Suara.com - Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Dirut BAKTI Kominfo) Fadhilah Mathar mengungkapkan kalau Satelit Republik Indonesia alias SATRIA 1 akan melayani 37.000 titik layanan publik di Tanah Air.
"Untuk 2023-2024, kami fokus di 37.000 titik layanan publik," ungkap Fadhilah Mathar saat konferensi pers di Kantor BAKTI Kominfo, Jakarta, Selasa (24/10/2023).
Mulanya, Satelit Satria 1 itu direncanakan untuk melayani 150.000 titik layanan publik. Namun layanannya diperkecil untuk 50.000 titik, yang kemudian makin mengerucut menjadi 37.000 titik.
Perempuan yang akrab disapa Indah itu menerangkan kalau menurunnya lokasi pelayanan Satelit Satria adalah hasil dari usulan kementerian maupun lembaga daerah yang terlayani.
Menurutnya, aplikasi yang dimiliki kementerian hingga pemerintah daerah itu membutuhkan kapasitas internet alias bandwidth yang lebih besar.
"Bahkan 3 Mbps dan 4 Mbps itu masih kurang. Sehingga kami memutuskan bahwa untuk Satria 1 kami lebih mementingkan dulu penggunaan whitelist aplikasi dari kementerian sektor prioritas," beber dia.
"Sehingga jumlah untuk coverage berkurang karena bandwidth-nya yang kami tingkatkan untuk penggunaan aplikasi tersebut," sambungnya lagi.
Direktur Layanan TI untuk Pemerintah dan Masyarakat BAKTI Kominfo, Bambang Noegroho menjelaskan kalau Satelit Satria ini akan fokus melayani sektor pendidikan dan kesehatan di Indonesia.
"Itu memang faktor utama karena secara mayoritas usulan yang masuk itu yang paling besar. Tapi kami tidak menampik terkait kebutuhan beberapa hal, termasuk dalam hal layanan publik dan pertahanan keamanan," urai dia.
Baca Juga: BAKTI Kominfo Buka Peluang Satelit Starlink Masuk Indonesia
Rincinya, Satelit SATRIA ini akan melayani 60 persen fasilitas pendidikan dan 30 persen untuk fasilitas kesehatan. Sisanya diperuntukkan untuk Pemerintahan Desa, pos-pos perbatasan, hingga pos keamanan.
Berita Terkait
-
BAKTI Kominfo Buka Peluang Satelit Starlink Masuk Indonesia
-
Efek Kasus Korupsi BTS 4G BAKTI Kominfo, Pembangunan 7.904 Menara Dikurangi Jadi 5.618
-
Kasus Korupsi BTS Melibatkan Orang Kuat, Terdakwa Irwan Hermawan Ajukan JC karena Takut
-
Nama Anggota BPK Achsanul Qosasi Disebut dalam Sidang Korupsi BTS 4G
-
Proyek Satelit HBS Rp 5,2 Triliun Resmi Dibatalkan BAKTI Kominfo
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
5 Tablet Murah untuk Edit Video: Spek Dewa, Memori Besar, Harga Mulai Rp2 Jutaan
-
Dua Tablet Murah POCO Siap Masuk ke Indonesia, Usung Chip Kencang Snapdragon
-
26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 November: Ada Pemain 110-115 dan Ratusan Rank Up
-
5 Tablet dengan RAM 12 GB Plus Baterai Jumbo, Multitasking untuk Pekerjaan Berat
-
Spesifikasi RedMagic 11 Pro: Calon HP Gaming Gahar di Indonesia, Chip Super Kencang
-
HP Murah Oppo Misterius Lolos Sertifikasi, Usung Baterai 7.000 mAh
-
5 Smartwatch Anti Air yang Bisa Dipakai Berenang, Aman hingga Kedalaman 50 Meter
-
7 HP Murah Rp 900 Ribuan Terbaik November 2025: Cocok Buat Orangtua, UI Ringan
-
Acer Luncurkan Predator Triton 14 AI, Laptop Gaming Paling Tipis Bertenaga AI
-
7 Rekomendasi Tablet dengan Stylus Pen Murah Cocok untuk Guru