Suara.com - Dying Light merupakan salah satu game survival horor dengan banyak pengggemar di tingkat global. Sang developer, Techland, baru-baru ini mengungkap bila Dying Light: The Beast mengalami penundaan karena mereka membutuhkan waktu tambahan.
Menurut Techland, waktu tambahan diperlukan untuk memoles game horor zombie agar lebih sempurna.
Techland, selaku pengembang sekaligus penerbit, mengumumkan bahwa tanggal rilis game survival horor ini diundur selama empat minggu, dari jadwal semula 21 Agustus menjadi 19 September 2025.
Penundaan berlaku untuk perilisan di PC, PS5, dan Xbox Series S/X, sementara versi PS4 dan Xbox One masih dijadwalkan menyusul pada akhir tahun yang sama.
Alasan di balik keputusan tersebut adalah komitmen Techland untuk menyajikan sebuah mahakarya yang benar-benar terpoles sempurna bagi para penggemar. Dalam sebuah pengumuman di situs resminya, Techland menegaskan ambisi mereka.
"Tujuan kami selalu menjadikan Dying Light: The Beast sebagai game Dying Light terbaik yang pernah kami rilis. Untuk memenuhi janji ini, kami memutuskan memindahkan tanggal rilis ke 19 September 2025, agar ada waktu untuk penyempurnaan lebih lanjut," ungkap Techland dikutip dari GameSpot.
Waktu tambahan bakal dimanfaatkan secara maksimal untuk menyempurnakan berbagai aspek krusial, mulai dari menyeimbangkan elemen gameplay, meningkatkan kejelasan antarmuka (UI), hingga memoles kualitas fisika, cutscene, dan animasi pemain.
Ini adalah sebuah langkah yang menunjukkan dedikasi untuk kualitas di atas kecepatan rilis. Meski harus menunggu lebih lama, antusiasme untuk Dying Light: The Beast tetap membara, terutama dengan kembalinya protagonis favorit penggemar, Kyle Crane.
Setelah satu dekade ditawan dan menjadi subjek eksperimen genetik oleh sosok antagonis bernama Baron, Crane akhirnya bebas dan siap membalas dendam.
Baca Juga: Anti-Bosan! 5 Rekomendasi Game Offline Android yang Wajib Kamu Coba
Berbekal kemampuan parkour khasnya yang kini diperkuat dengan kekuatan baru pemicu amarah, pemain akan menjelajahi Castor Woods yang dipenuhi gerombolan zombie.
Game ini menjanjikan siklus siang-malam yang drastis mengubah cara bermain, serta dukungan co-op hingga empat pemain dengan progres bersama. Techland berjanji akan memberikan pembaruan rutin, termasuk demo yang bisa dimainkan di Gamescom Agustus nanti.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
4 HP Harga Rp2 Jutaan Terbaik 2025 dengan Spek Tinggi: Kamera 108 MP, Chipset Ngebut!
-
5 Cara Download Video FB yang Diprivasi Lewat HP, Praktis Tanpa Aplikasi
-
3 Tablet dengan SIM Card Paling Murah, Harga Mulai Rp1 Jutaan Bisa Telepon dan Internetan Lancar
-
TikTok Rilis Daftar Musik Terpopuler 2025, Stecu Stecu Masuk 10 Besar
-
5 Rekomendasi Tablet Layar 12 Inci Terbaik, Nyaman untuk Multitasking Harian
-
53 Kode Redeem FF 11 Desember 2025: Klaim Skin Salju Gratis dan Bocoran Faded Wheel
-
One UI 8.5 Beta Rilis, HP Samsung Apa Saja yang Kebagian? Ini Plus Minusnya
-
25 Kode Redeem FC Mobile 11 Desember 2025: Sikat Buffon 115 dan Gems Record Breaker
-
5 Rekomendasi HP Android Mirip iPhone Air Rilisan 2025, Mulai Rp 1 Jutaan
-
Dari Excel ke Android: Cara Cerdas Mengimpor Kontak dalam Hitungan Menit!