Suara.com - Presiden China Xi Jinping blak-blakan mengkritik negaranya sendiri soal kebijakan investasi di industri teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence atau AI) hingga mobil listrik (electric vehicle atau EV).
Kekhawatiran ini muncul setelah terjadinya deflasi hingga memanasnya perang dagang China dengan Amerika Serikat lewat Presiden AS Donald Trump. Tiongkok sendiri memang gencar memajukan industri teknologi untuk tetap kompetitif.
Tampaknya Xi Jinping menilai kalau strategi itu tidak tepat. Ia pun memperingatkan negaranya soal banyaknya investasi di sektor tersebut.
"Kalau bicara proyek, ada beberapa hal, kecerdasan buatan, daya komputasi, dan kendaraan energi bari. Apakah semua provinsi di negara ini harus mengembangkan industri ke arah ini," ungkap Xi Jinping dalam People's Daily, media milik Partai Komunis Tiongkok, dikutip dari Engadget, Senin (21/7/2025).
Xi Jinping juga mengkritik para pejabat yang buru-buru mendorong pembangunan, namun tidak mau menanggung akibatnya.
"Kita seharusnya tidak hanya berfokus pada seberapa besar PDB telah tumbuh dan berapa banyak proyek besar yang dibangun, tetapi juga pada seberapa besar utang yang harus dibayar," ujar Xi.
Ia memperingatkan para bawahannya untuk tidak membiarkan generasi selanjutnya menanggung dampak tersebut.
"Kita seharusnya tidak membiarkan sebagian orang menyalahkan dan menyerahkan masalah kepada generasi mendatang," timpal dia.
Namun untuk saat ini, belum ada indikasi bahwa Tiongkok mengalihkan fokusnya dari sektor-sektor yang secara langsung dirujuk Xi. Minggu ini, NVIDIA telah diberikan izin oleh Pemerintah AS untuk melanjutkan penjualan chip AI buatannya ke Tiongkok.
Baca Juga: Pengembangan Mobil Listrik Jadi Ancaman Hilangnya Lapangan Kerja, Ini Bidang yang Terdampak...
Sebab beberapa waktu lalu Pemerintah AS memblokir penjualan GPU AI H20 ke China karena dianggap bisa membantu militer negara tersebut. Akibatnya, Nvidia memiliki pesanan senilai 8 miliar Dolar AS atau setara Rp 130 triliun yang belum dikirim ke Tiongkok.
China sendiri adalah pemimpin global dalam industri kendaraan listrik. Mereka dianggap bersaing dengan AS dalam perlombaan robotaxi.
Minggu ini Uber bermitra dengan Baidu untuk membawa kendaraan otonom Apollo Go milik perusahaan China itu ke jaringan Uber di daratan China dan pasar non-AS lainnya.
Berita Terkait
-
Pengembangan Mobil Listrik Jadi Ancaman Hilangnya Lapangan Kerja, Ini Bidang yang Terdampak...
-
Performa BYD Seagull Jadi Ancaman untuk Brio? Begini Komparasinya
-
Timnas Futsal Indonesia Panggil 19 Pemain untuk TC dan Turnamen di China
-
BYD Seagull Mau Masuk Indonesia tapi Ganti Nama, Harganya Bikin Brio Ketar-ketir
-
Ketika Em Dash dalam Tulisan Menimbulkan Anggapan Hasil AI Generated
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
5 Rekomendasi HP Android Rp 2 Jutaan yang Cocok untuk Gaming
-
4 Rekomendasi HP Android Mulai Rp 2 Jutaan Cocok untuk Live TikTok dan Anti-Lag
-
17 Kode Redeem FC Mobile Edisi 6 Desember 2025 dan Cara Klaimnya Biar Akun "GG"
-
25 Kode Redeem FF 6 Desember 2025, Berhadiah Arrival Animation Top Criminal
-
Huawei FreeBuds 7i Bawa 'Home Theater Mini' di Telinga dengan Audio 3D Imersif dan IP54
-
Maksimalkan 'Me Time' dengan Performa Buas, Lenovo Legion Tab Gen 3 Resmi Meluncur di Indonesia
-
Toshiba Pamerkan Kecanggihan Teknologi Jepang dalam Balutan Estetika Japandi
-
Indosat - Qualcomm Resmi Hadirkan Otomatisasi Jaringan Berbasis AI, Janjikan Era Baru Telekomunikasi
-
Cara Berlangganan Starlink Milik Elon Musk, Tak Perlu Pakai Pulsa!
-
5 Tablet RAM 16 GB untuk Produktivitas Kerja dan Multitasking, Solusi Pengganti Laptop