Suara.com - Apple baru saja mengumumkan keputusan untuk membangun pabrik di Amerika Serikat guna memperluas produksi globalnya.
Keputusan Apple untuk resmi bekerja sama dengan pemerintah Amerika Serikat ini membuat banyak orang khawatir terkait harga iPhone yang melonjak.
Rumor menyebut bahwa deretan perangkat Apple nantinya akan dijual dengan harga mencapai 3.500 dolar AS per unit.
Keputusan ini rupanya menjadi cara Apple menghadapi tekanan tarif dari pemerintah Amerika yang menarget produk impor.
Dengan memindahkan sebagian proses manufaktur ke dalam negeri, Apple berharap bisa menghindari tarif berat dari pemerintah.
Sayangnya, proses pembangunan pabrik ini menyebabkan lonjakan harga yang cukup tinggi bagi konsumennya.
Hal ini terkait dengan sumber daya dan tenaga kerja Amerika Serikat yang jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan wilayah Asia.
Beberapa analis memprediksi bahwa harga iPhone yang diproduksi di Amerika Serikat nantinya bisa naik hingga 3 kali lipat dari yang ada di pasaran sekarang.
Pembangunan pabrik Apple di Amerika Serikat ini membuat vendor iPhone tersebut memindahkan seluruh proses perakitan hingga chip ke negara tersebut.
Baca Juga: Amerika Serikat Melunak! Tarif Resiprokal Berhasil Dinegosiasikan Hingga...
Apple dilaporkan telah meningkatkan investasi domestiknya menjadi 600 miliar dolar AS selama empat tahun ke depan di Amerika Serikat.
Inisiatif ini mencakup proyek seperti American Manufacturing Program dan kerja sama dengan sejumlah perusahaan lokal seperti Corning.
Untuk meminimalkan beban tarif, Apple tetap memanfaatkan fasilitas di Asia dengan India dan Vietnam sebagai pusat perakitan alternatif yang lebih ekonomis
Apple memang tengah bergerak menuju produksi lokal lewat investasi besar dan tekanan kebijakan.
Meski belum bisa dipastikan, dibangunnya pabrik Apple di Amerika Serikat ini memungkinkan lonjakan harga jual iPhone di masa mendatang.
Berita Terkait
-
Penjualan KFC dan Pizza Hut Anjlok di Amerika, Gara-gara Efek Boikot?
-
Dominasi iPhone Goyah di Amerika? Inilah Rahasia Sukses Samsung Galaxy A di Pasar Global
-
Mulai Disukai di Amerika, 5 Alasan Kuat Samsung Lebih Unggul Dibanding iPhone di 2025
-
Ketika Bumi tak Lagi Menarik, AS dan China Kini Rebutan Lahan di Bulan
-
80 Tahun Tragedi Hiroshima-Nagasaki: Kesaksian Korban Ungkap Fakta Mengerikan yang Harus Diingat
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Tutup Tahun 2025, 5 Miliar Token Dikirim ke 'Alamat Mati' secara Permanen
-
Xiaomi 17 Ultra Meluncur: Dua Versi, Performa Brutal, Kamera Profesional
-
5 HP OPPO RAM 8 GB Terbaik di Kelas Menengah, Harga Mulai Rp2 Jutaan
-
56 Kode Redeem FF Terbaru 26 Desember 2025, Dapatkan Item Spesial dan Emote Keren
-
29 Kode Redeem FC Mobile Aktif 26 Desember, Ada Hadiah Natal Pemain 106-115 & Poin Transfer Latihan
-
16 Kode Redeem FC Mobile 25 Desember 2025: Klaim George Best dan Paket Week 2 Gratis
-
5 Tablet Snapdragon Rp2 Jutaan, Anti Lemot untuk Anak Kuliahan
-
LiveStream Content Diversification: Solusi Baru untuk TikTok Live Streaming yang Lebih Engaging
-
36 Kode Redeem FF 25 Desember 2025: Bocoran Booyah Pass Diskon 30% dan Token Wayang Gratis
-
7 Game PC Berkualitas Diskon Besar Hari Natal: Mulai 30 Ribuan, Grafis Ciamik