Suara.com - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid baru saja merombak struktur pejabat yang bertugas sebagai Direktur Jenderal (Dirjen) di Kementerian Komdigi.
Perombakan ini dilakukan usai Presiden RI Prabowo Subianto menandatangani regulasi baru per 5 November 2024 lewat Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 174 Tahun 2024 tentang Kementerian Komunikasi dan Digital.
Perpres 174/2024 ini menjelaskan soal perubahan nama Kementerian Komdigi sekaligus penggantian nomenklatur pejabat Dirjen. Misalnya, Direktorat Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika (Dirjen SDPPI) serta Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika (Dirjen PPI) kini digabung menjadi satu, termasuk penyiaran dan pos.
"Jadi kami merasa tidak perlu ada dua badan besar lagi yang mengurusi, tapi fokus kepada sustainability. Kalau dulu growth-nya. karena industri ini treatment-nya harus berbeda dari sebelumnya secara peraturan. Dan kami sudah merefleksikan itu dengan ada perubahan struktur," ungkap Meutya, dikutip dari siaran pers Komdigi, Rabu (27/11/2024).
Lalu untuk program Pusat Data Nasional Sementara, Ekosistem Digital hingga Pengawasan yang sebelumnya menjadi tugas Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen APTIKA), Menkomdigi juga melakukan perubahan.
"Jadi terkait persiapan menuju smart nation, satu dirjen khusus. Kemudian satu kedirjenan untuk ekosistem digital. Karena kita ingin aplikasi dari tanah air juga bisa muncul dan kerja sama dengan global big tech juga bisa masuk lebih baik," papar dia.
Meutya Hafid melanjutkan, Pemerintah juga fokus pada pengawasan ruang digital sebagai komponen penting memberantas kejahatan digital yang marak terjadi seperti judi online.
"Termasuk memastikan internet lebih sehat, ramah anak, ramah perempuan dan mengawasi aktifitas ilegal khususnya transaksi keuangan ilegal juga satu kedirjenan khusus," tandasnya.
Meutya ganti 2 Dirjen Komdigi, termasuk Prabu Revolusi
Baca Juga: Kekayaan Molly Prabawaty, Plt Dirjen Kementerian Komdigi Pengganti Prabu Revolusi
Meutya Hafid sendiri baru saja mengganti para Dirjen Kementerian Komdigi. Mereka yang dicopot adalah Prabu Revolusi yang menjabat sebagai Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) serta Hokky Situngkir selaku Dirjen Aplikasi Informatika (Aptika).
Adapun nama baru yang menjabat Dirjen Komdigi yakni Alexander Sabar sebagai Plt Dirjen Pengawasan Ruang Digital dan Molly Prabawati selaku Plt Dirjen Komunikasi Publik dan Media. Secara fungsi keduanya menggantikan Prabu Revolusi dan Hokky Situngkir.
Sedangkan nama-nama pejabat lama juga masih ada yakni Ismail sebagai Plt Dirjen Infrastruktur Digital, Wayan Toni Supriyanto selaku Plt Dirjen Ekosistem Digital, dan terbaru Mira Tayyiba sebagai Plt Dirjen Teknologi Pemerintah Digital sekaligus tetap menjabat Sekretaris Jenderal Kemkomdigi.
Berikut struktur Kementerian Komdigi terbaru di bawah naungan Meutya Hafid yang didampingi dua Wakil Menteri:
- Menkomdigi: Meutya Viada Hafid
- Wamenkomdigi: Nezar Patria
- Wamenkomdigi: Angga Raka Prabowo
- Sekjen Komdigi: Mira Tayyiba
- Plt Dirjen Teknologi Pemerintah Digital: Mira Tayyiba
- Plt Dirjen Infrastruktur Digital: Ismail
- Plt Dirjen Ekosistem Digital: Wayan Toni Supriyanto
- Plt Dirjen Pengawasan Ruang Digital: Alexander Sabar
- Plt Dirjen Komunikasi Publik dan Media: Molly Prabawaty
- Kepala Badan Pengembangan SDM: Hary Budiarto
- Irjen: Arief Tri Hardiyanto
- Staf Ahli Bidang Teknologi: Mochamad Hadiyana
- Staf Ahli Bidang Komunikasi dan Media Massa: Molly Prabawaty
- Staf Ahli Bidang Sosial Ekonomi dan Budaya: Raden Wijaya Kusumawardhana
- Staf Ahli Bidang Hukum: Robinson Hasoloan Sinaga
- Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (Dirut BAKTI): Fadhilah Mathar
Berita Terkait
-
Kekayaan Molly Prabawaty, Plt Dirjen Kementerian Komdigi Pengganti Prabu Revolusi
-
Meutya Hafid Copot Prabu Revolusi, Tunjuk Molly Prabawaty Jadi Plt Dirjen Kementerian Komdigi
-
Siapa Orang Tua Alwin Jabarti Kiemas? Tersangka Utama Judol Pegawai Komdigi yang Disebut Keponakan Megawati
-
Seret Nama Jokowi, PDIP Ancam Polisikan Akun Medsos Penyebar Fitnah Tersangka Judol Alwin Kiemas Keponakan Megawati
-
Meutya Hafid Tunjuk Perwira Polisi Jadi Pejabat Kementerian Komdigi
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
HP Murah Realme Narzo 90 Debut: Desain Mirip iPhone, Usung Baterai 7.000 mAh
-
4 Tablet RAM 8 GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking Kerja Harian
-
iQOO Tancap Gas Sepanjang 2025, Siap Jadi Penentu Arah Smartphone Berperforma Tinggi di 2026
-
5 HP Spek Dewa Diskon Besar Desember 2025: Cocok Buat Game Berat dan Fotografi
-
Registrasi SIM Card Pakai Face Recognition Mulai 2026, Operator Seluler Klaim Siap Tempur
-
Pakai Snapdragon 6 Gen 3, Segini Skor AnTuTu Redmi Note 15 5G Global
-
5 Rekomendasi Smartwatch yang Bisa Hitung Kalori Terbakar Paling Akurat, Cocok untuk Pantau Diet
-
Tak Hanya Layar OLED, iPad Mini 8 Diprediksi Pakai Chip Lebih Bertenaga
-
Jadi Prioritas, Sebagian Besar Pekerja Bethesda Garap Game The Elder Scrolls 6
-
5 Smartwatch dengan Fitur Olahraga Lengkap, Harga di Bawah Rp1 Juta untuk Pemula