Suara.com - Boeing yang merupakan perusahaan pembuat pesawat terbang terbesar di dunia mengumumkan telah menerima pesanan 50 pesawat dengan nilai total 4,9 miliar dolar Amerika atau sekitar Rp60 triliun.
Pesanan itu berasal dari maskapai penerbangan Garuda Indonesia. Pemesanan dalam jumlah besar itu sebenarnya sudah diumumkan di laman resmi Boeing beberapa waktu lalu. Namun, ketika itu tidak disebutkan siapa pemesan 50 pesawat jet tersebut.
Langkah Garuda Indonesia untuk memesan 50 pesawat jet buatan Boeing itu merupakan upaya untuk melakukan efisiensi bahan bakar. Saat ini, Garuda Indonesia mengoperasikan 77 unit Boeing 737s.
Maskapai nasional pemerintah Indonesia itu memesan 46 pesawat dengan tipe 737 MAX 8s dan 4 unit pesawat Next Genretation 737-800s yang sudah lebih dulu dipesan akan diubah menjadi Next Generation 737 800s.
Pesawat dengan tipe 737 MAX adalah jenis yang irit bahan bakar. Dibandingkan dengan Boeing737s, 737 MAX lebih irit 14 persen. Sedangkan 737 MAX 8 juga lebih irit 20 persen dibandingkan Next Generation 737s. Pengiriman pertama direncanakan pada 2017.
“Pesawat 737 MAX 8 akan menghadirkan masa depan yang efisien dan cerah bagi Garuda Indonesia,” kata Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Emirsyah Satar dalam keterangan tertulisnya.
Kata dia, pemesanan 60 jet pesawat Boeing terbaru ini juga merupakan komitmen Garuda Indonesia untuk menghadirkan kenyamanan bagi penumpang di Indonesia dan Asia Tenggara. (USAToday)
Berita Terkait
-
Erick Thohir Serahkan Urusan Merger Garuda Indonesia-Pelita Air ke Danantara
-
Fokus Bisnis Migas, Pertamina Mau Lepas Pelita Air dan Dimerger Garuda Indonesia
-
Gubernur Bobby Nasution Harap Garuda Putar Lagu Daerah Sumut di Pesawat
-
Boeing Buka Lowongan Kerja, Berapa Gajinya?
-
Andi Fahrurrozi: Engineer Dibajak Timur Tengah saat Bisnis Bengkel Pesawat Sedang Cuan
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Pelatihan Gratis Perawat Lansia: KemenPPPA Kirim Caregiver ke Singapura, Gaji Dua Digit
-
Lowongan Kerja Freeport September 2025 dan Gaji Fantastis Penempatan Smelter Gresik
-
PANI Siapkan Proyek Ambisius di Tepi Laut Untuk Investasi Jangka Panjang
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Naik Kelas Bersama BRI, UMKM Fashion Asal Bandung Ini Tembus Pasar Internasional
-
Apa Itu Co Living? Tren Gaya Hidup Baru Anak Muda
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
SPBU Swasta Beli BBM dari Pertamina, Simon: Kami Tak Cari Untung!
-
Jurus SIG Hadapi Persaingan: Integrasi ESG Demi Ciptakan Nilai Tambah Jangka Panjang
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang