hujan buatan?
Hujan memang salah satu solusi terbaik untuk mengatasi polusi udara. Namun karena hujan merupakan fenomena alam, kedatangannya tidak selalu bisa diprediksi. Meski bisa dibuat hujan buatan, ini mungkin menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan.
Berbagai dampak negatif hujan buatan itulah yang perlu diketahui warga Jakarta dan sekitarnya. Penasaran apa saja dampak negatif tersebut? Simak informasi berikut!
Dampak negatif hujan buatan
Mengutip dari laman Min Sunhye, berikut adalah berbagai dampak negatif hujan buatan
1. Menimbulkan hujan asam
Jika bahan kimia yang digunakan untuk hujan buatan tidak diperhitungkan takarannya, hujan yang turun justru bisa mengandung bahan kimia berbahaya, seperti perak iodida atau garam.
Fenomena tersebut dikenal dengan hujan asam yang dapat merusak lingkungan dan kesehatan alih-alih mengurangi polusi udara.
2. Menyebabkan pencemaran tanah
Baca Juga: Tangani Polusi Udara, Jokowi Perintahkan Pemprov DKI Tambah Armada Transjakarta Listrik
Hujan buatan juga bisa menyebabkan pencemaran tanah akibat kandungan garam dalam semprotan awannya.
Bagi para petani dan pengolah lahan lainnya, hujan yang bersifat asin ini justru bisa merusak lahan olahan mereka sehingga berisiko gagal panen.
3. Menyebabkan banjir
Dampak negatif yang bisa ditimbulkan oleh hujan buatan selanjutnya adalah banjir. Kondisi ini bisa terjadi saat hujan yang terjadi justru berlebihan atau tidak terkontrol.
Banjir tentu bisa menjadi masalah baru bagi lingkungan sekitar yang terdampak. Mulai dari aktivitas yang terdampak dan berbagai risiko penyakit.
4. Meningkatkan pemanasan global
Berita Terkait
-
Pemprov DKI Minta Gedung di Jakarta Pasang Alat Penyemprot Air ke Udara, Harga Alatnya Rp 50 juta
-
Hujan Buatan Untuk Atasi Polusi Diteruskan Hingga Seminggu, Bahaya Buat Makhluk Hidup?
-
Heboh Jakarta Hujan Hasil Modifikasi Cuaca Demi Atasi Polusi Udara, Teknik Apa Itu?
-
Modifikasi Cuaca di Jakarta Belum Tentu Berhasil, Ini Alasannya
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
5 HP RAM 16 GB Rp2 Jutaan, Murah tapi Spek Gahar Kecepatan Super
-
Motorola Edge 70 Tersedia di Pasar Asia: Bodi Tipis 6 mm, Harga Lebih Murah
-
Mengatasi Tampilan Terlalu Besar: Panduan Mengecilkan Ukuran di Komputer
-
Deretan Karakter Game di Film Street Fighter 2026: Ada 'Blanka' Jason Momoa
-
51 Kode Redeem FF Terbaru 15 Desember 2025, Klaim Dream Dive Animation Gratis
-
Spesifikasi Oppo Reno 15c: Resmi dengan Snapdragon 7 Gen 4, Harga Lebih Miring
-
21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 15 Desember 2025, Klaim Desailly OVR 105 Gratis
-
8 Tablet Murah Terbaik untuk Kerja Desember 2025, Mulai Rp1 Jutaan!
-
Bye-Bye Wi-Fi! 5 Tablet RAM 8GB Terbaik Dilengkapi dengan SIM Card, Kecepatan Ngebut!
-
Baru Rilis, Game Where Winds Meet Sudah Tembus 15 Juta Pemain