Ketika akhirnya membeku menjadi es, volume air bertambah sekitar 9 persen. Peningkatan volume ini menurunkan massa jenis es sehingga membuatnya lebih ringan dibanding air.
Keunikan air berasal dari cara molekul-molekulnya berinteraksi. Molekul air berbentuk seperti huruf V, tersusun atas satu atom oksigen dan dua atom hidrogen.
Ikatan antar atom dalam satu molekul bersifat kovalen, tetapi muatan listrik dalam molekul ini tidak merata. Bagian oksigen cenderung bermuatan negatif, sedangkan hidrogen bermuatan positif.
Perbedaan muatan ini menyebabkan molekul-molekul air saling tarik-menarik melalui ikatan yang disebut ikatan hidrogen. Ikatan ini bukan ikatan kimia permanen, tetapi cukup kuat untuk mempengaruhi perilaku air.
Dalam kondisi cair, ikatan hidrogen terus-menerus terbentuk dan terputus, membuat molekul bisa bergerak bebas.
Tetapi saat air mendingin, ikatan-ikatan ini mulai stabil dan membentuk struktur kisi yang renggang. Struktur renggang inilah yang membuat es memiliki massa jenis yang lebih kecil dibanding air cair.
Ketika air mengembang menjadi es, tekanan yang dihasilkan sangat besar. Menurut ahli dari London South Bank University, tekanan dalam wadah tertutup yang berisi air lalu dibekukan bisa mencapai lebih dari 7000 atmosfer.
Hampir tidak ada material di Bumi yang mampu bertahan dari tekanan sebesar itu. Karena itulah botol kaca atau kaleng penuh air bisa pecah ketika didinginkan hingga membeku.
Selain menjadi pengetahuan ilmiah, sifat air yang unik ini juga menjadi alasan mengapa kehidupan dapat bertahan di planet kita. Jika es tenggelam, danau serta laut bisa membeku dari dasar sampai ke permukaan, membuat makhluk hidup sulit bertahan.
Baca Juga: Apa Itu Hilal? Ini Penjelasan Ilmiah dan Cara Menentukannya
Beruntung, es justru mengapung dan membentuk lapisan insulasi yang menjaga suhu air di bawahnya tetap stabil.
Es mengapung bukan karena keajaiban, tetapi karena struktur molekul air dan ikatan hidrogen yang membuat bentuk padatnya lebih ringan daripada bentuk cairnya. Perbedaan sederhana ini ternyata berperan besar dalam menjaga keseimbangan ekosistem Bumi.
Fenomena ini juga menunjukkan bahwa hal-hal yang tampak sepele, seperti bongkahan es dalam segelas minuman, sebenarnya menyimpan cerita ilmiah yang luar biasa.
Kontributor : Gradciano Madomi Jawa
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
-
Purbaya Gregetan Soal Belanja Pemda, Ekonomi 2025 Bisa Rontok
-
Terjerat PKPU dan Terancam Bangkrut, Indofarma PHK Hampir Seluruh Karyawan, Sisa 3 Orang Saja!
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
Terkini
-
24 Kode Redeem FF 10 November 2025, Jangan Sia-siakan Skin Hero Unik di Hari Pahlawan
-
Blue Protocol: Star Resonance Segera Hadir, Game MMORPG Berlatar Anime
-
Apakah Laptop Bisa Digadaikan di Pegadaian? Ini Syarat dan Cara Lengkapnya
-
15 Kode Redeem FC Mobile 10 November 2025, Banjir Hadiah Gratis hingga Item Pack Acak
-
4 HP Murah Layar AMOLED untuk Driver Ojol, Tetap Cerah di Bawah Sinar Matahari
-
Moto G67 Power Resmi ke Indonesia: HP Murah Motorola, Kamera 50MP, dan Baterai 7.000 mAh
-
40 Caption dan Quotes Hari Pahlawan untuk Status WA, Facebook, dan Motivasi
-
Daftar Promo HP Poco di Harbolnas 11.11, Diskon hingga Rp 500 Ribu
-
5 HP Android yang Ada Fitur Foto Live Mulai 1 Jutaan, Tak Kalah dari iPhone
-
Daftar Promo Realme di Harbolnas 11.11, Diskon Harga hingga 50 Persen