Suara.com - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menekankan sekolah tidak boleh terlibat aktivitas politik, termasuk pada masa Pilkada 2024.
Pernyataan itu sekaligus mengomentari kejadian tiga siswa TK di Kecamatan Pamotan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, dikeluarkan dari sekolah karena orangtuanya beda pilihan bupati dengan pihak yayasan di Pilkada Rembang 2024.
"Wah itu enggak boleh terjadi. Itu kemarin saya sebut, supaya tidak ada politisasi di lembaga pendidikan, itu yang saya sebut," kata Mu'ti, ditemui Hotel Westin, Jakarta, Selasa (26/11/2024).
Dia menegaskan bahwa guru dan sekolah harus netral selama Pilkada, sekalipun mungkin ada pihak politisi dalam jajaran yayasan sekolah.
"Guru itu harus netral di sekolah, sekolah harus bebas dengan politik, walaupun ada orang politik," katanya. Sebelumnya diberitakan A, salah satu wali murid yang dikeluarkan dari TK Darul Fiqri di Dukuh Cikalan, mengaku diberi perintah oleh pihak yayasan untuk mencoblos salah satu Paslon Bupati dan Wakil Bupati Rembang.
Namun A menolak karena telah memiliki pilihannya sendiri. Lantaran hal tersebut, A pun memilih anaknya dikeluarkan dari sekolah.
Video Editor: RF
Kontributor : Wivy Hikmatullah
Berita Terkait
-
Prabowo Minta Bahasa Portugis Diajarkan di Sekolah, Mendikdasmen Hingga Sejarawan Bereaksi
-
Ketua KPU: Dunia Sampai Akhirat Tak Akan Ada Lagi, Pemilu Serentak Hanya di Indonesia!
-
Partisipasi Publik di Pilkada 2024 Naik Kelas: 4 Provinsi Raih Predikat Fully Participatory
-
Kemendagri Beberkan 'Penyakit Kronis' Demokrasi: Politik Uang Merajalela Akibat Banyak Warga Miskin!
-
Yaqut Cholil Qoumas: Keponakan Gus Mus yang Kini Dicekal KPK
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Nasihat "Nyeleneh" Tora Sudiro di Pernikahan Boiyen yang Bikin Tamu Ngakak!
-
Bikin Penasaran, Hifdzi Khoir Blak-blakan Soal Isi Bingkisan Unik dari Pernikahan Boiyen
-
Kaget Parah! Rafael Tan Tak Percaya Boiyen Menikah, Ternyata Ini Alasannya!
-
Teka-teki Hadiah Andre Taulany di Nikahan Boiyen: Bikin Tamu Lain Ikutan Ngakak
-
Guru Luwu Utara yang Dipecat Karena 'Bantu' Honorer Kini Direhabilitasi Penuh oleh Presiden Prabowo
-
Fakta Sebenarnya di Balik Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu
-
Sidak Bea Cukai, Purbaya Heran Barang Rp117 Ribu Dijual Rp50 Juta di Pasaran
-
Acara Keseruan Youth Economic Summit 2025
-
Jennifer Coppen Tanggapi Isu Dijodohkan dengan Na Daehoon, Tegaskan Hanya Rekan Kerja
-
Pendamping Hukum Duga Suku Anak Dalam Jadi 'Kambing Hitam' Sindikat Penculikan Bilqis