Suara.com - Perusahaan riset Populix baru saja menerbitkan laporan baru soal fenomena pinjaman online (pinjol) atau yang bisa disebut juga skema buy now pay later. Menariknya, generasi milenial jadi kategori pengguna paling banyak menggunakan layanan paylater.
Co-founder dan CEO Populix, Timothy Astandu menyatakan, riset bertajuk Unveiling Indonesia’s Financial Evolution: Fintech Lending and Paylater Adoption ini ditujukan untuk mengungkap motivasi dan tren di balik popularitas layanan paylater di masyarakat.
"Keterjangkauan paylater yang semakin meningkat bagi masyarakat, fleksibilitas dalam pembayaran cicilan, hingga kemudahan dalam proses registrasi mendorong penggunaan paylater sebagai salah satu solusi pembayaran inovatif untuk melakukan transaksi," ungkap Timothy dalam siaran pers, dikutip Rabu (1/11/2023).
Survei ini dilakukan pada September 2023 dengan melibatkan 1.017 responden pria dan wanita. Dari total responden, 55 persen menyatakan pernah melakukan pembayaran menggunakan layanan paylater.
Mayoritas pengguna paylater ini berasal dari pulau Jawa (55 persen), dan didominasi oleh generasi milenial (63 persen) dari kelas sosial atas (59 persen).
Kebanyakan responden ini menggunakan layanan paylater kurang dari sebulan sekali dengan persentase 51 persen. Rata-rata dari mereka pun hanya memakai satu aplikasi dengan persentase 82 persen.
Shopee Paylater jadi layanan favorit
Dari banyaknya brand penyedia layanan paylater yang masuk di pasar Indonesia, Shopee Paylater menjadi Top of Mind responden dengan persentase 89 persen.
Di belakangnya ada GoPay Later (50 persen), Kredivo Paylater (38 persen), Akulaku Paylater (36 persen), Traveloka PayLater (27 persen), Home Credit (16 persen), Indodana (13 persen), dan Atome (5 persen).
Selain menduduki posisi Top of Mind, Shopee PayLater juga menjadi brand yang paling sering digunakan dengan persentase 77 persen. Di bawahnya ada oleh GoPay Later (28 persen), Akulaku Paylater (18 persen), Kredivo Paylater (14 persen), Traveloka PayLater (9 persen), Indodana (4 persen), Home Credit (3 persen), dan Atome (2 persen).
Baca Juga: Dituding Bangkrut Gara-gara Pinjol, Bedu: Saya Nyoba Pinjam Aja Nggak Cair
Sebanyak 82 persen responden mengakui kalau cicilan paylater mereka hanya seharga kurang dari Rp 1 juta tiap bulan. Lalu nominal terbesar yang pernah digunakan oleh sebagian besar responden (75 persen) juga sebesar kurang dari Rp 1 juta rupiah.
"Hal ini menunjukkan bahwa responden telah memiliki perencanaan keuangan yang lebih baik dengan membatasi nominal cicilan yang mereka miliki sehingga pengeluaran bulanan tetap terkendali," beber Timothy.
Metode paylater ini pun biasa digunakan untuk memenuhi beberapa kebutuhan, seperti pembelian paket data/internet/listrik (48%), pakaian (48%), pengeluaran bulanan (35%), elektronik dan aksesoris (21%), gadget terbaru (19%), serta liburan (10%).
Dalam memilih brand paylater, responden akan mempertimbangkan beberapa hal, seperti terkoneksi dengan marketplace (71%), terdaftar di OJK (67%), pembayaran cicilan yang fleksibel (57%), kemudahan registrasi (52%) dan bunga rendah (50%).
Berita Terkait
-
Dituding Bangkrut Gara-gara Pinjol, Bedu: Saya Nyoba Pinjam Aja Nggak Cair
-
Daftar Faktor-faktor yang Buat Masyarakat Doyan Ajukan Pinjol Ilegal
-
Bukan Gara-gara Pinjol, Bedu Jelaskan Alasan Jual Rumah Rp5,5 Miliar
-
Ini yang Harus Dilakukan Akulaku Biar Sanksi dari OJK Dicabut
-
Gibran Representasi Milenial, Prabowo Dinilai Lihai Baca Peluang Menangkan Pilpres 2024
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Komdigi Ungkap Nasib TikTok di Indonesia Usai Izin Dibekukan
-
Oppo A5i Pro 5G Resmi ke RI, HP Murah Punya Durabilitas Standar Militer
-
5 Rekomendasi Kamera Murah Berkualitas: Cocok Buat yang Baru Mulai Ngonten!
-
Ilmuwan Pastikan Kawah Silverpit di Laut Utara Tercipta akibat Asteroid
-
Jumat Berkah, Kode Melimpah: 31 Kode Redeem FF 3 Oktober 2025 Siap Diklaim, Ada Vector Batik
-
15 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 3 Oktober 2025, Peluang Gaet Nedved Gratis Di Depan Mata
-
6 Cara agar Foto Profil WhatsApp Tidak Pecah dan Tetap Jernih
-
Komdigi Mau Transaksi HP Second Bisa Balik Nama, Mirip Jual Beli Motor
-
HP Murah Huawei Nova 14i Resmi Debut: Layar Hampir 7 Inci dan Baterai 7.000 mAh
-
Biznet Gio Kenalkan Layanan AI Murah, Bayarannya Cuma per Jam