Suara.com - Belajar dari kisah Iron Man, di mana Tony Stark punya perusahaan besar yang sempat meraup untung dari peperangan (dengan memproduksi senjata), mungkin anak-anak pun kini sebenarnya sudah bisa tahu soal hubungan bisnis dan perang. Namun mungkin banyak juga yang belum paham, atau bahkan tak percaya soal ini. Yaitu bahwa perang akan selalu ada karena memang ada pihak-pihak yang meraih profit (dalam arti sebenarnya) dari hal tersebut.
Beberapa hari lalu, situs 24/7 Wall St pun telah merilis daftar 10 perusahaan (rata-rata di Amerika Serikat) yang paling banyak meraih untung dari perang. Lebih tepatnya, mereka mendapatkan banyak pemasukan dari bisnis yang berhubungan langsung dengan perang, seperti teknologi, persenjataan, logistik dan lain-lain.
Catatan ini sendiri sebenarnya berdasarkan pada pembukuan tahun 2012, yang juga menjadi poin penting karena dianggap sebagai salah satu titik menurunnya belanja militer AS khususnya. Proses penarikan pasukan AS dari Irak dan Afghanistan disebut sebagai salah satu faktor penurunan itu.
Dalam periode itu (2011-2012), belanja militer disebut menurun cukup signifian, dari 159 miliar dolar AS (Rp1.807 triliun) menjadi 115 miliar dolar AS (hampir Rp1.307 triliun). Walau demikian, berdasarkan data dari Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI), 100 produsen senjata dan kontraktor jasa militer terbesar AS justru mencatatkan rekor penjualan persenjataan tahun itu yang mencapai 395 miliar dolar AS (Rp4.489 triliun).
Daftar peringkat dari 24/7 Wall St ini dibuat dengan memperhitungkan data SIPRI tersebut, yang memasukkan elemen-elemen penjualan persenjataan mulai dari konsultasi, pesawat, kendaraan, hingga senjata, begitu pula dengan kontrak dengan pemerintah. Data memperhitungkan pula total penjualan dan laba masing-masing perusahaan, jumlah karyawannya, dibandingkan dengan data belanja militer AS.
Berikut daftarnya berdasarkan urutan:
10. L-3 Communications
-Penjualan persenjataan 2012: 10,8 miliar dolar AS
-Total penjualan 2012: 13,1 miliar dolar AS
-Laba 2012: 782 juta dolar AS
-Karyawan pada 2012: 51.000 orang
L-3 Communications Holdings Inc (kode NYSE: LLL) mencatatkan angka penjualan persenjataan yang menurun pada 2012, yaitu total 10,8 miliar dolar AS, dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 12,5 miliar dolar. Namun tetap saja, penjualan persenjataan menguasai 82 persen angka total penjualan L-3 di 2012. Empat unit bisnis utama L-3 adalah komunikasi keamanan, sistem elektronik, solusi platform dan logistik, serta solusi keamanan nasional.
9. Finmeccanica
-Penjualan persenjataan 2012: 12,5 miliar dolar AS
-Total penjualan 2012: 22,1 miliar dolar AS
-Laba 2012: -1 miliar dolar AS (rugi)
-Karyawan pada 2012: 67.408 orang
Penyelidikan kasus korupsi yang berlanjut termasuk menggoyang raksasa bidang pertahanan dan ruang angkasa Italia ini. Pada 2012, Finmeccanica mencatatkan penjualan persenjataan lebih rendah 2 miliar dolar AS dibanding tahun sebelumnya, yaitu 12,5 miliar dolar, sementara juga melaporkan kerugian bersih senilai 1 miliar dolar di tahun itu. Penangkapan CEO Giuseppe Orsi dalam kasus suap pada awal 2013, yang diikuti pengunduran dirinya, juga berdampak pada tertundanya pembayaran dalam jumlah besar dari India.
8. United Technologies
-Penjualan persenjataan 2012: 13,5 miliar dolar AS
-Total penjualan 2012: 62,2 miliar dolar AS
-Laba 2012: 5,2 miliar dolar AS
-Karyawan pada 2012: 218.300 orang
United Technologies Corp's (NYSE: UTX) mencatatkan penjualan persenjataan yang meningkat pada 2012, satu-satunya yang mengalami itu dari daftar 10 besar ini. Laba total perusahaan itu pada 2012 mencapai 5,2 miliar dolar AS, atau terbesar ketiga di antara perusahaan persenjataan lainnya. Divisi Sikorsky miliknya, yang dikenal terutama lewat helikopter Black Hawk dan Seahawk, menyumbang 4,5 miliar dolar AS dari nilai penjualan tahun itu. Belum lagi dari divisi Pratt & Whitney yang memproduksi mesin pesawat.
7. EADS
-Penjualan persenjataan 2012: 15,4 miliar dolar AS
-Total penjualan 2012: 72,6 miliar dolar AS
-Laba 2012: 1,6 miliar dolar AS
-Karyawan pada 2012: 140.000 orang
European Aeronautic Defence and Space Company atau EADS sempat hendak merger dengan BAE pada 2012, namun harus terganjal persetujuan para pemimpin Eropa, terutama terkait undang-undang antimonopoli. Total penjualan persenjataan EADS pada 2012 sendiri sebenarnya dilaporkan menurun 1 miliar dolar AS dibanding tahun sebelumnya, namun tetap membuatnya bertahan di posisi ketujuh. Pada 2014, guna merefleksikan kontribusi besar bisnis pesawat komersial Airbus dalam perusahaan itu, mereka pun memutuskan mulai menggunakan nama Airbus Group.
