Suara.com - Budi Karya Sumadi, Ketua Harian Kagama dan mantan Menteri Perhubungan Republik Indonesia, berbagi kisah inspiratif dalam podcast terbaru Kagama yang dipandu oleh Ajar Edi, Ketua Komunitas Kagama AI.
Dalam perbincangan yang penuh wawasan, BKS, sapaan akrabnya, menceritakan perjalanan hidupnya yang penuh tantangan, kerja keras, dan keteguhan hati, yang membawanya dari seorang "underdog" menjadi salah satu tokoh penting dalam pemerintahan Indonesia.
Dari "Underdog" Menjadi Menteri
BKS memulai cerita dengan mengungkapkan bahwa ia bukanlah sosok yang menonjol sejak kecil. Ia mengaku lulus pertama di angkatannya, tetapi tetap merasa biasa saja di mata teman-temannya.
Namun, lewat kerja keras dan ketekunan, ia mampu meraih posisi-posisi penting, termasuk menjadi Direktur di perusahaan swasta, Presiden Direktur Ancol, dan akhirnya Menteri Perhubungan selama dua periode.
"Saya orang yang biasa saja, tapi dengan usaha, saya bisa mencapai sesuatu yang luar biasa," kata BKS dikutip Minggu (22/12/2024)
Kunci Sukses: Kerja Keras dan Berserah Diri
BKS mengungkapkan bahwa untuk mempertahankan semangat kerja keras, ia mengandalkan dua hal yakni introspeksi dan mencari "kuda pacu" atau saingan yang dapat memotivasi diri untuk terus maju.
"Kita harus lebih baik dari mereka," katanya.
Baca Juga: Diberi Penghargaan oleh Kaisar Jepang, Budi Karya Sumadi: Ini untuk Indonesia
Namun, ia juga menekankan pentingnya berserah diri kepada Tuhan, mengandalkan kekuatan doa, dan percaya bahwa segala sesuatu bisa dicapai dengan niat yang tulus.
Aktivitas Pasca-Menteri: Kembali ke Akar Sosial dan Kesehatan
Setelah menyelesaikan tugasnya sebagai Menteri Perhubungan, BKS kini fokus pada kegiatan sosial dan pengembangan bisnis kecil, termasuk mendirikan Arkana, sebuah kelompok yang berfokus pada pembangunan sosial dan kemajuan bangsa.
Ia juga rutin menjalani olahraga lari, termasuk "Timik-Timik," yang ia perkenalkan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kebugaran tubuh.
"Olahraga itu tidak harus berat. Timik-Timik adalah cara sederhana untuk menjaga kesehatan," ungkapnya.
Pemberian Penghargaan Internasional dan Warisan Legacy
BKS juga menceritakan perolehannya sebagai penerima penghargaan bergengsi internasional, seperti Bintang Mahaputera Adipradana dan "The Order of the Rising Sun" dari Kaisar Jepang, yang ia terima atas kontribusinya dalam mengelola sektor transportasi di Indonesia.
Menurut BKS, pemberian bantuan luar negeri harus dijalankan dengan serius dan penuh tanggung jawab, karena kesempatan seperti itu tidak datang dua kali.
Peran Kagama dalam Menumbuhkan Generasi Baru
Sebagai Ketua Harian Kagama, BKS mengajak seluruh alumni untuk lebih aktif berkontribusi dalam komunitas. Ia menekankan pentingnya membangkitkan semangat anak muda dan memperkuat hubungan antar alumni.
"Kagama harus jadi tempat untuk menumbuhkan semangat kebersamaan, kerja keras, dan memberikan kontribusi nyata bagi bangsa," katanya.
Pesan BKS sangat jelas: "Generasi muda harus memiliki kompetensi, kemampuan untuk bergaul, dan semangat untuk terus berkembang. Jangan hanya bermimpi sendiri, tapi bergaul dan belajar dari sesama."
Dengan perjalanan yang penuh warna ini, Budi Karya Sumadi telah memberikan contoh nyata bagaimana kerja keras, ketulusan, dan semangat untuk terus maju dapat membawa perubahan besar, baik untuk diri sendiri maupun masyarakat luas.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
Terkini
-
Tatang Yuliono, Bangun Koperasi Merah Putih dengan Sistem Top Down
-
Reski Damayanti: Mengorkestrasi Aliansi dalam Perang Melawan Industri Scam
-
Andi Fahrurrozi: Engineer Dibajak Timur Tengah saat Bisnis Bengkel Pesawat Sedang Cuan
-
Dewa Made Susila: Pasar Otomotif Sudah Jenuh, Saatnya Diversifikasi
-
Wawancara Khusus Jenderal Dudung: Buka-Bukaan Kontroversi KPR Prajurit TNI AD Rp586,5 Miliar
-
Nirwala Dwi Heryanto: Orang yang Jatuh Cinta Paling Mudah Kena Penipuan Mengatasnamakan Bea Cukai
-
Penuh Tantangan, Ketua KPU Beberkan Dinamika Pemilu 2024 hingga Polemik Pengadaan Private Jet
-
Wawancara Eksklusif: Bro Ron Lawan Kaesang dengan Politik 'Akar Rumput', Bukan Modal Duit
-
SVP Bullion Business BSI: Emas Tak Lagi Harus Disimpan di Rumah
-
Eksklusif: Duta Besar Iran Bicara Gencatan Senjata, Serangan Balasan, dan Masa Depan Konflik