Suara.com - Investor asing yang akan melakukan investasi di sektor properti di Australia akan dievaluasi terlebih dahulu oleh Komite Nasional Parlemen. Langkah ini dilakukan menyusul adanya laporan tentang masuknya investor Cina yang semakin menekan pembeli lokal.
Kepala Komite Nasional Parlemen Australia, Kelly O’Dwyer mengatakan, parlemen meminta investor memberikan kerangka kerja sebelum melakukan investasi di sektor properti. Dengan demikian, Komite bisa mengetahui apakah masuknya investor itu akan meningkat stok perumahan atau justru membuat harga membumbung tinggi.
“Kami tahu bahwa mimpi warga Australia adalah mempunyai rumah sendiri dan itu seamkin sulit, bahkan dengan dua orang yang bekerja serta tabungan selama bertahun-tahun,” kata O’Dwyer.
Karena itu, Komite Nasional Parlemen akan memastikan warga negara Australia tidak akan dipersulit dalam membeli rumah. Beberapa waktu lalu, bank Credit Suisse memperkirakan investor Cina akan mengucurkan dana 36 juta dolar Amerika atau sekitar Rp406 miliar dalam tujuh tahun ke depan di sektor properti.
Hal tersebut akan memicu naiknya harga rumah di Australia yang sudah menjadi salah satu harga rumah termahal di dunia. Masih dari data Credit Suisse, pembeli asal Cina – yang dibatasi hanya boleh membeli rumah baru – membeli 12 persen rumah baru setiap tahun.
Namun, konsentrasi terbesar ada di kota Sidney dan Melbourne dengan persentase 18 persen dan 14 persen. Artinya, mereka mempunyai kekuatan yang lebih besar untuk membeli rumah di daerah yang harga properti tengah menanjak. (AFP/CNA)
Berita Terkait
-
Survei BI: Harga Properti Stagnan, Penjualan Rumah Kelas Menengah Turun
-
PANI Laporkan Proyek Ambisius Berkapasitas 104 Ribu Orang
-
Antusiasme Suporter Ciptakan Rekor Saat Timnas Futsal Indonesia Melawan Australia
-
Fluktuasi Ekonomi! CBDK Revisi Target Pra-Penjualan 2025 Jadi Rp508 Miliar
-
7 Alasan Generasi Muda Harus Pertimbangkan Tinggal di Pusat Kota: Nomor 4 Bikin Tenang!
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
Terkini
-
KJP Plus Tahap II 2025 Cair untuk 707 Ribu Siswa DKI, Cek Nominalnya
-
23 Juta Peserta BPJS Kesehatan Nunggak Iuran, Bakal Dapat Pemutihan Semua?
-
4 Fakta Jusuf Kalla Geram, Tuding Rekayasa Mafia Tanah GMTD Lippo Group
-
Saham PJHB ARA Hari Pertama, Dana IPO Mau Dipakai Apa Saja?
-
PGN Mulai Bangun Proyek Injeksi Biomethane di Pagardewa
-
Qlola by BRI Bawa Revolusi Baru Pengelolaan Keuangan Digital, Raih Anugerah Inovasi Indonesia 2025
-
ReforMiner Institute: Gas Bumi, Kunci Ketahanan Energi dan Penghematan Subsidi!
-
Isi Pertemuan Prabowo, Dasco, dan Menkeu Purbaya Rabu Tadi Malam
-
Survei BI: Harga Properti Stagnan, Penjualan Rumah Kelas Menengah Turun
-
Bank Mandiri Wujudkan Komitmen Sosial Bagi 60.000 Warga Indonesia: 27 Tahun Sinergi Majukan Negeri