Suara.com - Tim Tanggap Darurat Global Kaspersky (Kaspersky’s Global Emergency Response Team) telah mengidentifikasi jenis ransomware yang sebelumnya tidak terlihat dan aktif digunakan.
Serangan siber ini digunakan dalam serangan pencurian kredensial karyawan, dijuluki “Ymir” ini menggunakan metode enkripsi dan penyamaran tingkat lanjut.
Ransomware ini juga secara selektif menargetkan file dan berupaya menghindari deteksi.
Ransomware Ymir memperkenalkan kombinasi unik fitur teknis dan taktik yang meningkatkan efektivitasnya.
Teknik manipulasi memori yang tidak umum untuk penyamaran. Pelaku ancaman memanfaatkan campuran fungsi manajemen memori yang tidak konvensional – malloc, memmove, dan memcmp – untuk mengeksekusi kode berbahaya secara langsung di dalam memori.
Pendekatan ini menyimpang dari alur eksekusi sistematis yang umum terlihat pada jenis ransomware yang tersebar luas, sehingga menunjukkan kemampuan penyamarannya.
Lebih jauh lagi, Ymir bersifat fleksibel, dengan menggunakan perintah --path, penyerang dapat menentukan direktori tempat ransomware harus mencari file.
Jika file ada dalam daftar putih, ransomware akan melewatinya dan membiarkannya tidak terenkripsi.
Fitur ini memberi penyerang kontrol lebih besar atas apa yang dienkripsi atau tidak. Penggunaan malware pencuri data (malware data-stealing).
Baca Juga: Waspadai Kerentanan Sistem-Pada-Chip Unisoc, Pembajakan Bisa dari Jarak Jauh
Dalam serangan yang diamati oleh para ahli Kaspersky, yang terjadi pada sebuah organisasi di Kolombia, para pelaku kejahatan siber terlihat menggunakan RustyStealer, sejenis malware yang mencuri informasi, untuk mendapatkan kredensial perusahaan dari para karyawan.
Informasi ini kemudian digunakan untuk mendapatkan akses ke sistem organisasi dan mempertahankan kendali cukup lama untuk menyebarkan ransomware.
Jenis serangan ini dikenal sebagai perantara akses awal, di mana para penyerang menyusup ke dalam sistem dan mempertahankan akses.
Biasanya, perantara akses awal menjual akses yang mereka peroleh di dark web kepada para pelaku kejahatan siber lainnya, tetapi dalam kasus ini, mereka tampaknya melanjutkan serangan itu sendiri dengan menyebarkan ransomware.
“Jika para perantara tersebut memang pelaku yang sama yang menyebarkan ransomware, ini dapat menjadi sinyal tren baru, yang menciptakan opsi pembajakan tambahan tanpa ketergantungan pada kelompok Ransomware-as-a-Service (RaaS) tradisional,” jelas Cristian Souza, Spesialis Respons Insiden di Kaspersky Global Emergency Response Team, dalam keterangan resminya, Rabu (13/11/2024).
Menurutnya, pihaknya belum mengamati adanya kelompok ransomware baru yang muncul di dark web.
“Biasanya, penyerang menggunakan forum atau portal bayangan untuk membocorkan informasi sebagai cara untuk menekan korban agar membayar tebusan, namun ini tidak terjadi pada Ymir. Mengingat hal ini, pertanyaan tentang kelompok mana yang berada di balik ransomware tersebut masih belum ditemukan, dan kami menduga ini mungkin merupakan kampanye baru,” jelas Cristian Souza.
Untuk mencari nama bagi ancaman baru tersebut, para ahli Kaspersky mempertimbangkan bulan Saturnus yang disebut Ymir.
Itu adalah bulan “tidak beraturan” yang bergerak berlawanan arah dengan rotasi planet tersebut – suatu sifat yang secara menarik menyerupai perpaduan fungsi manajemen memori yang tidak konvensional yang digunakan dalam ransomware baru tersebut.
Berita Terkait
-
Imbas Serangan Hacker, Proyek Pusat Data Nasional Rp 2,7 T Baru Beroperasi Tahun Depan
-
Kaspersky Ingatkan Peran AI dalam Kejahatan Siber dan Potensi Serangan Rantai Pasokan Merusak Infrastruktur Penting
-
Ada Spyware Mandrake Baru, Tidak Terdeteksi Selama Dua Tahun
-
Mengenal Forensik Digital, Prosedur Penting Usai Terjadinya Serangan Siber
-
Kaspersky Hentikan Penjualan Software Anti-virus di AS
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
10 Prompt AI untuk Edit Foto Keluarga Jadi Lebih Keren
-
40 Kode Redeem FF Hari Ini 11 September 2025: Klaim SG2 Ungu dan Hadiah Eksklusif!
-
7 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 11 September 2025, Bonus Pemain dan Gems Gratis!
-
Huawei Pura 80 Pro dan Ultra Masuk Indonesia 17 September, HP Kamera Terbaik di Dunia
-
Google Trends Ungkap Tingginya Pencarian Judol Sebulan Terakhir: Begini Cara Lapor ke Komdigi!
-
POCO C85 Resmi Rilis di Indonesia: Baterai 6000 mAh, Layar 120Hz, Harga Mulai Rp1,5 Jutaan
-
Update Harga iPhone setelah Apple Mengumumkan iPhone 17, Ada yang Turun?
-
Itel A100, HP Rp1 Jutaan Bodi Tangguh Standar Militer
-
4 HP Gaming 1 Jutaan Terbaik September 2025: Anti Ngelag, Cocok untuk Hadiah
-
5 Rekomendasi HP 5G Murah Rp 1 Jutaan Terbaik September 2025, Fitur Menarik!