Tekno / Tekno
Senin, 17 November 2025 | 22:12 WIB
Ilustrasi Indosat Ooredoo Hutchison. [Indosat]
Baca 10 detik
  • Biaya investasi AI yang tinggi membuat kampus kesulitan menyiapkan teknologi dan talenta AI.

  • Indosat Ooredoo Hutchison menggelar Indonesia AI Day for Higher Education untuk mendukung percepatan transformasi digital kampus.

  • Indosat menyediakan infrastruktur dan layanan AI berbasis kolaborasi agar kampus bisa mengakses teknologi tanpa investasi besar

Suara.com - Kehadiran talenta AI dalam jumlah besar di Indonesia terkendala dengan tingginya biaya investasi teknologi kecerdasan buatan di dunia pendidikan terutama di lingkungan perguruan tinggi.

Melihat kondisi ini Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) siap menggelar Indonesia AI Day for Higher Education.

Melihat kondisi Indonesia yang memiliki jumlah kampus paling banyak setelah India, menimbulkan tingginya kompetisi antar perguruan tinggi.

"Indonesia punya kampus paling banyak setelah India. Kita punya sekitar 3.000 atau sekitar 4.000 kampus, bahkan lebih banyak dari China yang penduduknya lebih banyak," ucap Muhammad Rafiq, VP Segment Marketing & Inside Sales, Indosat Ooredoo Hutchison dalam bincang bersama media di kantor Indosat Jakarta, Senin (17/11/2025).

Menurutnya, acara ini menjadi forum mempertemukan para rektor, pimpinan IT kampus, pakar global, untuk membahas percepatan transformasi digital pendidikan tinggi di era kecerdasan buatan.

Ajang ini menekankan komimen Indosat yang bertransformasi menjadi AI Native Company.

Tidak hanya itu, Muhammad Buldansyah, Director & Chief Business Officer Indosat menjelaskan bahwa Indosat juga berperan menjadi AI Telco.

"Menyediakan service-service yang berbasis AI didalamnya. Kita juga sudah mempunya infrastruktur yang sangat kuat," ujarnya.

Muhammad Buldansyah, Director & Chief Business Officer Indosat saat temu dengan wartawan di kantor Indosat, Jakarta, Senin (17/11/2025). [Suara.com/Dythia]

Dia mengungkapkan bahwa untuk menyiapkan teknologi di kampus itu memerlukan biaya tinggi jika dilakukan sendiri.

Baca Juga: Harga Spotify Premium di Indonesia Makin Mahal Gegara AI, Cek Daftar Harga Barunya

"Kalau ada kampus ang mau bikin data center sendiri, beli erver sendiri hanya hitungan jari kampus yang mampu. Indosat berai karena kita sharing the infrastructure bukan hanya dengan kampus-kampus yang lain saja tapi juga dengan semua sektor ndustri yng lain," bebernya.

Kondisi ini yang menurut pria yang akrab disapa Danny itu, membuat harga investasinya jauh lebih murah.

"Kita menyediakan free token untuk pakai GPU kita, untuk pakai platform kita. Kalau mereka punya AI solution, kita punya infrastruktur sehingga nggak perlu invest gede sekali," jelasnya.

Seperti diketahui, Indosat juga sudah menjalin kerja sama dengan Nvidia dan memiliki mitra internal untuk memenuhi berbagai kebutuhan AI di industri yang berbeda-beda.

Dia juga menjelaskan pentingnya sektor pendidikan dalam pembentukan talenta AI Indonesia.

"Indonesia membutuhkan AI enable talent yang luar biasa banyaknya karena untuk menjadi negara yang sesuai visi pemerintah, 2045 Indonesia membutuhkan talent-talent yang mempunya perangkat maupu kemampuan dalam hal AI," ungkapnya.

Load More