Suara.com - Kaspersky menemukan bahwa drive USB yang aman telah disusupi dengan kode berbahaya yang disuntikkan ke dalam perangkat lunak manajemen aksesnya.
Drive ini dikembangkan oleh badan pemerintahan di Asia Tenggara untuk menyimpan dan mentransfer file secara aman antarmesin di lingkungan yang sensitif.
Kode berbahaya yang disuntikkan ke dalamnya dirancang untuk mencuri file rahasia yang disimpan di partisi drive yang aman, sekaligus bertindak sebagai worm USB dan menyebarkan infeksi ke drive USB dengan jenis yang sama.
Meskipun taktik ini mirip dengan penyusupan drive yang menggunakan perangkat lunak manajemen USB UTetris tahun lalu, yang dikaitkan oleh Kaspersky dengan TetrisPhantom, kode berbahaya yang ditanamkan pada drive dalam insiden terakhir adalah hal baru.
Analisis perangkat lunak manajemen USB yang terinfeksi Trojan yang digunakan dalam serangan ini, serta tren lain dalam alat yang digunakan oleh kelompok penjahat dunia maya dalam serangan di seluruh dunia, tersedia dalam laporan APT Kaspersky Q3 2024 terbaru.
“Sepanjang tahun 2024, ada 3 miliar ancaman lokal yang terdeteksi dan diblokir oleh Kaspersky secara global," kata David Emm, kepala peneliti keamanan di Kaspersky, dalam keterangan resminya, Selasa (21/1/2025).
Menurutnya, peretasan perangkat lunak pada drive USB yang aman, memang hal yang tidak biasa.
Namun hal itu, dia menambahkan, menggarisbawahi fakta bahwa ruang digital dari perangkat yang bisa dilepas (removable media) yang dilindungi dapat diretas oleh skema yang canggih.
"Penjahat dunia maya terus memperbarui perangkat dan memperluas cakupan aktivitas dan target mereka, baik dalam hal lingkup yang ditargetkan, maupun secara geografis," pungkas David Emm.
Baca Juga: Prediksi Ancaman Siber 2025: Ancaman Siber Berbasis AI yang Lebih Besar dan Berani
Berita Terkait
-
Ganti Nama dari Kominfo, Komdigi Mau Tiap Kementerian Punya Tim Khusus Keamanan Siber
-
Serangan Siber Meningkat Drastis, Laporan Microsoft Ungkap Ancaman Baru?
-
Pembuat Konten Terkait Kepentingan Publik Lebih Rentan Terkena Serangan Siber
-
Tiga Poin Penting Keamanan Digital di Industri Media, Cegah Serangan Siber
-
Trojan Necro Menyusup ke Google Play, Makan Korban hingga 11 Juta Orang
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
- 10 Mobil Terbaik untuk Pemula yang Paling Irit dan Mudah Dikendalikan
Pilihan
-
Viral Tumbler Tuku di Jagat Maya, Berapa Sebenarnya Harganya? Ini Daftar Lengkapnya
-
Tidak Ada Nasi di Rumah, Ibu di Makassar Mau Lempar Anak ke Kanal
-
Cuaca Semarang Hari Ini: Waspada Hujan Ringan, BMKG Ingatkan Puncak Musim Hujan Makin Dekat
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
Terkini
-
4 HP Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Harga di Bawah 2 Juta
-
7 Aplikasi Penguat Sinyal WiFi Gratis di HP, Jaringan Jadi Lancar dan Stabil
-
Wobble Jadi Merek Anyar Android, HP Pertamanya Pakai Dimensity 7400
-
Prediksi Konfigurasi Memori dan Harga Oppo A6x 5G, Andalkan Chip Dimensity
-
5 Rekomendasi HP Memori 256 GB dengan Baterai Jumbo, Mulai 1 Jutaan Tak Kenal Low Batt!
-
Perplexity Luncurkan Browser AI Comet untuk Pengguna Android
-
HP Murah Anyar Siap Debut, Harga Redmi 15C 5G Bakal Kompetitif
-
Studi Baru Ungkap Otak Manusia Lewati Lima Tahap Perkembangan Utama
-
Facebook Luncurkan Fitur Nickname di Grup, Mirip Forum Reddit
-
Perkuat Tim Pengembangan, Nintendo Akuisisi Studio Bandai Namco di Singapura