Tekno / Sains
Selasa, 25 November 2025 | 14:42 WIB
Ilustrasi golongan darah (Pexels)

Karena jumlah pemilik darah ini sangat sedikit, para peneliti mencoba menciptakan Rh null di laboratorium.

Mengutip BBC, pada 2018 ilmuwan dari Universitas Bristol berhasil memodifikasi sel darah menggunakan teknologi CRISPR-Cas9, dengan menghilangkan gen yang menghasilkan antigen tertentu, termasuk Rh.

Hasilnya, mereka menciptakan sel darah merah yang sangat kompatibel dan bebas antigen utama penyebab reaksi transfusi.

Penelitian serupa dilakukan di beberapa negara seperti Kanada, Spanyol, dan Amerika Serikat. Tim peneliti di Barcelona bahkan berhasil mengambil sel darah dari donor Rh null lalu memodifikasinya menjadi golongan O Rh null yang lebih fleksibel untuk penggunaan medis.

Meski demikian, para ilmuwan menegaskan bahwa produksi darah buatan masih jauh dari tahap penggunaan massal. Tantangan terbesarnya adalah membuat sel darah buatan matang dan stabil sebagaimana sel darah dalam tubuh manusia.

Walau teknologi berkembang pesat, pembuatan darah melalui rekayasa genetik masih dikendalikan ketat oleh regulasi global. Selain itu, prosesnya membutuhkan biaya besar dan uji klinis panjang sebelum dapat digunakan secara resmi dalam layanan kesehatan.

Untuk sementara waktu, pasien bergolongan darah langka seperti Rh null masih harus mengandalkan donor asli.

Meski begitu, penelitian terus berjalan dengan harapan suatu hari transfusi darah tidak lagi dibatasi oleh kecocokan donor dan penerima.

Jika darah universal benar-benar berhasil diwujudkan, prosedur medis modern bisa mengalami perubahan besar, terutama dalam situasi darurat dan operasi besar.

Baca Juga: Fakta-fakta Golongan Darah P, Golongan Darah Baru dan Langka Ditemukan di China

Kontributor : Gradciano Madomi Jawa

Load More