Suara.com - Aksi unjuk rasa yang masih terus terjadi di Hongkong memberikan dampak negatif ke sektor keuangan, khususnya bursa saham. Investor di pasar modal mulai khawatir dengan unjuk rasa besar-besaran itu dan melakukan aksi lepas saham. Unjuk rasa yang menuntut pemerintah Cina memberikan hak kepada warga Hongkong melakukan pemilu yang bebas.
Indeks Hang Seng turun 1,2 persen ke posisi 22.950 yang merupakan posisi terendah sejak 26 Juni lalu. Hancur leburnya indeks saham di Hongkong murni karena faktor politik yang melanda negara itu. Investor cemas aksi unjuk rasa akan berlangsung lama sehingga mereka memilih cara aman dengan menjual saham.
Sektor properti menjadi sektor yang paling parah terkena dampak dari unjuk rasa di Hongkong. Saham-saham perusahaan properti di bursa saham anjlok drastis. Penurunan terbesar dialami Henderson Land yang turun 3 persen, New World Development 2,8 persen dan Cheung Kong Holding anjlok 2,5 persen.
“Apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dalam unjuk rasa, maka sektor properti akan terkena dampak yang paling parah,” kata Alex Wong, Direktur Manajemen Aset di Ample Finance Group. (Reuters)
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
Terkini
-
Penggunaan Dompet Digital Makin Luas, Tak Hanya Buat Bayar Makanan dan Belanja
-
Cara Refund Tiket MRT: KMT dan Tiket Digital
-
Harga Minyak Dunia Kembali Mendidih, Gegara Aksi AS Mau Akhir Perang Rusia-Ukraina
-
Riset: Perempuan Berisiko Dua Kali Lebih Besar Kehilangan Pekerjaan Akibat AI
-
GoFood Digitalisasi Ratusan UMKM Kuliner Dalam 5 Menit dengan Aplikasi GoFood Merchant
-
Diburu Purbaya, Pedagang Thrifting Pasar Senen Tuding China Perusak Pasar Produk Lokal
-
Marak Penipuan Online, Trading Kripto Kini Makin Ketat lewat Verifikasi Wajah
-
Dampak BI Rate Terhadap Pergerakan Pasar Saham Hari Ini
-
Pertumbuhan Kredit Perbankan Lesu, Ini Biang Keroknya
-
Keponakan Luhut Sebut RI Bakal Dibanjiri Investor Asing pada 2026, China Mendominasi