Suara.com - Pengibaran bendera Jolly Roger seperti dalam anime One Piece di sejumlah daerah ditekan aparat. Pengibaran bendera ini dianggap sebagai tindakan makar yang bisa memecah belah persatuan bangsa. Seperti artinya, Jolly Roger dalam bendera One Piece juga bisa melambangkan kebebasan dan melawan otoritas. Pemegang bendera ini merepresentasikan identitas kru bajak laut yang berani dan berbahaya. Tidak kalah penting, Jolly Roger juga merupakan lambang persatuan di antara sesama bajak laut. Merusak bendera Jolly Roger juga bisa berarti perusakan terhadap satu kru atau pasukan bajak laut.
Belakangan Bendera One Piece ramai dikibarkan di media sosial. Aksi ini merupakan bentuk protes netizen terhadap kinerja pemerintah yang memang tak pernah memuaskan. Siapa sangka, gerakan kolektif di media sosial berkembang menjadi aksi nyata. Sayangnya, kebebasan warga dalam berekspresi justru ditekan aparat. Berikut adalah kumpulan kasus bendera One Piece yang ditekan aparat.
1. Respon Aparat terhadap Bendera One Piece di Bogor
Sebuah aksi nekat dan terkesan menantang terjadi di jantung pusat pemerintahan Kabupaten Bogor. Bendera 'Jolly Roger' dari kelompok bajak laut Topi Jerami dalam anime One Piece ditemukan berkibar di dalam GOR Laga Satria, Pakansari, Cibinong.
Peristiwa ini menjadi sorotan tajam karena terjadi hanya beberapa jam setelah Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Bogor dengan tegas mengumumkan akan menindak dan menertibkan semua bendera selain Merah Putih menjelang HUT ke-80 RI .
Aksi pemasangan bendera One Piece ini terjadi pada Sabtu (2/8/2025). Momennya sangat signifikan karena pada Jumat malam (1/8/2025), Sekretaris Satpol PP Kabupaten Bogor, Anwar Anggana, baru saja mengeluarkan ultimatum keras. Anwar menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan penertiban total terhadap segala bentuk bendera selain bendera kebangsaan.
2. Aparat Hapus Gambar One Piece di Sragen
Sebuah mural bertema anime "One Piece" yang dilukis oleh para pemuda di Dukuh Ndayu, Karangmalang, Sragen, untuk menyambut HUT RI ke-80, dihapus paksa di bawah pengawasan aparat tentara.
Insiden ini sontak memicu perdebatan sengit di media sosial, mempertanyakan batas antara simbol negara, kebebasan berekspresi, dan pemahaman aparat terhadap budaya pop yang digandrungi generasi muda. Apa yang salah dari lambang bajak laut Shirohige hingga dianggap sebagai ancaman yang harus diberangus?
Baca Juga: Posting Poster One Piece, Rieke Diah Pitaloka Colek PPATK: Ada yang Gemeter
Padahal, tujuan dari aktivitas ini adalah merangkul kreativitas, memperindah lingkungan, dan merayakan kemerdekaan dengan cara yang relevan bagi warga. Namun, alih-alih diapresiasi, karya mereka justru mendapat respons keras.
Meski begitu, kasus ini belum mendapatkan respon resmi dari pihak terkait. Sehingga, belum dapat dipastikan perkembangannya.
3. Respon Polisi One Piece di Banten
Kasus pemberangusan terhadap kebebasan berekspresi juga terjadi di Banten. Polda Banten mengancam akan bertindak tegas apabila ada warga yang dengan sengaja mengibarkan bendera One Piece dalam momentum perayaan HUT ke-80 RI. Menurut Wakapolda Banten Brigjen Hengki mengibarkan bendera One Piece sama artinya dengan memicu provokasi dan dapat menurunkan derajat atas bendera merah putih.
Di samping itu, perbuatan mengibarkan bendera One Piece juga bisa dianggap menciderai perjuangan para pahlawan. Hengki berpesan kepada seluruh masyarakat terutama yang berada di wilayah Banten agar senantiasa menunjukkan rasa nasionalis dengan mengibarkan bendera merah-putih.
Tindakan represif aparat ini senada dengan sikap negara terhadap pengibar bendera One Piece. Di tengah euforia para penggemar anime menyambut perayaan kemerdekaan, sebuah pernyataan keras datang dari Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai. Ia menegaskan bahwa negara berhak penuh untuk melarang pengibaran bendera fiksi dari anime One Piece jika disejajarkan dengan bendera Merah Putih saat momen peringatan Proklamasi.
Berita Terkait
-
Viral! Uang Pecahan Rp 75.000 Dihargai Rp200 Juta, Ini Kata BI
-
Benarkah Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945? Ini Faktanya
-
3 Fakta Viral Penghulu di Sumbar, Berenang Seberangi Sungai Demi Layani Akad Nikah
-
Gilang Dirga Anggap Bendera One Piece Bentuk Protes Ketidakadilan: Berlebihan Kalau Dianggap Makar
-
Omzet Meledak 300 Persen, Pengusaha Konveksi Kebanjiran Pesanan Bendera One Piece
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Spesifikasi dan Harga Vivo Y21d Indonesia: HP Murah Bersertifikasi Militer, Baterai Jumbo
-
51 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Klaim Skin Burning Lily dan Mythos Fist
-
Moto Pad 60 Neo Resmi ke Indonesia, Tablet Murah Motorola Harga Rp 2 Jutaan
-
Trik Pindahkan Microsoft Office Tanpa Ribet: Simak Langkah Mudah Berikut
-
iQOO Z10R vs realme 15T: Duel Panas HP 3 Jutaan, Mana Punya Kamera Paling Oke?
-
7 Rekomendasi HP 3 Jutaan untuk Gaming, Cocok untuk Anak Sekolah hingga Dewasa Muda
-
21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 November: Klaim Pemain 111-113 dan Belasan Ribu Gems
-
Moto G67 Power Rilis: HP Murah dengan Kamera Sony dan Baterai 7.000 mAh
-
5 Pilihan HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik untuk Multitasking dan Gaming
-
YouTube Hipnotis Masyarakat! Waktu Nonton Melonjak 20%, Siapa Sangka Ini Alasannya