Suara.com - Masih banyak sesar pemicu gempa di Indonesia yang belum terpetakan dan hal ini menjadi tantangan untuk para pakar kegempaan di Tanah Air, agar publik bisa mengantisipasi bencana di masa depan.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan pihaknya sampai saat ini masih terus memetakan sesar-sesar pemicu gempa bersama para ahli geologi.
"Kita banyak dikejutkan oleh gempa-gempa yang bersumber dari sesar yang belum terpetakan. Ini menjadi tantangan kita bersama para ahli geologi, tektonik untuk memetakan seluruh gempa yang belum terpetakan," kata Daryono dalam dialog mitra BMKG, Jumat (3/11/2023).
Dia mencontohkan gempa kota Ambon, Maluku, pada 2019, gempa Ampana (Sulawesi Tengah, 2021), dan gempa Cianjur (Jawa Barat, 2022) sebagai beberapa bencana yang sesar gempanya belum terpetakan sebelumnya.
Daryono juga menyebut adanya kewaspadaan terhadap fenomena gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat pada 2018 yang terjadi terus menerus dengan kekuatan 6,5 magnitudo, 6,9 magnitudo hingga 5,7 magnitudo yang memicu titik sesar aktif di sekitarnya.
"Kita menyaksikan banyak gempa-gempa yang belum terpetakan di luar prediksi para ahli dan berdampak besar," katanya.
BMKG secara aktif mengumpulkan pola-pola gempa sebagai langkah mitigasi risiko meminimalisir banyaknya korban jiwa. Hal itu dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab BMKG sebagai salah satu tanggap bencana untuk memantau peningkatan aktivitas.
"Setiap ada gempa kita kumpulkan dan pola-pola itu sudah ada bahwa daerah itu pernah ada terjadi gempa ada peningkatan kegempaan," ujarnya.
Daryono juga menekankan pentingnya membangun kesadaran dan pemahaman masyarakat terkait potensi gempa di Tanah Air. Sosialisasi ke masyarakat terus dilakukan sebagai upaya mitigasi risiko bencana.
Baca Juga: BMKG Pastikan Potensi Tsunami Selatan Jawa Tak Akan Berakhir
BMKG juga terus menyusun peta ancaman gempa dan tsunami seperti kesiapsiagaan petugas, masyarakat hingga latihan dan jalur evakuasi untuk bencana.
"Yang pasti harus memahami peta ancaman bahaya itu dan itu bisa dibuat oleh BMKG," ucapnya. [Antara]
Berita Terkait
-
BMKG Umumkan Potensi Hujan Sangat Lebat di Daerah Ini, Waspada Longsor
-
Indonesia Akan Alami Krisis Air, BMKG Andalkan Kearifan Lokal selain Teknologi
-
Mitigasi, BMKG Pasang Alat Deteksi Tsunami di Kepulauan Maluku
-
Laut Kepulauan Sangihe Diguncang Gempa Magnitudo 5,0, Tak Berpotensi Tsunami
-
BMKG Cabut Peringatan Tsunami, Warga Padang yang Sempat Mengungsi Kembali Pulang
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Nubia Z80 Ultra Segera Rilis: Usung Snapdragon 8 Elite Gen 5 dan Kamera Bawah Layar
-
Laris, Nintendo Switch 2 Cetak Rekor Penjualan
-
Cara Menggunakan dan Menonaktifkan Fitur Instagram Map, Apakah Aman?
-
Kolaborasi dengan Ricoh, Perusahaan Pamer Hasil Kamera Realme GT 8 Pro
-
Mencoba Bangkit, HMD Siapkan HP Baru Mirip iPhone 17
-
Segera Debut, Konfigurasi Memori Oppo Pad 5 Terungkap
-
Battlefield 6 Resmi Rilis: Penjualan Tembus Triliunan Rupiah, Diinginkan Jutaan Penggemar
-
Lolos Sertifikasi SDPPI, Peluncuran iQOO 15 ke Indonesia Makin Dekat
-
53 Kode Redeem FF Terbaru 12 Oktober 2025: Ada Vector Batik, SG2, dan Hadiah Timnas
-
3 Tagar Trending usai Timnas Indonesia Gagal ke Pildun: Ada #KluivertOut dan #ErickOut