Suara.com - Wakil Presiden Terpilih RI periode 2014-2019, Jusuf Kalla (JK) menilai tidak terlalu sulit untuk mengambil kebijakan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Untuk menghindari gejolak di masyarakat terhadap permasalahan tersebut, dirinya menyatakan perlu ada penjelasan yang menyeluruh kepada masyarakat.
Jusuf Kalla mengatakan, subsidi BBM saat ini salah sasaran karena sebagian besar dinikmati oleh pemilik kendaraan bermotor. Seharusnya, subsidi adalah untuk masyarakat miskin.
"Artinya yang pakai mobil dibayar pemerintah. Di lain pihak orang-orang kecil harus membayar sendiri biaya perjalannya. Itu harus kita luruskan," kata JK di acara bincang-bincang bersama pengembang Real Estat Indonesia di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Kamis (28/8/2014).
JK mengungkapkan, perlu adanya ketegasan dari pemerintah untuk mengambil kebijakan itu. Terkait gejolak yang akan terjadi di lapangan, dirinya menilai hal itu bisa diatasi dengan cara yang sederhana.
"Selama dijelaskan dengan baik, tak ada keberatan dari masyarakat. Mudah sekali seperti itu, namun memang dibutuhkan ketegasan untuk itu. Insya Allah kita akan siap mengatasi masalah krusial seperti itu," ungkapnya.
JK enggan menyebut berapa besaran kenaikan yang pantas untuk BBM bersubsidi. Namun yang jelas, dia menyatakan bahwa seharusnya anggaran subsidi dialihkan ke pos yang lebih produktif seperti infrastruktur.
"Begitu banyak (subsidi BBM). Ratusan triliun itu kita pindahkan untuk infrastruktur," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
OJK Akui Mayoritas Bank Revisi Target Jadi Lebih Konservatif, Ekonomi Belum Menentu?
-
Pertamina Berhasil Reduksi 1 Juta Ton Emisi Karbon, Disebut Sebagai Pelopor Industri Hijau
-
Pemerintah Dorong Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan Bagi Pengusaha UMKM, Dukung UMKM Naik Kelas
-
Rp11 Miliar untuk Mimpi Anak Morosi: Sekolah Baru, Harapan Baru
-
Dulu Joao Mota Ngeluh, Ternyata Kini Agrinas Pangan Nusantara Sudah Punya Anggaran
-
Kekhawatiran Buruh Banyak PHK Jika Menkeu Purbaya Putuskan Kenaikan Cukai
-
Investor Mulai Percaya Kebijakan Menkeu Purbaya, IHSG Meroket
-
Resmi! DPR Setuju Anggaran Kemenag 2026 Naik Jadi Rp8,8 Triliun
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
Atasi Masalah Sampah di Bali, BRI Peduli Gelar Pelatihan Olah Pupuk Kompos Bermutu