Tekno / Sains
Senin, 08 Desember 2025 | 14:00 WIB
Kawah di Merkurius. [NASA]

Suara.com - Sebuah analisis astronomi yang kembali mencuri perhatian publik menunjukkan fakta mengejutkan: Merkurius bukan hanya planet terdekat dari Matahari, tetapi juga planet yang paling sering berada paling dekat dengan hampir semua planet lain, termasuk Bumi dan bahkan Neptunus. 

Temuan ini pertama kali dipublikasikan oleh sekelompok insinyur dari NASA, Los Alamos National Observatory, dan US Army Engineer Research and Development Center.

Selama ini, banyak orang meyakini bahwa Venus adalah planet yang paling dekat dengan Bumi karena orbitnya yang bersebelahan. Namun, menurut para peneliti, anggapan itu hanya benar jika dihitung berdasarkan jarak minimum antarplanet pada titik orbit tertentu.

Bila dihitung rata-rata posisi planet sepanjang orbitnya, hasilnya justru berbeda—Merkurius lebih sering berada dekat Bumi dibandingkan Venus maupun Mars.

Mengutip IFL Science (7/12/2025), kesimpulan tersebut didapat melalui simulasi komputer yang berjalan selama 10.000 tahun, mengamati jarak rata-rata antara delapan planet di Tata Surya. Model itu menghitung kedekatan tiga planet terdekat Bumi—Mars, Venus, dan Merkurius. 

Hasilnya menunjukkan bahwa karena orbit Merkurius berada lebih dekat ke Matahari, ia lebih sering berada pada posisi yang relatif dekat dengan Bumi selama periode orbit yang panjang.

Tim peneliti menjelaskan bahwa kesalahpahaman ini telah lama tersebar karena kebanyakan orang—termasuk penulis sains populer—menggunakan metode perhitungan jarak yang kurang tepat.

Posisi Merkurius, Venus, dan Mars. [Space]

Alih-alih menggunakan jarak rata-rata yang mempertimbangkan seluruh perjalanan orbit, banyak publikasi hanya melihat jarak terdekat pada momen tertentu. Hal ini membuat Venus seolah-olah menjadi tetangga terdekat Bumi, padahal secara keseluruhan justru tidak demikian.

Untuk menjelaskan temuan ini, para ahli menggunakan pendekatan matematis bernama point-circle method (PCM). Metode tersebut mengasumsikan orbit dua planet berbentuk lingkaran yang konsentris dan berada dalam satu bidang. 

Baca Juga: Gaya Hidup Ramah Bumi: Perpanjang Umur Barang, Kurangi Sampah, Hidup Lebih Sustainable

Dengan pendekatan ini, dihitunglah rata-rata jarak antara dua planet saat mereka mengelilingi Matahari. Hasil perhitungan PCM menunjukkan pola yang disebut sebagai “whirly-dirly corollary,” istilah yang mereka ambil dari serial kartun Rick and Morty.

Mengutip IFL Science (8/12/2025), Corollary itu berbunyi: semakin kecil radius orbit sebuah planet, semakin kecil pula jarak rata-rata planet tersebut dengan planet lain yang juga mengorbit Matahari. Dengan kata lain, karena Merkurius memiliki radius orbit terkecil—sekitar 0,39 AU (Astronomical Unit), lebih kecil daripada Venus yang 0,72 AU—maka ia menjadi planet yang paling sering berada dekat dengan planet lain.

Yang lebih mengejutkan, analisis yang dijabarkan dalam jurnal Physics Today itu menyebut bahwa Merkurius juga merupakan planet terdekat rata-rata bagi Neptunus, planet terjauh dari Matahari. 

Meski Neptunus berada di bagian paling luar Tata Surya, jarak rata-rata antara kedua planet ini tetap lebih kecil dibandingkan jaraknya dengan Uranus, Saturnus, atau Jupiter.

Fenomena ini terdengar tidak masuk akal pada awalnya, tetapi hasil simulasi 10.000 tahun tersebut memperkuat kesimpulan bahwa orbit Merkurius yang sangat kecil dan cepat membuatnya lebih sering “menyusul” kedekatan dengan planet lain, meski pada jarak sebenarnya tetap sangat jauh. Prinsip ini berlaku untuk seluruh tujuh planet lain—Merkurius selalu muncul sebagai tetangga terdekat dalam perhitungan rata-rata.

Para peneliti menekankan bahwa temuan ini tidak mengubah pemahaman dasar tentang tata letak Tata Surya. Urutan planet tetap sama: Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Namun, penelitian ini menyoroti pentingnya metode perhitungan yang tepat ketika membahas jarak antarplanet.

Load More