Suara.com - Menteri Keuangan Chatib Basri menyatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2015 dipengaruhi ekonomi global. Menurut dia, perekomian negara besar seperti Amerika Serikat dan Cina akan memberikan kontribusi terhadap perekonomian nasional.
“Lapangan kerja di Amerika sudah tercipta sebanyak 200.000 lapangan kerja baru. Sehinggga, kondisi ini kemungkinkan akan membuat normalisasi kebijakan moneter The Fed dipercepat,” ujarnya di Jakarta, Kamis (4/9/2014).
Chatib menambahkan, bertambahnya lapangan kerja di Amerika membuat suku bunga di negara Paman Sam itu akan meningkat. Kata dia, meningkatnya suku bunga di Amerika akan memberikan tekanan kepada Indonesia sehingga membuat likuidasi semakin ketat.
“Selain faktor yang terjadi di Amerika, ada pula faktor lainnya yang mempengaruhi ekonomi Indonesia yaitu perlambatan ekonomi yang terjadi di Cina. Di Cina pertumbuhan ekonominya diprediksi masih lambat sehingga kegiatan ekspor kita melambat. Ini pressure kita tidak mudah di 2015," tuturnya.
Berita Terkait
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
Program Belanja 2025 Tembus Transaksi Rp272 Triliun
-
Di Depan Prabowo, Airlangga Pamer IHSG Pecah Rekor ke Level 8.600
-
Waduh, Banjir Sumatra dan Aceh Bisa Bikin Ekonomi Indonesia Minus 0,12 Persen
-
Luhut Menghadap Prabowo di Istana, Ini Tiga Hal yang Dilaporkan
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
Terkini
-
Pemerintah Kucurkan Bantuan Bencana Sumatra: Korban Banjir Terima Rp8 Juta hingga Hunian Sementara
-
Apa Itu MADAS? Ormas Madura Viral Pasca Kasus Usir Lansia di Surabaya
-
Investasi Semakin Mudah, BRI Hadirkan Fitur Reksa Dana di Super Apps BRImo
-
IPO SUPA Sukses Besar, Grup Emtek Mau Apa Lagi?
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
BUMN Infrastruktur Targetkan Bangun 15 Ribu Huntara untuk Pemulihan Sumatra
-
Menpar Akui Wisatawan Domestik ke Bali Turun saat Nataru 2025, Ini Penyebabnya
-
Pemerintah Klaim Upah di Kawasan Industri Sudah di Atas UMP, Dorong Skema Berbasis Produktivitas
-
Anggaran Dikembalikan Makin Banyak, Purbaya Kantongi Rp 10 Triliun Dana Kementerian Tak Terserap
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga