Suara.com - Pemerintah diminta menghapus program mobil murah ramah lingkungan (Low Cost Green Car). Wakil Direktur Reforminer Institute Komaidi Notonegoro mengatakan, program mobil murah ramah lingkungan hanya akan menambah beban bbm subsidi.
Menurut dia, pemerintah tidak bisa memaksa pemilik mobil murah ramah lingkungan untuk mengisi dengan bbm non subsidi. Karena, mobil mewah yang punya kapasitas lebih besar masih dibolehkan untuk mengkonsumsi bbm subsidi.
“Logikanya begini, mobil mewah itu kan masih boleh pakai bbm subsidi, lalu kenapa mobil murah tidak boleh. Lagipula, orang yang beli mobil murah kan belum tentu punya kemampuan finansial untuk membeli bbm non subsidi. Saya pikir ini kebijakan yang akan semakin menambah beban konsumsi bbm subsidi,” kata Komaidi ketika dihubungi suara.com melalui sambungan telepon, Selasa (8/4/2014).
Komaidi menambahkan, aturan tentang sanksi yang akan diberikan kepada pemilik mobil murah ramah lingkungan yang masih mengkonsumsi bbm subsidi juga hal yang sia-sia. Menurut dia, aturan itu hanya akan menambah pekerjaan bagi pemerintah.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Chatib Basri telah menyurati Menteri Perindustrian MS Hidayat terkait mobil murah ramah lingkungan(LCGC) yang masih mengkonsumsi BBM subsidi. Chatib khawatir, konsumsi BBM subsidi melonjak seiring dengan peningkatan penjualan LCGC. Pemerintah melalui Peraturan Menteri Perindustrian sebenarnya sudah mengharuskan industri mencantumkan kewajiban pemakaian BBM non-subsidi di produknya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
Terkini
-
Pemerintah Diminta Untuk Pikir-pikir Terapkan Kebijakan B50
-
Proyek Tol Serang-Panimbang Ditargetkan Rampung 2027
-
Prabowo Mau Kirim 500 Ribu Tenaga Kerja ke Luar Negeri, Siapkan Anggaran Rp 8 Triliun
-
BRI Perkuat Ekonomi Rakyat Lewat Akad Massal KUR dan Kredit Perumahan
-
PTBA Jajal Peluang Gandeng China di Proyek DME usai Ditinggal Investor AS
-
HUT ke-130 BRI: Satu Bank Untuk Semua, Wujud Transformasi Digital
-
Bank Mandiri Semarakkan Aksi Berkelanjutan Looping for Life di Livin' Fest 2025
-
OCBC Nilai Investor Masih Percaya pada Fundamental Ekonomi Indonesia
-
BI Proyeksi Ekspor dan Belanja Pemerintah Topang Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III
-
Amman Mineral Dapat Restu Pemerintah untuk Ekspor Konsentrat Tembaga