Suara.com - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menilai, kebijakan “tapering” alias pengurangan stimulus oleh Bank Sentral Amerika Serikat bukan lagi sebagai hal yang menakutkan. Kata Agus, sejak diterapkan pada akhir Januari lalu, kebijakan “tapering” tersebut tidak mempengaruhi nilai tukar rupiah. Bahkan, kata Agus, nilai tukar rupiah sudah menguat lebih dari lima persen di sepanjang tahun ini.
“Melihat kegiatan tapering oleh Bank Sentral Amerika, ketika itu semua khawatir dan sudah 3 bulan semua merasa ini dalam keadaan baik jadi ini perkembangan yang baik,” kata Agus di Gedung Bank Indonesia, Senin (17/3/2014).
Sejak akhir Januari lalu, Bank Sentral Amerika Serikat memutuskan untuk mengurangi stimulus bagi perekonomian Amerika Serikat dengan cara mengurangi pencetakan jumlah dolar Amerika. Dengan kebijakan itu, uang dolar Amerika yang dicetak berkurang dari 85 miliar dolar menjadi 65 miliar dolar.
Pengurangan tersebut telah mempengaruhi nilai tukar mata uang sejumlah negara berkembang. Berkurangnya pasokan dolar membuat sejumlah investor mulai menarik diri dari negara berkembang sehingga membuat mata uang di negara berkembang melemah.
Pada tahun ini, rupiah terus menguat terhadap dolar Amerika Serikat. Hari ini, rupiah sempat menguat hingga di posisi Rp11.259 per dolar Amerika. Kinerja Rupiah merupakan yang terbaik di dunia pada tahun ini bersama dengan rupee India.
Berita Terkait
-
BI: Ekonomi Indonesia Bisa Tertekan Imbas Bencana Aceh-Sumatra
-
Bank Indonesia : Pasokan Uang Tunai di Wilayah Bencana Sumatera Aman
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
-
BI Perpanjang Batas Waktu Pembayaran Tagihan Kartu Kredit
-
Pengusaha Masih Males Ambil Utang ke Bank, Dana Kredit Nganggur Capai Rp2.500 Triliun
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Menaker Mau Tekan Kesenjangan Upah Lewat Rentang Alpha, Solusi atau Masalah Baru?
-
Pati Singkong Bisa Jadi Solusi Penumpukan Sampah di TPA
-
BRI Terus Salurkan Bantuan Bencana di Sumatra, Jangkau Lebih dari 70.000 Masyarakat Terdampak
-
Laporan CPI: Transisi Energi Berpotensi Tingkatkan Pendapatan Nelayan di Maluku
-
SPBU di Aceh Beroperasi Normal, BPH Migas: Tidak Ada Antrean BBM
-
Purbaya Gelar Sidang Debottlenecking Perdana Senin Depan, Selesaikan 4 Aduan Bisnis
-
Purbaya Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI: 5,2% di 2025, 5,4% pada 2026
-
Menaker Yassierli Klaim PP Pengupahan Baru Hasil Kompromi Terbaik: Belum Ada Penolakan Langsung
-
Purbaya Sentil Balik Bank Dunia soal Defisit APBN: Jangan Terlalu Percaya World Bank!
-
Bank Mandiri Dorong Akselerasi Inklusivitas, Perkuat Ekosistem Kerja dan Usaha Ramah Disabilitas