Suara.com - HyperOS 3 membawa pembaruan besar dalam hal visual pada perangkat Xiaomi, terutama pada desain ikon yang kini tampil dengan pendekatan yang sangat mirip dengan antarmuka iOS milik Apple.
Dalam versi terbaru dari sistem operasi ini, Xiaomi tampaknya mencoba menarik perhatian pengguna melalui tampilan yang lebih mencolok dan modern.
Dari tangkapan layar pratinjau resmi yang dibagikan, terlihat bahwa perusahaan asal China ini meninggalkan pendekatan warna basic dan minimalis seperti pada versi sebelumnya, dan beralih ke ikon-ikon yang lebih berwarna serta menyala terang.
Dilansir dari Xiaomi Time pada Senin (23/6/2025), ikon-ikon ini tidak hanya terlihat lebih hidup, tetapi juga sangat mengingatkan pada desain visual Apple, khususnya iOS versi terbaru. Bisa dibilang, perubahan ini memberikan nuansa yang lebih segar, berani, dan mengikuti arah tren desain global di dunia perangkat mobile.
Transformasi antarmuka yang ditampilkan tidak bersifat dangkal semata, tetapi mencerminkan perubahan strategis Xiaomi dalam menyesuaikan diri dengan ekspektasi pengguna modern.
Salah satu perubahan besar yang langsung mencolok adalah pada desain ikon aplikasi inti, seperti Kamera dan Galeri, yang kini mengusung gaya lebih bulat dan efek tiga dimensi.
Sentuhan visual tersebut sangat menyerupai pendekatan yang digunakan dalam iOS 18, yang menonjolkan efek kedalaman dan pencahayaan untuk meningkatkan estetika sekaligus kegunaan.
Dengan peningkatan saturasi warna dan elemen visual yang lebih hidup, ikon-ikon ini menjadi lebih mudah dikenali, bahkan pada pandangan pertama.
Selain tampilan ikon, Xiaomi juga melakukan penyederhanaan pada elemen antarmuka lainnya. Salah satu perubahan mencolok adalah penghapusan bilah pencarian dari layar beranda.
Baca Juga: Xiaomi Akan Atasi 6 Bug Fatal di Pembaruan Terbaru
Keputusan ini tampaknya diambil untuk menciptakan kesan antarmuka yang lebih rapi dan minimalis, sekaligus membuka ruang tambahan bagi pengguna untuk menambahkan ikon aplikasi atau widget sesuai kebutuhan.
Penyederhanaan ini bukan sekadar keputusan desain, melainkan mencerminkan arah baru yang ditempuh banyak perusahaan teknologi, yaitu menjadikan tampilan antarmuka lebih bersih, fungsional, dan ramah pengguna.
Fitur lain yang mendapat sentuhan baru adalah indikator baterai. Xiaomi memperkenalkan desain ulang untuk tampilan persentase baterai yang kini mengadopsi pendekatan yang serupa dengan milik iPhone.
Dalam tampilan baru ini, informasi baterai lebih jelas dan intuitif, membantu pengguna dalam memantau daya perangkat mereka secara efisien.
Desain indikator ini juga diintegrasikan dengan elemen antarmuka bergaya kaca (Glass UI), di mana efek transparan dan lapisan memberikan kesan elegan dan futuristik pada tampilan keseluruhan sistem operasi.
Pembaruan ini tidak hanya mengandalkan tampilan, tetapi juga mencakup aspek kompatibilitas dan cakupan perangkat yang sangat luas.
HyperOS 3 akan mendukung setidaknya 96 perangkat dari berbagai lini produk Xiaomi. Di antaranya, sebanyak 33 model berasal dari seri utama Xiaomi, termasuk perangkat flagship dan mid-range.
Kemudian, ada pula 44 model dari lini Redmi, yang mencakup perangkat dari kelas entry-level hingga premium. Tak ketinggalan, 19 perangkat POCO juga akan menerima pembaruan ini, termasuk model-model yang dirancang khusus untuk kebutuhan gaming.
Peluncuran HyperOS 3 dijadwalkan berlangsung pada Oktober 2025 dan menariknya, sistem operasi ini akan mendukung dua versi Android sekaligus, yakni Android 15 dan Android 16.
Strategi kompatibilitas ganda ini bukan hanya memaksimalkan jumlah perangkat yang bisa diperbarui, tetapi juga memperpanjang masa pakai software tersebut dalam menghadapi perkembangan hardware yang semakin cepat.
Xiaomi tampaknya menyadari pentingnya fleksibilitas dan keandalan sistem operasi untuk menjangkau berbagai segmen pasar, dari pengguna ponsel budget hingga pengguna yang memakai perangkat kelas atas.
Kesimpulannya, HyperOS 3 bukan hanya sekadar penyegaran tampilan, melainkan representasi dari arah baru Xiaomi dalam merancang pengalaman pengguna yang lebih modern, menarik, dan kompetitif.
Dengan mengambil inspirasi dari desain visual Apple, menyederhanakan elemen UI, dan memperluas kompatibilitas, Xiaomi berupaya menjadikan HyperOS sebagai sistem operasi yang relevan, adaptif, dan tahan lama di tengah persaingan ketat di pasar smartphone global.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- 5 Fakta SUV Baru Mitsubishi: Xforce Versi Futuristik, Tenaga di Atas Pajero Sport
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
- Diundang Dolce & Gabbana, Penampilan Anggun Mayang Banjir Pujian: Netizen Bandingkan dengan Fuji
Pilihan
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
Terkini
-
Infinix GT 30 Resmi ke Indonesia, HP Gaming Murah Harga Rp 3 Jutaan
-
Xiaomi 15T Resmi Meluncur: Usung Dimensity 8400 Ultra dan Layar AMOLED 1.5K
-
57 Kode Redeem FF Terbaru 24 September: Raih Bundle Trouble dan Skin SG2
-
17 Kode Redeem FC Mobile Terupdate 24 September: Dijamin Icon 108+ dan Player 111
-
Samsung Galaxy Tab S10 Lite Masuk Indonesia, Tablet Murah Cocok untuk Pelajar
-
Inspirasi 5 Prompt AI Foto Prewedding: Mirip Editan Fotografer Profesional
-
XLSMART Gabungkan Pusat Kendali: Jaringan Lebih Stabil, Pelanggan Lebih Untung?
-
10 Prompt Chat GPT Foto Berdua dengan Pasangan, dari Photobox hingga ala Studio
-
Politisi PSI Bela Jokowi Soal Tuduhan Absen di Sidang Umum PBB, Singgung Masa Pandemi
-
Link dan Cara Cek BSU September 2025, Sudah Cair Belum?