Suara.com - Bekas Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution menyarankan agar Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) menaikkan harga BBM bersubsidi di saat yang tepat.
Darmin, yang namanya juga disebut-sebut masuk dalam bursa sebagai calon Menteri Perekonomian Jokowi ini mengatakan, seharusnya pemerintah menaikan harga BBM saat panen raya seperti yang dilakukan pemerintahan Soeharto.
Salah satu alasannya adalah memberikan dampak optimal bagi perekonomian, sekaligus tidak terlampau membebani masyarakat.
"Zaman Orde Baru, BBM dinaikkan April ketika panen raya. Atau kalau meleset maka dilakukan pada Oktober, ketika musim panen ubi. Dengan begitu, lonjakan harga-harga tidak terlalu terasa. Kalau dilakukan dengan tepat, kenaikan harga BBM akan menambah ruang APBN," kata Darmin dalam sebuah diskusi di Jakarta, Kamis (16/10/2014).
Terkait berapa besaran kenaikannya, Darmin menuturkan, seharusnya pemerintah menerapkan kenaikan harga BBM secara berkala dalam 3 sampai 5 tahun.
"Saya kira-kira kenaikannya 20-25% sekali naik," pungkasnya.
Dia juga meyakini kalau pencabutan harga BBM bersubsidi memang harus dilakukan untuk mengurangi defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Ini (kenaikan harga BBM) harus diambil karena tidak ada ruang untuk menghindarinya. Dia
salah satu sumber persoalan (penyebab defisit)," lanjtnya lagi.
Menurut Darmin, saat ini bukan waktu yang tepat untuk menaikan harga BBM, lantaran perekonomian Indonesia yang sedang turun.
Berita Terkait
Terpopuler
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 6 Oktober 2025, Banjir Ribuan Gems dan Kesempatan Klaim Ballon d'Or
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga Mulai Rp6 Jutaan, Ramah Lingkungan dan Aman Digunakan saat Hujan
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Tanpa Calvin Verdonk, Ini Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
Terkini
-
Perencanaan dan e-RDKK yang Tepat Jadi Kunci Optimalisasi Penyerapan Pupuk Subsidi di Aceh
-
RI Resmi Punya Pembangkit Listrik Paling Canggih Se-Asia Tenggara
-
Bahlil: Permen Minerba akan Prioritaskan UMKM dan Koperasi Lokal, Bukan dari Jakarta
-
Purbaya Minta Tak Perlu Ada Wamenkeu Baru: Dari Pada Saya Pusing
-
Dirut BSI Tunggu Menkeu Purbaya untuk Jelaskan Penyerapan Dana Titipan Pemerintah
-
Investasi Makin Mudah, BNI Tawarkan ORI028 Lewat wondr by BNI
-
Atasi Konflik Tambang, Menkop Usul IUP Timah Dikelola Koperasi Merah Putih
-
Pembiayaan Iklim Jadi Tantangan, Indonesia Butuh USD 28 Miliar untuk Transisi Hijau
-
Pertamina Pastikan Pertalite Tidak Mengandung Etanol
-
Kandungan Etanol di BBM Pertamina Bikin Heboh, Ternyata Sudah jadi Tren Global