Suara.com - PT Angkasa Pura I (Persero) menggandeng beberapa investor asing dari berbagai negara untuk mengembangkan sejumlah bandara di Tanah Air.
"Banyak mitra yang mencoba untuk melakukan kerja sama dengan MoU (Nota Kesepahaman) yang direalisasikan dalam waktu dekat," kata Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura I (Persero) Farid Indra Nugraha di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Selasa, (21/10/2014).
Investor yang tertarik untuk ikut mengembangkan sejumlah bandara di Indonesia di antaranya Vinci Airport yang sebelumnya mengelola bandara di Kamboja yang tertarik untuk mengembangkan bandara di Makassar dan Manado.
"Kami laksanakan melalui joint venture untuk pengelolaan bandara atau kemungkinan ada tiga pola yang mau dikembangkan dengan konsep operation dan manajemen," ucapnya.
Selain investor tersebut, Farid juga menyebutkan pengembang lain di antaranya Sojizts Airport yang sebelumnya mengelola Bandara Haneda di Jepang yang tertarik mengembangkan Bandara Internasional Lombok.
Dia menambahkan bahwa investor dari India yakni GVK yang mengelola area komersial Bandar Udara Internasional Ngurah Rai Bali tertarik untuk mengembangkan bandara baru di Yogyakarta yang saat ini sedang dalam tahap akuisisi lahan.
"Selain itu investor dari Mitsubisi dan Incheon untuk mengembangkan Bandara Juanda," katanya.
Farid lebih lanjut menjelaskan bahwa sedikitnya ada tujuh 'MoU' yang sudah dilaksanakan termasuk dengan investor GVK India yang akan direalisasikan tahun 2015 dan beberapa 'MoU' dengan beberapa investor lain.
Investor tersebut, kata dia, juga tak hanya tertarik mengembangkan bandara besar dengan jumlah penumpang di atas lima juta orang per tahun tetapi juga bandara kecil seperti Bandara Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur.
"Ada sepuluh bandara yang sudah diajukan untuk skema pembiayaan 'public private partnership', apakah BUMN atau mitra strategis lainnya. Dari 10 bandara itu ada tiga bandara yang memiliki nilai jual yakni Bandara Juanda, bandara di Tarakan dan bandara di Labuan Bajo," ujarnya. (Antara)
Terpopuler
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- Reaksi Kocak Amanda Manopo Ditanya Malam Pertama Usai Menikah: Kita Coba Hari Ini
Pilihan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
Terkini
-
IFG Catat Pengguna Platform Digital Tembus 300 Ribu Pengguna
-
Gen Z Makin Gencar Gadai Barang, Buat Apa?
-
Menkeu Purbaya Jamin Sidak Jalur Hijau Tak Ganggu Dwelling Time
-
Sempat ke Level Tertinggi, IHSG Akhirnya Meloyo Karena Sentimen AS-China
-
Akuisisi Tambang di Australia, Begini Nasib Saham Bumi Resources (BUMI)
-
OJK Terus Berantas Pergadaian Ilegal, Was-was Jadi Sarang Pencucian Uang
-
Rutin Sidak Jalur Hijau, Menkeu Purbaya Wanti-wanti: Setiap Saat Saya Bisa Datang
-
MedcoEnergi (MEDC) Konversi Listrik Bersih Demi Tekan Jejak Karbon
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
OJK Beri Teguran Keras ke Dana Syariah Indonesia Akibat Gagal Bayar, Nasib Lender Bagaimana?