Pertamina berjanji akan mengevaluasi larangan penjualan BBM subsidi di Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) di jalan tol. Pengurus Asosiasi Pengusaha Tempat Istirahat Pelayanan Jalan Tol Indonesia (Aptipindo), Whari Prihartono mengatakan, evaluasi akan dilakukan setelah aturan tersebut dilaksanakan selama satu minggu.
Menurut Prihartono, aturan pelarangan penjualan BBM subsidi di SPBU jalan tol tidak efektif. Karena, aturan itu sama sekali tidak berpengaruh terhadap konsumsi BBM subsidi.
“Kan kalau mobil yang ingin masuk tol bisa mengisi bensin terlebih dahulu di SPBU sebelum masuk ke tol. Ini sudah terbukti pada SPBU milik saya, kenaikan konsumsi Pertamax pada hari pertama penerapan aturan ini hanya 500 liter. Pengemudi yang masuk jalan tol banyak yang menolak mengisi Pertamax dengan alasan harganya mahal,” kata Prihartono kepada suara.com melalui sambungan telepon, Kamis (7/8/2014).
Prihartono menambahkan, aturan ini hanya memindahkan konsumsi dari SPBU di jalan tol ke SPBU di luar jalan tol. Kata dia, penjualan premium dan solar SPBU di luar jalan tol meningkat sejak diberlakukannya aturan ini.
Sedangkan penjualan BBM nonsubsidi di SPBU jalan tol tidak banyak berubah. Kata dia, ini membuktikan bahwa aturan ini gagal mengerem laju konsumsi BBM susidi.
Sebelumnya, Pertamina dan BPH Migas melarang SPBU di jalan tol untuk menjual BBM subsidi. Selain itu, SPBU juga hanya dibolehkan menjual solar subsidi pada pukul 6 pagi hingga pukul 6 malam. Aturan ini diterapkan agar konsumsi BBM subsidi tidak melebihi kuota yang sebesar 46 juta kilo liter.
Berita Terkait
-
Tinjau Tol PalembangBetung, Wapres Gibran Targetkan Fungsional Lebaran 2026
-
Proyek Jalan Tol Japeksel Capai 90 Persen, Jakarta-Bandung Bisa Jadi 45 Menit
-
Tol Jogja-Bawen Seksi 6 Tembus 75,7 Persen, Siap Rampung Desember 2025
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
-
Macet TB Simatupang Berkurang! Tol FatmawatiPondok Indah Tetap Gratis sampai Oktober
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Viral Video Syur 27 Detik Diduga Libatkan Oknum Dokter di Riau
-
Dokter Lulusan Filsafat yang 'Semprot' DPR Soal Makan Gratis: Siapa Sih dr. Tan Shot Yen?
-
Gile Lo Dro! Pemain Keturunan Filipina Debut Bersama Barcelona di LaLiga
-
BCA Mobile 'Tumbang' di Momen Gajian, Netizen Mengeluh Terlantar Hingga Gagal Bayar Bensin!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
Terkini
-
Rupiah Meloyo, Ini Jurus Jitu BI, OJK, dan Bank Tingkatkan Pasar Keuangan
-
Waskita Karya Jual Saham Anak Usaha di Sektor Energi Senilai Rp179 Miliar
-
Industri Keuangan Syariah Indonesia Masih Tertinggal dari Malaysia
-
Petani Hingga Buruh Lega Menkeu Purbaya Tak Naikkan Cukai Rokok
-
Emas Antam Terbang Tinggi, Harga Per Gram Sentuh Rp 2.198.000
-
Mandiri Peduli Sekolah Tingkatkan Sarana Belajar Layak bagi Siswa di Wilayah Jabodetabek
-
IHSG Menguat Senin Pagi, Tapi Diproyeksikan Anjlok
-
BCA Mobile dan Blu Error Pada Senin Pagi, Ini Aduan Resmi dan Whatsapp CS BCA
-
Asuransi Bukan Sekadar Perlindungan, Tapi Investasi Kesehatan
-
Sepekan Kemarin Asing Bawa Kabur Dananya Rp 2,71 Triliun dari RI, Gara-Gara Ketidakpastian Global