- Kereta petani berfungsi sebagai pasar berjalan, menjadi penopang utama ekonomi bagi masyarakat pedesaan China.
- Bukan sekadar transportasi, kereta ini menjadi pusat layanan sosial, pendidikan, dan kesehatan bagi warganya.
- Pemerintah China sengaja mempertahankan kereta lambat ini sebagai wujud keadilan transportasi dan pembangunan yang inklusif.
Suara.com - PT Kereta Api Indonesia (KAI) telah meluncurkan kereta khusus petani dan pedagang yang terinspirasi dari "slow train" di China. Nah, bagaimana kereta petani di China itu sendiri?
Pada awal November 2025, Presiden Prabowo sempat meninjau kereta petani dan pedagang buatan KAI yang telah selesai.
Kereta ini terdiri dari 73 kursi yang bersandar di sisi kanan dan kiri dekat jendela sehingga ruang tengah menjadi lebih luas. Selain itu, KAI juga membuat pintu gerbong lebih lebar hingga 90 cm.
Namun hingga saat ini, KAI belum memberikan kepastian dimana rute kereta khusus petani dan pedagang ini ditugaskan.
Sementara itu di jalur rel pedesaan China kereta petani atau yang dikenal sebagai "màn hu ch" (kereta lambat/slow train) sudah menjadi saksi bisu perjuangan, harapan, dan denyut nadi ekonomi bagi jutaan warga di wilayah terpencil.
Kereta-kereta ini, seringkali dengan gerbong berwarna hijau khas era Mao, adalah anomali di tengah modernisasi. Namun, keberadaannya bukanlah sebuah kelalaian, melainkan kebijakan yang disengaja untuk memastikan tidak ada yang tertinggal.
Artikel ini akan mengupas 10 fakta menarik tentang kereta petani yang menjadi jembatan kehidupan bagi masyarakat pedesaan di China.
1. Pasar Berjalan di Atas Rel
Fungsi utama kereta ini jauh melampaui sekadar transportasi. Bagi para petani, gerbong kereta adalah pasar berjalan. Mereka membawa hasil bumi—mulai dari sayuran segar, buah-buahan, hingga unggas—untuk dijual di kota-kota kecil di sepanjang rute.
Beberapa kereta bahkan memodifikasi gerbong secara khusus, menghilangkan kursi untuk memberi ruang lebih bagi keranjang dan karung para petani.
Baca Juga: Sambut Akhir Pekan, Ini 5 Drama China Tayang Bulan November 2025
2. Tarif Super Murah Tidak Berubah Puluhan Tahun
Di saat biaya hidup terus merangkak naik, tarif kereta petani tetap sangat terjangkau. Untuk perjalanan sejauh ratusan kilometer, tiketnya bisa semurah 4 yuan (sekitar Rp 9.500).
Dikutip dari english.news.cn, seorang petani bernama Xue Qing'e, misalnya, hanya perlu membayar 6 yuan untuk ongkos pulang-pergi. Harga yang sangat rendah ini memungkinkan para petani mendapatkan keuntungan maksimal dari penjualan hasil panen mereka.
3. Kecepatan Rendah yang Disengaja
Dengan kecepatan rata-rata hanya sekitar 40 km/jam, kereta ini memberikan kontras tajam dengan kereta cepat yang melesat di atas 300 km/jam.
Kecepatan rendah ini bukan tanpa alasan. Kereta harus berhenti di banyak stasiun kecil di desa-desa terpencil yang tidak akan tersentuh oleh jalur kereta cepat, memastikan konektivitas bagi semua.
4. Ada Perpustakaan hingga Layanan Kesehatan di Dalam Gerbong
Kereta ini terus berinovasi untuk melayani komunitasnya. Beberapa gerbong disulap menjadi "perpustakaan" yang menyediakan sekitar 3.300 buku bagi anak-anak sekolah yang menggunakan kereta ini setiap hari.
Bahkan, sejak tahun 2023, layanan medis gratis secara berkala mulai diperkenalkan di dalam kereta, memungkinkan para penumpang memeriksakan kesehatan tanpa harus mengorbankan waktu berjualan.
Berita Terkait
-
Sambut Akhir Pekan, Ini 5 Drama China Tayang Bulan November 2025
-
Sempat Tolak, Purbaya Akhirnya Mau Bantu Danantara Selesaikan Utang Whoosh
-
Purbaya Duga Pakaian Bekas Impor RI Banyak dari China, Akui Kemenkeu Lambat Tangani
-
Pertama Kalinya Setelah Pandemi, Pertumbuhan Ekonomi China Melambat
-
Tiba di Stasiun Manggarai, Prabowo Jajal KRL Baru dari China dan Tinjau Kereta Khusus Petani
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Mobil Bekas yang Lebih Murah dari Innova dan Fitur Lebih Mewah
Pilihan
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
Terkini
-
Tren Stiker LINE 2025: Emosi, Humor, dan Karya Lokal Jadi Raja Percakapan Digital
-
Infinix Siapkan Note Edge, HP Midrange Layar Lengkung yang Siap Guncang Pasar Indonesia
-
HP Murah Tecno Camon 50 Lolos Sertifikasi di Indonesia, Baterai Makin Jumbo
-
Registrasi SIM Pakai Face Recognition Mulai 2026, Solusi Keamanan atau Ancaman bagi Konter Pulsa?
-
Amazfit Active Max Debut: Baterai Tahan 25 Hari, Usung Layar AMOLED 3.000 Nits
-
6 HP RAM 12 GB Termurah Mulai Rp1 Jutaan, Performa Ngebut untuk Aktivitas Harian
-
Spesifikasi Honor Win: HP Gaming dengan Baterai 10.000 mAh dan Layar Gahar 185 Hz
-
WhatsApp Pecahkan Rekor Tiap Tahun Baru, Ini Deretan Fitur Seru yang Hadir di 2025
-
25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 31 Desember 2025: Ada Icon 113-115 dan Hadiah 2026
-
4 HP Harga Rp2 Jutaan RAM 8 GB Layar AMOLED Masih Worth di Tahun 2026