- NASA meneliti planet mirip Bumi, TRAPPIST-1 e, yang berada di zona layak huni.
- Teleskop James Webb mencari bukti atmosfer untuk memastikan potensi kelayakhunian planet tersebut.
- Hasil awal menunjukkan kemungkinan adanya air, didukung efek rumah kaca ringan dari bintang induknya.
NASA tengah meneliti sebuah planet di luar tata surya yang mirip dengan Bumi dan berada di zona layak huni. Planet mirip Bumi yang diberi nama Trappist-1 e ini sedang diamati oleh teleskop luar angkasa James Webb, teleskop paling canggih yang pernah diluncurkan di luar angkasa.
Suara.com - Trappist-1 e adalah salah satu dari tujuh planet seukuran Bumi yang mengelilingi bintang katai merah Trappist 1.
Di antara ketujuh planet yang ada, Trappist-1 e menjadi fokus pengamatan NASA karena letaknya berada pada zona yang memungkinkan air tetap dalam bentuk cair.
Namun, peluang planet tersebut menjadi layak huni perlu dibuktikan dengan adanya atmosfer yang melindunginya. Hal inilah yang sedang ditelusuri para ilmuwan.
Sejauh ini, para astronom cukup yakin bahwa planet e tidak lagi memiliki atmosfer primernya. Bintang induk TRAPPIST-1 dikenal sangat aktif dan sering melepaskan semburan energi yang bisa melucuti atmosfer awal yang kaya hidrogen dan helium.
Meski demikian, banyak planet, termasuk Bumi, berhasil membentuk atmosfer sekunder setelah kehilangan lapisan awalnya. Kemungkinan planet e juga memiliki atmosfer sekunder masih terbuka lebar.
Untuk menguji keberadaan atmosfer, astronom menggunakan instrumen inframerah canggih Webb, NIRSpec (Near-Infrared Spectrograph). Mereka mengarahkannya ke sistem TRAPPIST-1 ketika planet e melintas di depan bintangnya, atau yang disebut transit.
Saat transit, sebagian cahaya bintang dapat diserap oleh gas di atmosfer, memberikan petunjuk tentang komposisi kimia planet itu.
Dengan setiap pengamatan tambahan, detail mengenai atmosfer akan semakin jelas.
Baca Juga: NASA: Batuan Purba Kawah Jezero Simpan Petunjuk Kehidupan di Mars
Néstor Espinoza selaku peneliti utama dari Space Telescope Science Institute, mengutip dari NASA, menjelaskan bahwa empat pengamatan awal sudah memberikan gambaran tentang jenis informasi yang bisa dikumpulkan.
"Instrumen inframerah Webb memberi detail yang belum pernah kami dapatkan sebelumnya, dan empat pengamatan awal planet e menunjukkan data menarik yang akan menjadi dasar saat informasi selanjutnya terkumpul," ungkap Espinoza dikutip dari ABC News (11/9/2025).
Analisis awal menunjukkan kecil kemungkinan TRAPPIST-1 e memiliki atmosfer tebal yang didominasi karbon dioksida seperti Venus, ataupun atmosfer tipis seperti Mars. Namun, para peneliti menegaskan bahwa sistem TRAPPIST-1 sangat berbeda dari Tata Surya, sehingga tidak ada perbandingan langsung yang sepenuhnya akurat.
Para ilmuwan menduga keberadaan air di Trappist - 1 e ditopang oleh efek rumah kaca ringan yang dihasilkan dari radiasi bintangnya. Kondisi ini menjaga suhu planet ini tetap stabil untuk adanya air.
Air itu bisa berupa samudra raksasa yang menutupi seisi planet, atau hanya terkumpul di wilayah tertentu yang selalu menghadap bintang, dikelilingi es di sisi lain.
Para peneliti menduga planet-planet di sistem TRAPPIST-1 terkunci secara gravitasi, sehingga satu sisi selalu siang dan sisi lain selalu malam.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
7 Tablet RAM 16 GB Harga Rp1 Jutaan, Baterai Super Awet Spek Dewa
-
5 Rekomendasi HP Murah Spek Dewa yang Cocok untuk Pelajar SMA
-
Cara Ikut Program Telkomsel Viu, Nonton Streaming Makin Seru
-
5 HP dengan Kamera Selfie Terbaik untuk Ibu Rumah Tangga, Harga Rp1 Jutaan
-
Sharp Tancap Gas di Kelas Premium! AQUOS sense10 dan R10 Resmi Meluncur, Andalkan AI dan Layar IGZO
-
Game Dead Island 3 Sedang Digarap, Diprediksi Siap Rilis 2028
-
GoTo Hadirkan Bursa Kerja Mitra Gojek, Platform Digital Pembuka Peluang Karier Baru
-
53 Kode Redeem FF Terbaru 18 Desember 2025, Ada Emote dan Skin SG2 Gratis
-
Fitur Zero Wait Ignition Jadi Game Changer di Dapur Modern
-
Sasar Kelas Menengah, Realme 16 Pro Series Pamer Desain 'Urban Wild'