Terobosan tersebut lambat laun menembus batas negeri Sakura, lalu melesat ke panggung global ketika Apple memasukkan dukungan emoji secara resmi ke dalam iOS5 pada 2011.
Sejak saat itu, ikonikon mungil tersebut menjelma bahasa universal lintas budaya dan lintas platform. Bahkan, tanggal 17Juli ditetapkan sebagai Hari Emoji Sedunia berkat gagasan JeremyBurge, pendiri Emojipedia, sebagai pengingat betapa besarnya peran emoji dalam mencairkan, memperkaya, sekaligus mengefisienkan percakapan di era digital.
Bagi pengguna yang menggunakan HP Xiaomi dan tak sabar mencoba delapan karakter anyar tadi, ada beberapa langkah sederhana agar tidak tertinggal.
Pertama, rutinlah memeriksa pembaruan sistem melalui menu Settings > AboutPhone > SystemUpdate.
Xiaomi biasanya meluncurkan paket HyperOS atau MIUI baru secara bertahap, sehingga jadwal penerimaan bisa berbeda antara satu tipe perangkat dengan yang lain.
Jika ingin memastikan jadwal rilis lebih cepat, kunjungi HyperOSUpdates.com, sebuah situs yang merangkum firmware resmi, changelog, dan tautan unduh langsung.
Kedua, untuk pengguna yang gemar memodifikasi antarmuka, aplikasi MemeOSEnhancer di Play Store menjadi alternatif menarik. Aplikasi ini kerap menyediakan akses ke font, tema, dan paket emoji terbaru sebelum pembaruan overtheair digelontorkan.
Patut diingat, setiap kali pengguna menginstal firmware beta atau mengaktifkan modul kustomisasi, lakukan pencadangan data penting terlebih dahulu. Selain mencegah kehilangan file, cadangan memudahkan pengguna kembali ke konfigurasi semula jika menghadapi bug.
Setelah emoji baru terpasang, pengguna bisa melihatnya di keyboard favorit, baik itu Gboard, XiaomiMintKeyboard, maupun penyedia papan ketik lain dengan cara memperbarui aplikasi ke versi terbaru di Play Store.
Baca Juga: 5 Fitur Luar Biasa di Xiaomi HyperOS 2.2, Rugi Kalau Belum Coba
Secara keseluruhan, peluncuran delapan emoji baru ini menegaskan komitmen KonsorsiumUnicode dalam menjaga relevansi komunikasi digital.
Bagi pemakai Xiaomi, hadirnya AppleCore, PenariBalet, WajahTerdistorsi, AwanBertarung, MakhlukBerbulu, PausPembunuh, PetiHartaKarun, dan Trombon bukan sekadar penambahan gambar lucu, tetapi juga perluasan kosakata visual yang mempermudah penutur berbagai bahasa mengungkapkan gagasan secara ringkas dan inklusif.
Dengan kata lain, setiap kali pengguna menekan ikon smiley di layar, kini tersedia lebih banyak cara untuk menyapa, bercanda, merayakan pencapaian, atau bahkan mengekspresikan kekesalan tanpa perlu merangkai kalimat panjang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober: Klaim Pemain 111-113 dan 15 Juta Koin
-
5 Rekomendasi Smartwatch yang Baterainya Tahan 10 Hari, Cocok Dipakai Traveling
-
20 Kode Redeem FC Mobile 22 Oktober: Berhadiah Jersey Langka, XP Booster, dan Elite Player Drop
-
Raisa Trending di X, Begini Komentar Netizen Tanggapi Isu Perceraiannya
-
Komdigi Ungkap Depo Judi Online Tembus Rp 17 Triliun di Semester 1 2025
-
Game Sword of Justice Dirilis 7 November 2025 ke iOS, Android, hingga PC
-
25 Kode Redeem Free Fire 22 Oktober: Berhadiah Bundle Atlet, Skin Timnas dan Pet Eksklusif!
-
Uji Ketahanan Xiaomi 17 Pro: Lapisan Pelindung Setangguh iPhone 17 Pro
-
Axioo Hype R X8 OLED Resmi Meluncur: Laptop OLED dengan Ryzen 7, Super Ringan Seharga Rp 8 Jutaan
-
Menguak Potensi Krisis Air Bersih di Balik Kecanggihan AI