Suara.com - Pakar keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya mengungkapkan kalau kebocoran data PT Kereta Api Indonesia (KAI) beberapa waktu lalu tidak berdampak signifikan.
Alfons mengatakan kalau kebocoran data KAI ini belum tepat apabila disebut sebagai serangan ransomware oleh hacker (peretas). Menurutnya, KAI lebih cocok disebut sebagai korban Extortionware.
"Karena ciri khas Ransomware adalah mengenkripsi data dan meminta uang tebusan untuk dekripsi data. Sedangkan aksi Extortionware adalah pemerasan dengan modus membocorkan data penting perusahaan ke publik jika tidak membayar uang tebusan," kata Alfons dalam siaran pers, dikutip Rabu (24/1/2024).
Bahkan Alfons menyebut kalau Vaksincom tidak menemukan adanya data KAI yang dienkripsi hacker. Dari sampel data yang diberikan, belum ada bukti kalau database server, khususnya data Face Recognition, berhasil diretas.
"Dari sampel data yang dibagikan oleh Stormous Ransomware sampel data yang dibagikan ukurannya 2,44 GB mengandung lebih dari 169 file terkompresi mayoritas isinya adalah makalah, manual operasional perangkat, hasil workshop, meeting update, video materi training, workshop, dan manual," beber dia.
Alfons pun menyarankan agar pihak KAI menerapkan standar pengamanan data biometrik yang baik dan benar, sesuai ISO 27001: 2022. Dengan itu para pengguna layanannya bisa terhindar dari eksploitasi kebocoran data, khususnya data biometrik yang menjadi tanggung jawab pihak KAI selaku pengelola.
"Kita lihat saja nanti tanggal 29 Januari 2024 (batas waktu yang diberikan oleh Stormous) apakah mereka berhasil mencuri data penting dari kebocoran data kali ini atau hanya berhasil membobol beberapa komputer endpoint dari beberapa karyawan KAI atau vendor yang memiliki akses VPN ke jaringan komputer KAI," pungkasnya.
Sementara itu pakar keamanan siber sekaligus Chairman Communication & Information System Security Research Center (CISSReC) Pratama Persadha mengungkap soal bagaimana hacker membobol sistem PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) yang bermuara pada dugaan kebocoran data.
Berdasarkan investigasi CISSReC, Pratama mengungkapkan kalau peretas yang membobol PT KAI adalah geng ransomware bernama Stormous. Kelompok hacker itu sudah masuk ke sistem KAI sekitar seminggu sebelum informasi peretasan diumumkan.
Baca Juga: Pertamina Gandeng KAI Luncurkan Vending Machine UMKM di Stasiun Gondangdia
Dia melanjutkan, geng ransomware Stormous ini mendapatkan akses masuk ke sistem PT KAI melalui akses VPN menggunakan beberapa kredensial dari beberapa karyawan.
"Setelah berhasil masuk mereka berhasil mengakses dashboard dari beberapa sistem PT KAI dan mengunduh data yang ada di dalam dashboard tersebut," ungkap Pratama dalam siaran pers, Selasa (16/1/2024).
Selain itu, Stormus juga membagikan tangkapan layar (screenshot) sebuah dashboard yang merupakan dashboard yang diakses menggunakan kredensial salah satu karyawan KAI yang mereka dapatkan.
"Sehingga ini mempertegas bahwa memang Stormouse masuk melalui akses internal karyawan yang berhasil mereka dapatkan, baik itu melalui metode phising serta social engineering, atau mereka membeli kredensial tersebut dari peretas lain yang menggunakan malware log stealers," sambung dia.
Pratama menduga kalau PT KAI sudah menyadari adanya serangan siber itu dan sudah melakukan beberapa mitigasi seperti menghapus dan menonaktifkan portal VPN di situs mereka.
Disebutkan kalau itu adalah jalan masuk peretas yang kemudian mengakses sistem PT KAI serta menghapus beberapa kredensial yang berhasil didapatkan oleh geng ransomware Stormous.
Berita Terkait
-
Pertamina Gandeng KAI Luncurkan Vending Machine UMKM di Stasiun Gondangdia
-
UKW dan Masa Depan Pers Indonesia, Cetak Wartawan Profesional Lewat Upaya Serius BUMN
-
Sekjen Kemenhub Novie Riyanto Diperiksa KPK Tindak Lanjut Penetapan 2 Tersangka Baru Kasus Rel Kereta Api
-
Dugaan Kebocoran Data KAI, Pakar Ungkap Cara Hacker Bobol Sistem
-
Kabar Kena Serangan Siber, PT KAI Gelar Investigasi
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
HP Murah Honor X5c Rilis: Desain Mirip iPhone, Harga Sejutaan
-
Pemilik Ponpes Al Khoziny Bukan Orang Sembarangan, Petinggi Partai Beri Bantuan
-
Rincian Sensor Kamera iPhone 17 Series Terungkap, Semuanya dari Sony
-
57 Kode Redeem FF Terbaru 5 Oktober: Ada Bunny Bundle dan SG2 Troublemaker
-
19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
-
Xiaomi 17T Diprediksi Rilis Lebih Awal, Pertahankan Chip Premium MediaTek
-
Spesifikasi Infinix GT 30: HP Murah dengan Skor AnTuTu Tinggi, Layar 144 Hz
-
Mudah! Begini Cara Membuat Avatar Profil WhatsApp dari Foto Selfie
-
5 Kode Shift Borderlands 4 Terbaru: Ada Hadiah Kunci dan Legendary Ripper Shield
-
Tampilkan Mobil Balap, Teaser iQOO 15 Bocorkan Performa dan UI Anyar