Suara.com - BRI menegaskan komitmennya mendukung pemerintah memberantas judi online dan menegaskan bahwa layanan internet banking BRI berbasis web sudah stop beroperasi sejak Februari 2023 silam.
Hal ini ditegaskan BRI untuk membantah keterangan Kementerian Komunikasi dan Informatika, yang memasukkan layanan internet banking berberbasis web BRI dalam platform yang diduga dimanfaatkan untuk judi online.
"BRI tidak memfasilitasi transaksi judi online pada semua channelnya dan turut aktif memberantas judi online dengan melakukan pemblokiran rekening yang terindikasi terkait dengan judi online," tegas Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi di Jakarta, Selasa (13/8/2024).
"Adapun channel layanan Internet Banking BRI web (yang disebutkan pada siaran pers Kominfo) telah ditutup sejak 28 Februari 2023 dan telah dilaporkan kepada otoritas terkait," lanjut Agustya.
BRI pada 28 Februari 2023 sudah menutup layanan internet banking. Kini jika diakses di laman https://ib.bri.co.id/ib-bri/Login.html, akan muncul keterangan, "Terima Kasih Nasabah Internet Banking BRI. Saat ini Internet Banking BRI sudah tidak bisa diakses. Untuk bisa terus bertransaksi secara aman dan cepat gunakan aplikasi BRImo."
Blokir Rekening
Lebih lanjut Agustya menegaskan bahwa BRI berkomitmen untuk melaporkan ke otoritas jika terdapat rekening yang terdeteksi transaksi judi online , dan segera melakukan pemblokiran rekening sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku.
BRI juga telah proaktif melakukan peningkatan sebagai antisipasi dan compliance terhadap sistem pembayaran melalui berbagai inisiatif.
Inisiatif pertama adalah memperkuat sistem internal untuk aktif memerangi judi online, dengan menerapkan Risk Based Approach yang terangkum dalam kebijakan maupun sistem terkait Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT) untuk melindungi BRI dari sasaran tindak pidana pencucian uang dan terorisme, termasuk judi online di dalamnya.
Baca Juga: Statistik David Da Silva, Stiker Paling Ditakuti di BRI Liga 1 Sebentar Lagi Cetak Sejarah 100 Gol
BRI juga menerapkan sistem untuk memonitor transaksi yang mencurigakan termasuk judi online. Sebagai bagian dari penerapan manajemen risiko kepatuhan, BRI juga melakukan Enhanced Due Diligence (EDD) sebagai proses yang lebih mendalam dari Customer Due Diligence (CDD), yang sebelumnya dikenal dengan Know Your Customer (KYC).
Secara proaktif BRI melakukan web crawling ke berbagai website judi online untuk melakukan pendataan. Data tersebut, seperti tampilan website judi online, akan dijadikan dasar pemblokiran rekening jika terbukti rekening BRI yang digunakan sebagai tempat menampung uang judi.
BRI menguraikan bahwa upaya pemberantasan judi online sudah dilakukan sejak Juli 2023 dan masih terus berlangsung. Pada periode Juli 2023 hingga Juni 2024 BRI telah menemukan 1.049 rekening yang teridentifikasi terkait judi online dan diikuti dengan pemblokiran.
Tidak hanya itu, BRI juga aktif melakukan edukasi dan literasi kepada nasabah dan masyarakat untuk tidak menyalahgunakan penggunaan rekening bank untuk kegiatan melanggar hukum dan menjelaskan konsekuensinya bagi nasabah.
"BRI berkomitmen untuk berkoordinasi, berkolaborasi dan saling support dengan industri, regulator serta stakeholder untuk melakukan tindakan preventif maupun kuratif guna memberantas perjudian online yang menggunakan sarana bank. Hal tersebut dilakukan mengingat penanganan perjudian online memerlukan kolaborasi setiap pihak baik kementerian/lembaga, regulator, industri, aparat penegak hukum dan seluruh elemen masyarakat secara terintegrasi dan konsisten," tutup Agustya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
Terkini
-
5 Tablet dengan Kamera Depan 11 MP ke Atas, Selfie dan Video Call Jadi Lebih Jernih
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Poco F8 Pro dan F8 Ultra Rilis 26 November dari Bali, Kembaran Redmi K90
-
Sisternet Jadi Sorotan di W20 Summit Afrika Selatan, Indonesia Angkat Pemberdayaan Perempuan Digital
-
Sony & Nintendo Rilis Cuplikan Perdana Film Live-Action Legend of Zelda
-
Teaser Resmi Oppo Reno 15c Beredar, Harga Bakal Lebih Murah
-
5 Pilihan HP Murah dengan Chipset Snapdragon 8 Gen 3, Performa Ngebut Anti-lag!
-
Realme C85 dan C85 Pro Debut ke Indonesia 26 November, HP Murah Pemecah Rekor Dunia
-
Fortinet Rilis Solusi Secure AI Data Center: Standar Baru Keamanan di Era GPU dan Model AI Raksasa
-
Film Live-Action The Legend of Zelda Tayang 2027, Begini Penampakan Pertamanya