Suara.com - Menteri Keuangan Chatib Basri memastikan pemerintah merevisi asumsi pertumbuhan ekonomi menjadi 5,5 persen dalam RAPBN-Perubahan atau lebih rendah dari asumsi APBN 2014 yang ditetapkan sebesar 6,0 persen.
"'Growth-nya 5,5 persen untuk 2014, pertimbangannya karena kuartal satu tumbuh 5,2 persen," ujar Chatib saat ditemui di Jakarta, Selasa (13/5/2014).
Chatib mengharapkan pertumbuhan ekonomi akan meningkat mulai triwulan dua, yang didukung oleh membaiknya kinerja ekspor nasional setelah sektor tersebut sempat mengalami kontraksi pada awal tahun.
"Kita masih berharap di kuartal dua ekspornya akan membaik, karena di kuartal satu ini ekspornya drop-nya sangat dalam. Mudah-mudahan recovery terjadi dari segi ekspor, karena yang lain sebetulnya more or less sama," katanya.
Ia memastikan asumsi makro lainnya seperti lifting minyak ikut mengalami perubahan yaitu menjadi 818 ribu barel per hari, karena produksi minyak tahun ini mengalami penurunan, akibat belum beroperasinya ladang minyak Cepu.
"Cepu baru bisa berproduksi pada November, karena itu realisasinya sampai 31 Maret itu (hanya) hampir 800 ribu barel," kata Chatib.
Namun, menurut Chatib, asumsi laju inflasi, tingkat bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3 bulan dan harga ICP minyak tidak mengalami perubahan dibandingkan asumsi yang telah tercantum dalam APBN 2014.
"Inflasi sama di 5,5 persen, keliatannya inflasi malah lebih rendah dari year to date-nya. SPN 3 bulan juga sama, tidak berubah," ujarnya.
Terkait asumsi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika, Chatib tidak mengungkapkan lebih detail, namun dipastikan nilai tukar mengalami perubahan tidak jauh dari angka perkiraan pemerintah yaitu Rp11.500 per dolar AS.
"Yang pasti dibawah Rp12.000, kisarannya Rp11.500-Rp12.000 per dolar AS," katanya.
Chatib memastikan adanya penambahan belanja subsidi energi dari yang ditetapkan dalam APBN sebesar Rp282,1 triliun, namun kelebihan belanja tersebut tidak akan membuat defisit anggaran melebihi 2,5 persen terhadap Produk Domestik Bruto. (Antara)
Berita Terkait
-
Penyebab Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Melambat Tipis di Kuartal III 2025
-
Kadin Bakal Kawal Target Ambisius Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Prabowo
-
Ekonomi RI Melambat, Apindo Ingatkan Pemerintah Genjot Belanja dan Daya Beli
-
Ekonomi RI Tumbuh 5,04 Persen, Menko Airlangga: Jauh Lebih Baik!
-
Ramalan Menkeu Purbaya Jitu, Ekonomi Kuartal III 2025 Melambat Hanya 5,04 Persen
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
Terkini
-
ESDM: Meski Sudah Diuji BBM Bobibos Belum Tersertifikasi
-
Pupuk Indonesia Akan Revitalisasi 7 Pabrik Pupuk Tua, Cegah Pemborosan
-
Menteri Bahlil Kebut 18 Proyek Hilirisasi Energi, Target 2026 Jalan
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Bank Indonesia Siaga Jaga Rupiah, Pelemahan Bersifat Temporer
-
Industri Pindar Lokal Cari Pendanaan Investor ke Hong Kong
-
LPS : Program Penjaminan Polis, Instrumen Penting Tingkatkan Kepercayaan Publik
-
Kebutuhan Asuransi Makin Penting, Allianz Life Syariah Raup 120 Ribu Nasabah
-
Stockbit Error Sejak Pagi, Publik Ancam Pindah Platform Hingga Lapor YLKI
-
HIPMI Soroti Dugaan Tekanan Kelompok Kepentingan di Industri Tekstil