Suara.com - Baru-baru ini, ada berita tentang sebuah instansi pemerintah yang diduga telah diretas, yang menjadi korban defacement.
"Serangan defacement situs web adalah tindakan mengubah konten atau tampilan visual dari sebuah situs web secara acak," ujar Yeo Siang Tiong, General Manager for SEA Kaspersky, dalam keterangan resminya, Sabtu (15/2/2025).
Menurutnya, meskipun penyerang tidak melakukannya untuk keuntungan langsung, serangan tersebut dapat merusak reputasi organisasi yang menjadi target, atau menyebabkan kerugian finansial.
"Pada tahun 2010, peneliti kami bahkan menemukan sebuah komunitas defacer yang kelompok dan anggotanya berlomba untuk melihat siapa yang dapat merusak dan men-deface situs web paling banyak," tambah dia.
Ada sejumlah arsip daring tempat para defacer dapat melihat berapa kali dan oleh siapa situs tertentu telah dimodifikasi.
Arsip-arsip ini mencakup nama-nama situs terkenal milik beberapa perusahaa.
Jenis insiden ini dapat disebabkan oleh serangan seperti akses tidak sah, infeksi malware, injeksi SQL, pembajakan DNS, atau bahkan serangan DDoS (Distributed Denial of Service).
"Metode yang digunakan oleh para defacer cenderung serupa, bahkan di antara kelompok yang berbeda," ungkap Yeo Siang Tiong.
Mulai dari pemindai yang akan mengidentifikasi server yang rentan untuk dieksploitasi, dan kemudian akan mengunggah backdoor yang melaporkan server yang terinfeksi kepada penjahat dunia maya, dan terkadang bertindak sebagai pemindai tambahan.
Baca Juga: Awasi Anak! Terdeteksi 1,6 Juta Serangan Siber Ngumpet di Roblox
Defacer tidak hanya mengeksploitasi kerentanan teknis, mereka juga mengeksploitasi ketidaktahuan.
Oleh karena itu, penting bagi organisasi untuk mengetahui sisi kerentanan infrastruktur mereka dan memastikan bahwa sistem dalam organisasi tersebut sepenuhnya ditambal dan dikonfigurasi dengan benar.
"Konfigurasi yang tepat dapat sangat membantu dalam menghilangkan jenis eksploitasi tertentu," tutupnya.
Berita Terkait
-
Indonesia Jadi Sasaran Empuk Serangan Phishing Finansial
-
Waspada, Ada Ransomware Baru Tersembunyi!
-
BSSN Wanti-wanti Ancaman Bahaya di Pilkada 2024, Serangan Ransomware Mengintai!
-
Ganti Nama dari Kominfo, Komdigi Mau Tiap Kementerian Punya Tim Khusus Keamanan Siber
-
Serangan Siber Meningkat Drastis, Laporan Microsoft Ungkap Ancaman Baru?
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
-
Tak Hanya Soal Ekonomi! Celios Ungkap Jejak Tiongkok di Indonesia Makin Meluas, Ini Buktinya
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
Terkini
-
5 Rekomendasi HP 5G Murah Rp 1 Jutaan Terbaik September 2025, Fitur Menarik!
-
IM3 Gandeng Motorola Moto g86 POWER 5G Hadirkan HP 5G Murah dan Anti-Scam!
-
JBL Sense Lite Terbaru Hadirkan Kualitas Suara Bass Nendang dan Tetap Terhubung dengan Sekitar !
-
5 Pilihan HP Murah Kamera 30 MP ke Atas, Harga Mulai Rp1 Jutaan
-
Tertarik dengan Konsepnya, Sutradara Resident Evil 2 Ingin Kojima Buat Game Mirip PT
-
Asus Kuasai Pasar Copilot+ PC di Indonesia dengan Performa 45+ TOPS NPU
-
Waspada Penipuan! Begini Cara Membungkam Nomor WhatsApp Tak Dikenal Agar Tak Bisa Menelepon
-
HP Murah Oppo A6i Resmi Debut, Bawa Baterai Jumbo 6.000 mAh
-
Pusat Fatwa Global Al-Azhar Peringatkan Bahaya Roblox untuk Anak
-
Link CCTV Bali untuk Pantau Banjir Online 24 Jam di Semua Kabupaten