Suara.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengklaim telah memegang kunci akses data Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 Surabaya yang "ditahan" kelompok hacker Brain Cipher.
Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute, Heru Sutadi mengingatkan agar Kominfo tetap waspada.
"Brain Cipher kan sudah menyampaikan kunci PDN nya, dan untuk spesimen data sudah bisa dibuka," katanya kepada Suara.com, Kamis (4/7/2024).
"Tentu kalau benar ya bagus, walau tetap harus hati-hati, jangan ada coding jahat yang dimasukkan sehingga ke depannya bisa diransomware lagi," tambah dia.
Namun, Heru menyarankan diperlukannya audit agar jelas digital forensiknya seperti apa.
"Sebab, peretasan maupun ransomware terjadi karena beberapa faktor, bukan satu faktor saja," ungkapnya.
Dia juga berpesan jika Ransomware yang terjadi kali ini untuk melakukan perbaikan kedepannya.
"Ini tentu jadi momentum perbaikan ke depannya. Dari bagaimana perencanaan, cybersecurity leadership, SOP, SDM, memilih sistem operasi dan lainnya," beber Heru.
Dan dia pun mengingatkan agar kejadian kali ini dipandang serius dan fokus, serta tidak hilang karena momen-momen tertentu.
Baca Juga: Sosok Semuel Abrijani, Petinggi Kominfo Mundur Rela Lepas Gaji Fantastis Buntut PDN Diretas
"Jangan kemudian, setelah bisa dibuka kita lupa dan fokus pada pelantikan Presiden, Pilkada, sementara keamanan sibernya nggak berubah, tetap rentan sementara serangan secara kualitatif dan kuantitatif akan meningkat terus," tutupnya.
Sebelumnya, Ditjen Aplikasi & Informatika Kementerian Komunikasi & Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan, sudah mencoba kunci itu di spesimen dan memang berhasil dibuka.
Namun, karena masih banyak yang terkunci dan hingga kini masih dikerjakan.
Dia juga mengingatkan jika setelah dibuka, data di dalamnya harus diisolasi terlebih dahulu.
Berita Terkait
-
Menparekraf Sandiaga Uno Ketar-Ketir Kalau Serangan PDNS Tak Segera Diselesaikan: Ganggu Wisatawan Asing?
-
Arie Kriting Ikut Singgung Kinerja Menkominfo: Masuk Akal Sih, Kalau Ada yang Puas
-
Apa itu Windows Defender yang Disebut Jadi Biang Kerok Ransomware Retas Pusat Data Nasional?
-
Bahaya! Dari NIK Hingga Data Keluarga, Ini Data Penting Masyarakat di PDN yang Bocor Usai Diretas
-
Temuan Kominfo: X Jadi Media Sosial Paling Banyak Tampung Konten Negatif
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
Terkini
-
10 Prompt AI untuk Edit Foto Keluarga Jadi Lebih Keren
-
40 Kode Redeem FF Hari Ini 11 September 2025: Klaim SG2 Ungu dan Hadiah Eksklusif!
-
7 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 11 September 2025, Bonus Pemain dan Gems Gratis!
-
Huawei Pura 80 Pro dan Ultra Masuk Indonesia 17 September, HP Kamera Terbaik di Dunia
-
Google Trends Ungkap Tingginya Pencarian Judol Sebulan Terakhir: Begini Cara Lapor ke Komdigi!
-
POCO C85 Resmi Rilis di Indonesia: Baterai 6000 mAh, Layar 120Hz, Harga Mulai Rp1,5 Jutaan
-
Update Harga iPhone setelah Apple Mengumumkan iPhone 17, Ada yang Turun?
-
Itel A100, HP Rp1 Jutaan Bodi Tangguh Standar Militer
-
4 HP Gaming 1 Jutaan Terbaik September 2025: Anti Ngelag, Cocok untuk Hadiah
-
5 Rekomendasi HP 5G Murah Rp 1 Jutaan Terbaik September 2025, Fitur Menarik!