Suara.com - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menegaskan tidak ada peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Salak yang berlokasi di Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
PVMBG, dalam siaran persnya, Senin (11/12/2023) mengatakan Gunung Salak tidak mengalami peningkatan aktivitas vulkanik dan tetap berada pada Level I (Normal), meski ada peningkatan gempa tektonik di sekitar gunung api tersebut.
Sebelumnya memang terjadi beberapa kali gempa tektonik lokal di sekitar Gunung Salak, termasuk gempa magnitudo 4 di Barat Daya Kota Bogor pada 8 Desember pekan lalu.
PVMBG mencatat frekuensi gempa tektonik lokal sekitar Gunung Salak meningkat di atas 4 kali per hari pada 6 Desember menjadi 8 kejadian; 7 kali gempa pada 7 Desember; dan 7 kali gempa pada 8 Desember.
Selama 1 - 9 Desember, PVMBG juga mencatat total 31 gempa tektonik jauh dan 22 gempa tektonik lokal di sekitar Gunung Salak.
"Tetapi gempa vulkanik sebagai indikasi aktivitas Gunung Salak tidak terekam," tegas PVMBG dalam siaran pers Senin (11/12/2023).
"Gunung Salak tidak mengalami peningkatan aktivitas vulkanik dan tetap berada pada Level I (Normal)," lanjut lembaga yang berada di bawah Kementerian ESDM tersebut.
Meski demikian PVMBG mewanti-wati masyarakat dan wisatawan untuk tidak mendekati 3 kawah aktif Gunung Salak - yakni Kawah Ratu, Kawah Hirup dan Kawah Paeh - untuk menghindari akumulasi gas akibat erupsi freatik.
"Meskipun dari kegempaan cenderung normal, namun tetap perlu diwaspadai terjadinya erupsi freatik, berupa semburan lumpur atau erupsi uap air yang dapat terjadi tiba-tiba, pasca-terjadinya kenaikan gempa tektonik lokal beberapa hari lalu," terang PVMBG.
Baca Juga: Pendaki Gunung Marapi Sempat Terkena Abu Vulkanik, Ini Bahayanya Bagi Tubuh
"Di musim hujan, tingkat kelembaban udara di sekitar kawah akan lebih tinggi, sehingga gas-gas vulkanik akan sulit terurai, yang menyebabkan konsentrasi gas-gasnya akan meningkat dan dapat membahayakan kehidupan," lanjut institusi tersebut.
Erupsi freatik sendiri adalah erupsi yang terjadi ketika magma memanaskan air tanah atau air permukaan. Temperatur magma yang ekstrem 500 - 1.170 derajat Celcius - menyebabkan penguapan air yang hampir seketika hingga menghasilkan ledakan.
Erupsi terakhir Gunung Salak terjadi 1938 dan berupa erupsi freatik dari Kawah Cikuluwung Putri. Sejak itu kegiatan terakhir hanya berupa bualan lumpur di Kawah Ratu dan Kawah Hirup serta tembusan solfatara juga fumarol di Kawah Ratu.
Berita Terkait
-
Elang Brontok Termasuk Satwa yang Dilindungi, Pelepasliaran Tak Bisa Dilakukan di Sembarang Tempat
-
Kronologi Sukhoi Superjet 100 Tabrak Gunung Salak Hari Ini, 11 Tahun Lalu
-
6 Fakta Terbaru Temuan Tengkorak Perempuan di Gunung Salak
-
PVMBG: Erupsi Gunung Semeru Bisa Picu Tsunami Adalah Hoaks
-
Indahnya Jalur Trekking untuk Pendaki Pemula, Menilik Eloknya Kawah Ratu Gunung Salak
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
-
Epson Hadirkan Seri Printer EcoTank Terbaru, Dorong Produktivitas dan Efisiensi Bisnis UKM
-
25 Kode Redeem FC Mobile Aktif 14 November 2025, Klaim Puluhan Ribu Gems dan Pemain OVR 111
-
6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
-
2 Rekomendasi Smartwatch yang Dukung Pembayaran QRIS: Praktis, Tak Repot Keluarkan HP
-
Di Balik Penjaga Gerbang Digital: Peran AI Detector Dalam Membangun Kepercayaan Daring
-
25 Tahun Teknologi Plasmacluster Sharp dari Laboratorium Osaka ke Rumah Jutaan Keluarga
-
5 Pilihan Smartwatch yang Cocok untuk Wanita Tangan Kecil, Mulai Rp100 Ribuan
-
BMKG Minta Waspada Cuaca Ekstrem: Potensi Gelombang Tinggi dan Siklon Tropis
-
Jelang Perilisan, POCO F8 Pro dan Ultra Muncul di Geekbench