Tekno / Tekno
Jum'at, 24 Oktober 2025 | 21:29 WIB
Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia, Meutya Hafid. [XLSMART]
Baca 10 detik
  • Menkomdigi Meutya Hafid menyebut AI berpotensi menggantikan 85 juta pekerjaan namun juga menciptakan 90 juta lapangan kerja baru.
  • Ia menegaskan bahwa Indonesia termasuk negara paling optimistis dalam menyambut teknologi AI dan tidak perlu takut terhadap dampaknya.
  • Pemerintah sedang menyusun Peta Jalan Nasional AI lintas sektor yang ditargetkan terbit awal 2026 sebagai panduan strategis pemanfaatan AI.

Suara.com - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengakui kalau teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) bisa menggantikan sekitar 85 juta pekerjaan di tahun 2025.

Namun di saat yang sama, Meutya menyebut kalau teknologi AI juga berpeluang menciptakan 90 juta lapangan pekerjaan baru di berbagai bidang.

“Dikabarkan kecerdasan artifisial akan menggantikan sekitar 85 juta pekerjaan pada tahun 2025. Namun pada saat yang bersamaan, AI juga berpotensi menciptakan 90 juta pekerjaan baru di berbagai bidang," katanya, dikutip dari siaran pers Komdigi, Jumat (24/10/2025).

Ia meminta masyarakat untuk tidak perlu takut dengan perkembangan AI. Bahkan Meutya percaya diri kalau Indonesia adalah salah satu negara paling optimistis di dunia dalam menerima teknologi AI>

“Berdasarkan berbagai survei, Indonesia dinilai sebagai negara yang mampu menerima AI dengan baik, tidak takut, dan itu merupakan pertanda yang baik,” lanjut dia.

Meutya berpandangan kalau AI mesti diposisikan untuk membantu kerja manusia, bukan menggantikan pekerjaan manusia.

Untuk memaksimalkan teknologi AI, Menkomdigi menyebut kalau Pemerintah tengah menyusun Peta Jalan Nasional AI sebagai panduan strategis lintas sektor. Regulasi ini ditargetkan terbit awal tahun 2026.

“Insya Allah pada awal tahun 2026, Peraturan Presiden tentang peta jalan ini sudah dapat diterbitkan dan menjadi pedoman bagi kita semua,” pungkasnya.

Baca Juga: kumparan AI for Indonesia 2025 Mempercepat Dampak Nyata Kolaborasi Penerapan AI

Load More