6. Northrop Grumman
-Penjualan persenjataan 2012: 19,4 miliar dolar AS
-Total penjualan 2012: 25,2 miliar dolar AS
-Laba 2012: 2 miliar dolar AS
-Karyawan pada 2012: 68.100 orang
Northrop Grumman Corp (NYSE: NOC) adalah perusahaan yang berbasis di Virginia, dengan spesialisasi pada sistem (persenjataan) tanpa awak, radar pertahanan rudal, serta sistem respons situasi kritis.
5. General Dynamics
-Penjualan persenjataan 2012: 20,9 miliar dolar AS
-Total penjualan 2012: 31,5 miliar dolar AS
-Laba 2012: -332 juta dolar AS
-Karyawan pada 2012: 92.200 orang
Ini adalah perusahaan besar lainnya yang juga berbasis di Virginia. Mulai 2012, General Dynamics Corp (NYSE: GD) sebenarnya juga merasakan penurunan dalam angka penjualan persenjataan mereka, namun tetap saja masih bisa masuk dalam daftar lima besar. Unit usaha sistem pertempuran mereka adalah salah satu yang diandalkan, dengan US Army sebagai pelanggan utama.
4. Raytheon
-Penjualan persenjataan 2012: 22,5 miliar dolar AS
-Total penjualan 2012: 24,4 miliar dolar AS
-Laba 2012: 1,9 miliar dolar AS
-Karyawan pada 2012: 67.800 orang
Sama seperti kebanyakan perusahaan lainnya, Raytheon Co (NYSE: RTN) juga mencatatkan angka penjualan persenjataan yang sedikit menurun pada 2012 dibanding tahun sebelumnya. Memiliki sejarah panjang sejak 1922, Raytheon sudah dikenal sebagai pihak yang berada di belakang militer AS di berbagai peperangan, bahkan termasuk juga dalam pendaratan Apollo 11 di bulan. Penurunan belanja militer AS tidak terlalu mempengaruhi mereka karena belakangan ekspor senjatanya ke luar negeri jauh meningkat.
3. BAE Systems
-Penjualan persenjataan 2012: 26,9 miliar dolar AS
-Total penjualan 2012: 28,3 miliar dolar AS
-Laba 2012: 2,6 miliar dolar AS
-Karyawan pada 2012: 88.200 orang
Ini adalah kontraktor alias perusahaan persenjataan yang terbesar di luar AS. Angka penjualan persenjataannya pada 2012 mencapai 26,9 miliar dolar AS, yang merupakan 95 persen dari total angka penjualan perusahaan itu. Namun, kontraktor terbesar bagi militer Inggris Raya itu sempat harus terpukul oleh pemotongan anggaran belanja besar-bearan di Kementerian Pertahanan Inggris, plus gagalnya merger dengan EADS pada 2012.
2. Boeing
-Penjualan persenjataan 2012: 27,6 miliar dolar AS
-Total penjualan 2012: 81,7 miliar dolar AS
-Laba 2012: 3,9 miliar dolar AS
-Karyawan pada 2012: 174.400 orang
Kendati penjualan persenjataan hanya berkontribusi 34 persen dalam penghasilan Boeing Co (NYSE: BA) pada 2012, namun mereka tetap bertahan sebagai kontraktor militer terbesar kedua sejagad tahun ini. Segmen bisnis pesawat komersialnya berkontribusi besar, mencapai 49,1 miliar dolar AS angka penghasilan pada 2012.
Berita Terkait
Terpopuler
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 6 Oktober 2025, Banjir Ribuan Gems dan Kesempatan Klaim Ballon d'Or
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga Mulai Rp6 Jutaan, Ramah Lingkungan dan Aman Digunakan saat Hujan
Pilihan
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
Terkini
-
Perencanaan dan e-RDKK yang Tepat Jadi Kunci Optimalisasi Penyerapan Pupuk Subsidi di Aceh
-
RI Resmi Punya Pembangkit Listrik Paling Canggih Se-Asia Tenggara
-
Bahlil: Permen Minerba akan Prioritaskan UMKM dan Koperasi Lokal, Bukan dari Jakarta
-
Purbaya Minta Tak Perlu Ada Wamenkeu Baru: Dari Pada Saya Pusing
-
Dirut BSI Tunggu Menkeu Purbaya untuk Jelaskan Penyerapan Dana Titipan Pemerintah
-
Investasi Makin Mudah, BNI Tawarkan ORI028 Lewat wondr by BNI
-
Atasi Konflik Tambang, Menkop Usul IUP Timah Dikelola Koperasi Merah Putih
-
Pembiayaan Iklim Jadi Tantangan, Indonesia Butuh USD 28 Miliar untuk Transisi Hijau
-
Pertamina Pastikan Pertalite Tidak Mengandung Etanol
-
Kandungan Etanol di BBM Pertamina Bikin Heboh, Ternyata Sudah jadi Tren Global