Beberapa orang tua bahkan mengatakan terpaksa mengajari anak mereka cara menggunakan VPN atau metode lain untuk menghindari pembatasan. Bagi mereka, melarang anak menggunakan media sosial hanya akan menciptakan ketimpangan sosial di antara teman-teman sekolah.
Dari sisi anak-anak, sebagian menganggap larangan ini merugikan komunitas tertentu, seperti kelompok dengan minat khusus yang sangat bergantung pada ruang online untuk menemukan teman dan mendapatkan dukungan emosional. “Bagi sebagian orang, ini satu-satunya tempat mereka bisa berbicara dan mencari bantuan,” kata seorang remaja berusia 14 tahun
Pemerintah menegaskan bahwa transparansi menjadi bagian penting dari kebijakan ini. Inman Grant mengatakan pihaknya akan meminta laporan rutin dari setiap platform, termasuk jumlah akun yang telah dihapus, upaya mencegah pembuatan akun baru oleh pengguna di bawah umur, serta data terkait penyalahgunaan atau pelanggaran. Semua informasi tersebut akan dipublikasikan.
Selain itu, sebuah tim akademis independen akan mengevaluasi dampak larangan ini dalam jangka pendek, menengah, dan panjang. Mereka akan menilai apakah anak-anak tidur lebih baik, lebih sering berolahraga, lebih banyak membaca, hingga apakah penggunaan obat antidepresan menurun. Pemerintah juga ingin mengetahui apakah larangan ini justru mendorong remaja masuk ke “sisi gelap internet” atau menggunakan cara ilegal untuk menghindari pembatasan.
Platform seperti Snapchat mengingatkan remaja agar tidak membagikan nomor telepon mereka secara publik dalam upaya mempertahankan kontak dengan teman-teman sebelum akun mereka ditutup.
Pemerintah juga telah menghubungi 15 platform tambahan yang belum masuk daftar awal untuk menilai apakah mereka seharusnya ikut memblokir pengguna di bawah umur. Yope dan Lemon8 termasuk di antara platform yang kini diperiksa.
Kontributor : Gradciano Madomi Jawa
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
-
Penipuan Pencairan Dana Hibah SAL, BSI: Itu Hoaks
Terkini
-
7 Rekomendasi HP Chipset Dimensity 9400, Harga Termurah Dapat Performa Terbaik
-
POCO C85 5G Resmi Debut: HP Murah Pesaing 'Si Kembar' Realme C85 5G
-
Cara Mudah Menampilkan Baris Tersembunyi di Microsoft Excel
-
Katsuhiro Harada Tinggalkan Bandai Namco Setelah 30 Tahun Bersama Tekken
-
Teaser Beredar, Tomb Raider Anyar Bakal Terungkap di The Game Awards 2025
-
27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 10 Desember: Ada 300 Shards dan Pemain 112-115
-
Axioo Luncurkan Hype R Flip: Laptop 2-in-1 OLED Ultra Fleksibel untuk Kreator Modern
-
58 Kode Redeem FF Terbaru 10 Desember: Diamond Gratis, Mythos Fist, dan Skin M60 Menanti
-
Oppo Find X9 Series Bawa Revolusi: Baterai Terbesar di Flagship, Daya Tahan 2 Hari!
-
Fitur Utama Redmi Note 15 5G Terungkap, Ada Seri Master Pixel Edition