Suara.com - Anggota Komisi VII DPR Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Dewi Aryani mengklaim, hanya ada 7 persen Anggota DPR yang duduk di Komisi VII bisa memahami persoalan sumber daya mineral dan sektor Minyak dan Gas (migas).
Padahal, kata dia, salah satu fungsi anggota DPR adalah sebagai pengawas kebijakan pemerintah.
"Adanya masalah sebenarnya juga karena kurang pahamnya seseorang terkait apa yang dilakukannya, parlemen juga begitu. Komisi VII yang mengerti masalah migas (minyak dan gas) hanya 7%,"kata Dewi dalam diskusi yang bertajuk 'Korupsi di Pusaran Migas' di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat,Sabtu (6/9/2014).
Menurutnya, hal tersebut dapat dibuktikan dari sedikitnya anggota Komisi VII yang bisa berbicara saat membahas sesuatu terkait dengan sektor mineral dan migas tersebut. Padahal, sektor minyak dan gas membutuhkan pengawasan yang ketat. Namun, hal tersebut gagal karena banyaknya anggota DPR yang tidak memahami dengan pasti sektor yang akhir-akhir ini menjadi lumbung para mafia.
"Dengan pemahaman yang tidak merata, hal itu bisa menyebabkan lemahnya fungsi pengawasan. Alhasil, sektor migas kerap menjadi bulan-bulanan permainan mafia Migas," tambahnya.
Selain lemahnya pengawasan dari parlemen, dia juga mangtakan bahwa sumber lain yang menyebabkan sektor ini sangat rawan dengan permainan adalah lemahnya pengawasan di tingkat eksekutor. Menurut dia, proses tender pengadaan migas terkesan tertutup.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
MEDC Kini Bagian dari OGMP 2.0, Apa Pengaruhnya
-
Industri Pelayaran Ikut Kontribusi ke Ekonomi RI, Serap Jutaan Tenaga Kerja
-
Emiten CGAS Torehkan Laba Bersih Rp 9,89 Miliar Hingga Kuartal III-2025
-
Grab Akan Akuisisi GoTo, Danantara Bakal Dilibatkan
-
ESDM Kini Telusuri Adanya Potensi Pelanggaran Hukum pada Longsornya Tambang Freeport
-
Industri Biomassa Gorontalo Diterpa Isu Deforestasi, APREBI Beri Penjelasan
-
BEI Umumkan IHSG Sentuh All Time High Pekan Ini
-
Apakah Indonesia Pernah Redenominasi Rupiah? Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
SVLK Jadi Benteng Hukum Lawan Tuduhan Deforestasi Biomassa di Gorontalo
-
Terminal IC Bandara Soekarno-Hatta Kembali Beroperasi 12 November, Khusus Penerbangan Citilink