Suara.com - Badan Siber dan Sandi Negara atau BSSN menyarankan industri perbankan di Tanah Air untuk meningkatkan aspek deteksi terhadap serangan siber atau cyber crime.
Direktur Keamanan Siber dan Sandi Keuangan, Perdagangan, dan Pariwisata, BSSN Edit Prima mengatakan perbankan di Indonesia sudah bagus dalam mempersiapkan ketahanan siber, tetapi masih ada pekerjaan rumah di sektor deteksi terhadap ancaman.
"Khusus untuk perbankan ini memang ada PR di aspek deteksi yang tentunya nanti ke depan perlu pengembangan lebih lanjut," kata Edit dalam acara The Finance Executive Forum: The Future of Digitalization And Cyber Crime Mitigation Towards 2045 di Jakarta, Selasa (14/11/2023).
Sepanjang 2023, BSSN telah melakukan asesmen terhadap tingkat kematangan dalam hal ketahanan dunia maya (cyber resilience) industri perbankan. Secara umum, kata dia, perbankan di Indonesia masuk dalam kategori level 4 berdasarkan alat ukur Cybersecurity Maturity atau dalam kategori baik.
"Instrumen penilaian kematangan ini sudah dilaksanakan BSSN sejak 2021, dan sekarang di peraturan OJK yang terbaru diadopsi dan diperkaya yang disesuaikan dengan kebutuhan perbankan sehingga menjadi pegangan dalam penilaian," katanya.
Ia menambahkan, pada 2023 ini, BSSN mencatat sebanyak 160 juta anomali malware. Dari jumlah itu, hampir 1 juta anomali terindikasi ransomware malware.
Anomali ransomware itu, lanjut Edit, juga berdampak lebih jauh pada kebangkrutan perusahaan maupun kerusakan reputasi.
"Jadi tentunya ini juga menjadi PR bersama, termasuk perbankan karena ransomware masih menjadi ancaman yang signifikan," katanya.
Edit berharap industri perbankan dapat meningkatkan teknologi deteksi yang handal agar bisa mencegah dan mengatasi serangan siber sedini mungkin sehingga tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar.
Baca Juga: BSSN Minta Perbankan Respon Cepat Jika Ada Peringatan Anomali Internet
Sebelumnya Edit juga meminta perbankan untuk cepat merespon saat BSSN melaporkan adanya anomali internet pada sistem dan infrastruktur bank. Edit menjelaskan respon cepat perbankan akan membantu BSSN mengonfirmasi ada atau tidaknya serangan siber.
Ia melanjutkan, data tren anomali trafik internet Indonesia menunjukkan angka yang fantastis terutama pada 2021 sebanyak 1,6 miliar kejadian, selanjutnya pada 2022 sebanyak 976,4 juta kejadian, dan 2023 sebanyak 151,4 juta kejadian.
Sektor perbankan menempati urutan ketiga setelah administrasi pemerintah dan energi sebagai sektor yang terbanyak terkena anomali internet.
Berita Terkait
-
Puluhan Juta Data Paspor di Dirjen Imigrasi Bocor, BSSN Sebut Bisa dari Pihak Internal atau Eksternal
-
BSSN Sebut Tidak Ada Negara yang Aman dari Serangan Siber
-
Gandeng BSSN, Polri Bentuk Tim Penanggulangan Insiden Keamanan Komputer
-
Bersama BSSN, Bareskrim Polri Mulai Selidiki Kasus Serangan Digital Ransomware Lockbit ke BSI
-
BSSN Masih Investigasi Kebocoran Data 3,2 Miliar PeduliLindungi Bjorka
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Lazada Sebut Fitur AI Mampu Tingkatkan Belanja Online di Tanggal Kembar 9.9
-
Deretan Fitur AI di HP Realme, Lengkap dari Kamera hingga Gaming
-
Infinix GT 30 Masuk Indonesia 24 September, HP Gaming Banyak Fitur AI
-
39 Kode Redeem FF Hari Ini 19 September 2025, Skin SG2 dan Scar Megalodon Menanti
-
Redmi Pad 2 Play Bundle Masuk Indonesia, Tablet Xiaomi Rp 2 Jutaan Cocok untuk Anak
-
Riset Ungkap Kecepatan Internet Indonesia Nomor 2 Paling Lelet di Asia Tenggara
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB, Performa Kencang Harga Terjangkau
-
10 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 19 September 2025, Dapatkan Beckham dan Iniesta OVR 104
-
Honor Siapkan HP Baru Bulan Ini: Bawa Baterai 8.300 mAh dan Fitur Tangguh
-
Sebagian Fitur Redmi K90 Terungkap, Diprediksi Jadi Cikal Bakal POCO F8